Ini hari minggu, mulai besok pelatihan Moon dan Star Kampus akan segera dimulai dan dapat dipastikan Bass akan mulai sibuk. Untuk itu God akan mengajak kekasih imutnya itu untuk berjalan-jalan hari ini. Yah walau sesibuk apapun Bass, dapat dipastikan God akan selalu mengunjunginya. Jadi, sebenarnya ini bukan alasan kuat. God hanya ingin berpergian saja bersama Bass.
"Sayang, pakai jaket" perintah God ketika melihat Bass yang memaki kaos hijau pastel selengan dengan celana jeans yang membungkus kaki berisinya.
Bass menatap God heran "Kenapa harus pake jaket Phi? Diluar tidak dingin, tidak panas juga" balas bocah berpipi tembem itu sambil menunjuk keluar melalui jendela dikamar asramanya.
God tidak menjawab, ia melangkah menuju lemari pakaian Bass lalu mengambil jaket berwarna biru muda.
"Phi ini panas" kata Bass protes, namun tidak melawan ketika God memakaikan jaket kepadanya.
Calon dokter itu menatap puas hasil pekerjaannya, sekarang kulit mulus Bass tidak terlihat. Hanya dia yang boleh melihat putihnya kulit Bass!
"Jangan dilepas, paham?" kata God yang hanya dibalas anggukan lemah Bass.
God tersenyum melihat anggukan Bass, lalu menggenggam tangan mungil sang pujaan hati erat.
"Ayo pergi"
.
.
.
Mereka sudah sampai di Siam Ocean World, tempat wisata ini seperti sea world yang berada di Indonesia namun Siam Ocean Wordl adalah akuarium yang paling besar di Asia Tenggara dengan lebih dari 30.000 jenis hewan laut.
"Sayang, Phi mengantri beli tiket dulu ya? Bass duduk disini, jangan kemana-mana. Mengerti?" kata God, ia sebenarnya ingin mengajak Bass bersama, namun antriannya lumayan panjang. Maklum, ini hari Minggu, kebanyakan orang-orang pasti akan memilih keluar rumah untuk liburan bersama keluarga atau orang-orang yang disayangi. God tidak mau Bass terlalu lelah.
Bass mengangguk "Heum" lalu duduk manis dikursi tunggu yang tidak jauh dari antrian pembelian tiket masuk.
God buru-buru pergi, tidak mau meningalkan Bass lama.
Setelah melihat kekasih tampannya berbaur dengan banyak orang, Bass melihat sekeliling. Hari ini cukup banyak orang. Bass tersenyum ketika melihat seorang anak kecil menangis karena sang ibu tidak membeli mainan yang dijual di salah satu stand. Menurutnya itu bagus, seorang anak tidak boleh terlalu dimanjakan. Sesekali bersikap tegas itu perlu. Nanti jika Bass memiliki anak, ia akan melakukan hal yang sama.
"Maaf, bisa aku duduk disini?" suara asing mengalihkan perhatian Bass dari anak kecil tersebut. Seorang lelaki berada disampingnya.
"Boleh aku duduk disini? Sudah tidak ada tempat lain lagi" katanya. Bass mengedarkan pandangan. Benar, seluruh kursi tunggu sudah terisi. Hanya ada disebelahnya.
Bass tersenyum "Tentu saja. Silahkan duduk"
Laki-laki itu tersenyum, duduk dan menghela nafas. Wajahnya menyiratkan kelelahan.
Bass sebenarnya ingin bertanya kenapa pria disebelahnya ini terlihat begitu lelah, namun Bass memilih diam, ia ingat kata God untuk tidak mengajak orang asing berbicara. Jadi dia mengalihkan tatapannya, mencari God yang tidak terlihat di kumpulan orang yang mengantri.
"Sendiri?" tanya pria itu lagi. Bass hanya menggelengkan kepalanya.
Pria itu menyerengit heran, melihat wajah pria manis disebelahnya yang terlihat terganggu. "Aku membuat mu tidak nyaman? Aku bisa pergi"
YOU ARE READING
My Innocent Bass
FanficGod bersyukur mempunyai kekasih mungil imut yang membuat hidupnya lebih berwarna. Namun disatu sisi ia juga harus menghadapi banyak saingan yang ingin menarik perhatian Bassnya, terlebih kepolosan Bass yang membuat God frustasi. Bagaimana God menjag...