Jaehyun bingung setengah mati. Tubuh terlentang yang ada di depannya kejang-kejang bukan main. Jaehyun mencoba untuk menggendong Taeyong yang masih sesenggukan tak bisa bernapas. Sesekali suara paraunya terdengar, menunjuk ke laut dengan lemah.
Sekarang Jaehyun tau bahwa makhluk seperti Taeyong meskipun berubah menjadi manusia tidak bisa terlalu lama meninggalkan lautan. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menggendong Taeyong dan berlari ke laut dan menceburkan diri bersama.
"Hey, semua baik-baik saja." Kata Jaehyun. Air laut sudah sampai ke perut Jaehyun, kemudian dia menenggelamkan Taeyong yang masih ada di genggam lengannya.
Tubuh Taeyong berhenti dari kejang-kejang. Tetapi matanya tertutup sempurna dan tubuhnya melemah. Garis hitam di lehernya perlahan samar menghilang, berganti dengan kulit mulus tanpa goresan. Jaehyun menepuk pipi Taeyong perlahan. Tanpa sadar kaki Taeyong sudah berubah menjadi ekor ikan.
Dalam gelap malam, Jaehyun masih merapalkan kata-kata 'semua baik-baik saja' padahal Taeyong masih tak mau membuka matanya.
"Hey, Taeyong." Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong. Mendekatkan telinganya ke hidung Taeyong. Merasakan apakah ada hembusan napas disana. Tapi nihil, Jaehyun tidak bisa merasakan apapun.
"Apa yang harus aku lakukan. Gila, ini sudah gelap." Jaehyun sesekali menepuk pipi Taeyong lagi. Ia tak tau harus berbuat apa.
"Apa CPR akan membantunya ya, tapi dia butuh air. Sialan aku tak tahu!" Jaehyun masih menggerutu dan mencoba berpikir apa yang seharusnya ia lakukan.
"Taeyong, hey. Kau bisa mendengarku?" Jaehyun menariknya.
Taeyong masih diam saja. Tidak memberikan respon apapun. Tubuhnya lemah berbalut t-shirt putih milik Jaehyun yang sudah basah. Jaehyun juga sudah basah kuyub. Hanya rambutnya yang masih terlihat kering meskipun ujungnya sudah mulai membasah. Keringatnya menyatu dengan air laut. Merasa frustasi dengan dirinya sendiri.
Beberapa detik kemudian Jaehyun mendengar suara gumaman perlahan dari Taeyong. Tapi matanya tetap tertutup.
"H-hk. Air." Ujar Taeyong.
Jaehyun reflek menenggelamkan Taeyong lagi, kemudian ikut menenggelamkan diri sediri ke dalam air. Mengisi air laut ke dalam mulutnya kemudian memindahkan air tersebut ke dalam mulut Taeyong. Jaehyun bisa merasakan bibir Taeyong yang dingin. Rasanya seperti tersengat. Tapi Jaehyun berkali-kali mengisikan air ke dalam mulut Taeyong. Taeyong masih menutup matanya. Tetapi menerima air yang diberikan Jaehyun untuknya.
Dan tak beberapa lama Taeyong membuka matanya ketika Jaehyun masih menyatukan mulutnya dengan mulut Taeyong untuk mengisi air kembali.
Di dalam air. Dengan rembulan menjadi penerang mereka. Jaehyun tak mengatakan apapun sampai akhirnya ia kehabisan napas dan menyembul dari air untuk mencari oksigen.
Taeyong sudah pulih seutuhnya. Ia masih tak percaya dan kaget dengan perlakuan Jaehyun barusan. Ia ikut menyembul dari air, memandang Jaehyun yang memalingkan wajahnya sebentar.
"Maafkan aku, aku hanya ingin membantu." Ujar Jaehyun menjelaskan. Taeyong hanya terdiam, menarik kecil t-shirt basah yang Jaehyun kenakan. Jaehyun memberanikan diri untuk menatap Taeyong. "Kau tidak apa-apa?"
Taeyong hanya mengangguk. Kemudian mengalungkan kedua tangannya di leher Jaehyun. Ia mendongak menatap Jaehyun balik.
"Terimakasih."
Jaehyun menghela napas lega. Tidak ada yang lebih melegakan melihat seseorang sekarat yang bangun kembali untuk hidup.
"Maafkan aku. Aku tidak tahu jika kau tak bisa berlama-lama di daratan." Kata Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid
FanfictionMermaid; A Jaeyong Fanfiction by shaphireavox Terdampar di pulau Fiji hanya seorang diri menjadikan Jaehyun kebingungan setengah mati. Yang ia tahu, rekannya pernah mengatakan bahwa pantai bisa membawamu pulang. Diujung hidupnya yang serba melelahka...