Until We Meet Again (4)

3.4K 395 31
                                    

"jika renkarnasi itu ada, aku harap kita akan di pertemukan kembali" 

"aku akan menjadi Titan terakhir saat semua titan telah tiada, dan heichou akan menjadi orang yang membunuh ku, ku harap kau tidak melalaikan tugas mu saat hari itu tiba" 

"heichou" "heichou " heichou !" 

Mata Levi terbuka dengan lebar, nafasnya tersengal-sengal, keringat dingin bercucuran di dahi nya, tak lama ia menenangkan diri nya, dan membuang nafas panjang, ia berusaha mengingat-ingat orang yang berada di mimpinya namun gagal, ia tidak bisa ingat siapa orang itu.

"sialan ! siapa dia ?!" gumam Levi kesal, tak lama Levi melihat jam yang berada di nakas sebelah tempat tidurnya, jam menunjukan arah jarum jam 5

ting tong ~

Tiba-tiba sebuah bunyi bel terdengar, membuat Levi mengalihkan perhatiannya "siapa pagi-pagi begini ?" gumam Levi heran

ting tong ~ 

Bunyi bel kembali berbunyi, rela tak rela, Levi harus bangkit dari tempat tidur nya dan membuka pintu kamar apartemen nya itu.

Levi membuka pintu kamar tidur nya kemudian berjalan menuju pintu utama apartemen nya, saat ia membuka pintu tersebut matanya terbelalak -lagi.

"kuso gaki !" umpat Levi tak percaya, lihatlah bocah brunette di depannya ini, jam 5 pagi sudah siap dengan baju rapi ! manusia macam apa orang ini ?!

"ohayo gozaimasu ! heichou !" salam Eren dengan senyuman cerianya

"heichou !" tiba-tiba Levi teringat kembali dengan mimpinya, namun ia segera menghilangkan ingatan itu dan kembali memperhatikan Eren yang benar-benar membuatnya kaget saat ini

"apa yang kau lakukan pagi-pagi seperti ini, bocah !?" tanya Levi geram 

"lho ? bukankah kata mu mulai jam 6 pagi aku bisa bertemu dengan mu ?" tanya Eren heran

Levi memegang kepalanya, pusing.

"ini jam 5 pagi bocah ! bukan jam 6 !" ujar Levi kesal

"jam 5 pagi ? tapi langit nya menunjukan jam 6 pagi !" balas Eren tak mau kalah

"langit ? ini jaman apaan hah ? kau tidak punya jam ? jelas-jelas ini jam 5 pagi !" ujar Levi kemudian ia menunjukan jam dinding yang berada tak jauh dari pintu apartemennya

"e ... eeehhh ..." 

"apa kau tidak lihat jam hah ?" ujar Levi kesal

"a-aku kira ini sudah jam 6 pagi, karena langitnya lebih cerah dari biasanya !" ujar Eren sambil menunjukan langit yang terlihat memang lebih cerah dari biasanya

Levi menggelengkan kepalanya "apa dengan itu kau yakin ini sudah jam 6 pagi ?" balas Levi 

"t-t-tapi" 

"cukup ! aku tidak mau melanjutkan perdebatan aneh ini !" ujar Levi menghentikan Eren, Levi kemudian menghela nafas panjang, ia merasa lelah entah mengapa

"m-maafkan aku, sudah seenaknya saja membangunkan mu pagi-pagi begini" ujar Eren dengan raut wajah yang terlihat sedih, Levi mendadak merasa iba padanya kemudian menepuk kepala Eren pelan

"tidak apa, aku sudah bangun lebih dulu sebelum kau memencet bel tadi, masuklah" ujar Levi pada Eren

"ah iya !" balas Eren kemudian ia mengikuti Levi memasuki kamar apartemennya

***

"setelah cerita anak yang tidak kau kenal sekarang kau menceritakan mimpi mu ? kau tidak sedang gila kan ?" sarkas Hanji pada Levi membuat perempatan imajiner muncul di dahi nya

"untung saja kau tidak tertawa jika iya aku akan memecahkan kepala mu sekarang" ujar Levi, tentu saja tidak terima menerima sarkasme Hanji, ayolah dia tidak mungkin gila bukan ?

"maksud ku, akhir-akhir ini kau seperti nya banyak mendapatkan pertanda" ujar Hanji yang membuat Levi bingung

"pertanda ? maksud mu apaan ?" tanya Levi pada Hanji

Hanji kemudian menyentuh dahi Levi "mimpi itu adalah pertanda, mimpi dapat terjadi karena disini" Hanji menyentil dahi Levi pelan kemudian ia tersenyum "memiliki record tentang sesuatu hal yang pernah kau lihat" ujar Hanji pada Levi

"sesutau yang pernah ku lihat ?" 

"aku tidak yakin bisa menjelaskannya dengan baik, namun sesuatu hal yang ada dalam mimpi misal nya orang / mungkin benda yang pernah kau lihat pasti akan muncul, walau kita tidak ingat otak kita akan mengingatkannya dalam bentuk mimpi" jelas Hanji pada Levi "mimpi terjadi di alam bawah sadar kita yaitu saat kita sedang tertidur, maka dari itu sulit sekali untuk mengingat kembali mimpi yang telah kita alami saat kita sudah sadar dari tidur kita, namun hal yang sudah pasti, mimpi itu terjadi karena ingatan di otak kita yang terlupakan dan teringat kembali dalam bentuk samar yaitu mimpi" jelas Hanji pada Levi yang menyimak nya dengan baik "apa kau sudah mengerti ?" tanya Hanji pada Levi

"ya, setidak nya penjelasan mu membantu ku, arti nya mimpi yang kualami itu pernah terjadi bukan ? tapi mimpi yang kualami sangat aneh, ada seorang pria yang terus memanggil ku heichou ... aneh" Levi kemudian menaruh tangannya pada dagu, alis nya berkerut, dia sekarng merasa sangat aneh

".... bukankah kamu pernah bilang jika Eren, anak yang kamu ceritakan itu juga memanggil mu heichou ? mungkin dia tahu sesuatu ?" ujar Hanji mengingatkan

"eh ?"

***

"heichou ... terima kasih, kau memberi ku kesempatan untuk melihat indahnya dunia, aku berharap bsa menikmati dunia ini lebih lama dengan mu, tapi mustahil ... dunia yang indah ini tidak akan bisa kita lihat bersama lagi karena ... aku akan segera hilang"

darah berceceran dimana-mana, sebuah jubah dengan sayap berada di punggung itu terbalut dengan darah yang sangat banyak, aku tidak bisa melihat mata hijau indah itu lagi ...

"eren"

.

.

.

.

.

".... dia sudah ingat ..."

(TBC)

pendek beutt yaampuunn, maaf ya baru bisa update, hehe, kamar Esher udah kelar renovasi nya, buat cerita lainnya Esher gapasti bisa update cepet apa enggak, maaf menjanjikan hal yang mustahil :3 

Until We Meet Again (Levi x Eren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang