Before The Day We Meet

1.9K 185 20
                                    

[Eren]

"ren.." samar-samar aku dapat mendengar suara berat yang familiar memanggil namaku, "Eren" suara itu semakin jelas dan jelas, saat aku membuka mataku, pandanganku buram, tubuhku mati rasa, aku bahkan tak bisa menggerakkan seujung jari ku, namun aku tahu, orang yang memeluk saat ini, orang yang memanggilku dengan suara bergetar, orang yang menggenggam tanganku dengan erat ini, Levi-Heichou...

"Eren!" Panggil heichou kembali padaku, ahh.. gawat, aku tidak bisa menggerakan tubuhku sama sekali, pandangan ku buram, aku yakin heichou akan marah karena aku tidak membalas panggilannya

Dengan sekuat tenaga aku mengerahkan tenaga terakhirku untuk membalasnya, "Le...vi..." hanya itu, astaga, heichou pasti marah karena aku sembarangan memanggil namanya, tapi entah mengapa aku ingin memanggil namanya... "Levi... heichou..." 

"Eren, aku disini! aku disini!" ahhh... kenapa suara heichou terdengar menyedihkan? seperti bukan heichou sama sekali, bukankah biasanya suara dia terdengar sangat arogan? suara yang biasa ia gunakan untuk memanggilku biasa terdengar arogan, sombong dan menyebalkan, ada apa dengannya?

"Levi... jangan... men-...angis" rasanya sulit walau hanya untuk berbicara saja, kenapa aku ini? aku tidak ingin kehilangan kesadaranku disaat heichou terdengar putus asa seperti ini, aku ingin menghiburnya... "Levi... aku... men-...cint-...ai mu"

"Eren, cukup!" suara heichou terdengar bergetar, kenapa? padahal jika aku mengutarakan isi hati ku biasanya heichou akan terdengar gembira, biasanya dia akan tersenyum lembut padaku...

"Levi... kenapa...?" tanya ku, aku berusaha untuk tersenyum entahlah apa yang terjadi dengan tubuhku ini, aku tidak tahu apa benar aku sedang tersenyum apa tidak, "Levi?" 

"tidak aku... tetaplah sadar, bocah!" 

Disaat kesadaranku mulai memudar, aku mulai memahami situasiku.... aku sekarat. Aku berada di ambang kematian.

"Levi... apa... ak--u.. ak--an mat--i?" tanya ku terbata padanya

"tidak! kau tak akan mati!" suara heichou terdengar sangat putus asa, aku tidak ingin meninggalkan heichou dalam keadaan seperti ini.

"heichou... aku... akan men--carimu"

"Eren diamlah! kau akan baik-baik saja! aku yakin!"

"ak--u... ak-an menjadi... ap--apun, aku... akan... men--cari mu...." setelah itu aku tak ingat apapun lagi, mataku tertutup begitu saja, namun indera pendengaranku yang masih baik dapat mendengar suara raungan dari suara yang biasa terdengar lembut itu di telingaku, kenapa?

Kemudian saat aku tersadar kembali, aku dapat melihat tubuhku di depan sana, kali ini aku dapat melihat dengan jelas, aku langsung mengerti dalam sekejab, aku telah mati.

Heichou memeluk tubuh kaku ku dengan erat, kondisiku sangat mengenaskan. 

"Heichou... maafkan aku"

Setelah itu selama 7 hari aku berada di sampingnya. Heichou tampak tidak bersemangat sama sekali selama 7 hari itu, aku bersyukur karena Hange-san berada disamping heichou, jika tidak apa jadinya dia?

"aku... merasa dia tidak pergi" ujar heichou tiba-tiba pada Hange-san

"apa maksudmu?"

"entahlah, aku seperti orang gila sekarang, aku bahkan masih bisa merasakan kehadiran dia sekarang" heichou menutup wajahnya dengan kedua tangannya, walau ia tampak berantakan sekarang heichou masih tampan, kemana heichou yang gila kebersihan itu?

Until We Meet Again (Levi x Eren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang