"heichou, bila renkarnasi itu ada, menurut mu apa kita akan bebas ?" tanya Eren pada Levi yang menatap nya datar sembari meminum teh panas dari cangkir nya dengan gaya tersendiri itu
"mungkin" balas Levi singkat, ia meletakkan cangkir nya pada meja, "ada apa dengan mu bocah ?" tanya Levi mengerutkan dahi nya menatap aneh pada Eren yang tersenyum pada nya
"aku merasakan bahwa aku sebentar lagi akan hilang" jawab Eren tersenyum ringan pada Levi yang menatapnya kesal
"kau tak akan hilang, aku akan menjaga mu, jadi kau tidak boleh mati sebelum aku" Levi bangkit dari duduk nya, ia berjalan menghampiri Eren kemudian menarik kerah sang brunette "kau-tak-boleh-mati, kuso gaki" ucap Levi dengan penuh penekanan di setiap katanya, ia menatap sengit pada bocah brunette nya yang akhir-akhir ini suka mengada-ada itu
Eren tersenyum, ia meraih tangan Levi yang mencegkram kerah nya erat "tapi aku akan menjadi titan terakhir dan kau akan membunuhku" balas nya pada Levi
"dan saat itu tiba, maka kita akan mati bersama"
***
"heichou ... berjanjilah, jangan mati, kau tidak boleh mati sia-sia masih banyak orang yang membutuhkanmu, dan tunggu aku, aku pasti akan kembali, heichou"
"Eren !" Levi terbangun dari tidurnya, nafas nya tersengal, keringat dingin mengalir dari dahi nya, mata nya terbelalak, ia ingat sekarang, ingatan yang selama ini telah terlupakan itu
Levi bangkit dari ranjangnya, ia berjalan dengan terburu-buru mengambil jaket nya dan keluar dari apartemennya untuk mencari bocah brunette yang selama ini selalu mengganggunya
Ia berjalan ke kamar partemen di sebelah nya dan menggedor-gedor pintu itu hingga tangannya terasa nyeri namun tak seorang pun keluar dari dalam sana, merasa tak ada tanggapan Levi berjalan menuju tangga apartemen, ia harus menemui Eren secepatnya !
"dia ingat, selama ini ia ingat semua itu" gumam Levi di sela ia menuruni tangga apartemennya, Eren, bocah itu mengingatnya, dan dia dengan kejamnya melupakan bocah itu, membuatnya merasa sendiri di dunia yang tak ia kenal ini, padahal dia sudah berjanji untuk menunggu nya kembali, tapi ia malah melupakannya, "berengsek" umpat Levi setelah pergi keluar dari area apartemennya untuk mencari bocah brunette itu
Sejujurnya ia tak tahu, dimana Eren akan berada selain di apartemennya, ia tidak tahu kemana ia harus mencari bocah brunette itu, dia berlari tanpa tujuan, hanya menguras tenaganya.
Levi mengistirahatkan diri nya pada bangku halte, nafasnya tersengal karena lelah, kaki nya sekarang juga terasa pegal dan sakit karena ia telah berlari sangat jauh dari apartemen nya, "argh menyebalkan !!" gerutunya kesal sendiri, stamina nya sekarang tak sebaik dulu saat ia masih menjadi prajurit yang melawan titan saat itu, tau akan begini harusnya dia lebih banyak berolahraga
"mama, liburan nanti aku mau ke laut !!" Levi melirik pada anak kecil yang merengek pada ibu nya di depannya itu, anak kecil itu menunjuk-nunjuk poster yang di pajang di halte itu, poster lautan biru yang indah
"heichou, aku ingin melihat laut bersama mu"
Seakan teringat ucapan Eren, Levi bangkit berdiri dari duduk nya dan kembali berlari, ia berlari menuju apartemennya, rasa lelah tak membuatnya berhenti di sana, Levi kembali menaiki anak tangga hingga ia sampai ke kamar apartemennya dan mengambil kunci motor milik nya yang jarang ia pakai, Levi kembali berlari ke lantai bawah apartemen yang merupakan basement untuk memarkirkan kendaraan pribadi orang-orang yang tinggal di apartemen itu, dengan terburu-buru ia menyalakan motor sport merah nya yang jarang di gunakan itu dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Dengan kecepatan yang sangat tinggi, Levi menembus jalan raya yang padat kendaraan dengan motor sport nya itu, berharap ia cepat sampai pada tujuan nya.
Matahari telah terbit, Levi meletakkan helm pada motor nya yang terparkir di tepi pantai yang sepi itu, matanya bergerak melihat sekeliling pantai itu sembari ia berjalan menghampiri pantai itu, tak melihat apa yang ia cari Levi menghela, sia-sia ia datang kemari dan menghabiskan sepanjang malam, mungkin saja Eren telah kembali ke apartemen nya selagi ia mencari nya, entah mengapa ia merasa sangat bodoh sekarang.
"apa ingatan mu telah kembali ?" suara familiar terdengar, Levi menoleh mendapatkat Eren yang tersenyum pada nya, angin sepoi-sepoi meniup rambut brunette nya perlahan hingga membuat kesan berantakan
"Eren" saut Levi ia berjalan menghampiri Eren, dengan tenaga penuh ia menarik tubuh Eren ke dalam pelukannya, ia memeluk erat Eren, melepas rasa rindu yang selama ini ia pendam, "Eren Eren EREN !" panggil Levi berkali-kali, pelukannya semakin mengerat hingga membuat Eren merintih di dalam pelukannya
"aku disini, heichou" saut Eren sembari tersenyum, ia mengelus pelan surai hitam Levi dengan tangan kanannya ia membalas pelukan Levi
Levi melepas pelukannya pada Eren, dengan kedua tangannya ia menarik kerah Eren, mendekati wajahnya dan Eren, mempertemukan bibirnya dengan bibir Eren, ciumanyang ia berikan berawal dari cumbuan pelan dan kecupan-kecupan manis yang semakin lama semakin dalam dan dalam membuat Eren merintih di tengah nya karena merasakan sensasi yang telah lama tak ia rasakan, Levi semakin memperdalam ciumannya hingga liur keluar di tengah aksi nya, merasakan cukup Levi melepaskan cumbuannya dari Eren, ia mengelus wajah Eren yang telah lama sekali rasanya tak terlihat, ia merindukan bocah ini.
"Eren" panggil Levi kembali, ia dapat melihat mata Eren yang telah berkaca-kaca di depannya
"heichou ..." air mata tiba-tiba terjun dari mata indah nya, Eren memeluk tubuh Levi dengan erat, "heichou" panggil nya sekali lagi, air mata tak kunjung berhenti mengalir dari mata nya, "maafkan aku, maafkan aku"
Levi membalas pelukan Eren, ia dapat merasakan air mata Eren telah menetes di bahu nya, "ada apa, hm ? kenapa kau menangis dan meminta maaf ?" tanya Levi tersenyum pada Eren yang menangis di pundak nya
"aku tak bisa bersama mu, aku harus pergi"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Until We Meet Again (Levi x Eren)
Fanfiction"jika ada yang namanya kehidupan selanjutnya aku ingin kembali bertemu dengan mu kemudian menjadi sepasang kekasih dan hidup bahagia selamanya tanpa mempedulikan apapun" "jangan bicara seperti itu, bocah, kau seperti akan mengakhiri hidup mu saja !"...