Penyesalan yang dirasakan Rangga bagaikan dia ingin menghancurkan otak pintarnya itu. Rangga sedang meremas pulpen, dan tiba-tiba saja pulpen itu patah dibuatnya. Kejadian tadi dikantin tidak bisa dia lupakan, mengapa dia begitu bodoh untuk meraih tangannya saja salah. Bagaimana mau mengambil hatinya
" Hei Rangga, kenapa lo remas pulpen yang tak berdosa ini, " sambil mengambil pulpen yang sudah patah dilantai
" hati cewek yang gue suka patah rez, kayak pulpen itu. Hh, dan semua itu karena kebodohan gue, "
" Emang kenapa lagi? "
" Tadi gue tuh ingin jelasin semuanya, tentang kebohongan gue saat itu. Eh tapi gue terlalu gugup untuk menghadapinya. Lo tahu gue salah pegang tangan, gue bawa Riska ketangga. Gue kira itu Zea, "
" Stupid sih. Gini yah lo udah pintar, ganteng, kaya lagi. Tapi masalah meraih tangan ajah lo salah sih, "
" Gue harus apa, hanya Zea yang buat gue terlalu berlebihan gugup sampai berkata didepannya ajah harus siap mental dan dia juga yang buat orang pintar kayak gue bodoh akan cinta. Terlalu bodoh sampai gue nyakitin dia, "
"Yaudah nanti gue bantuin lo, sebentar gue ketemuan sama dia. Nanti gue jelasin deh semuanya,"
" Sebentar? lo udah janjian sama dia? "
" Iyalah, itu semua untuk lo. Tapi nggak gratis yah beliin gue Laptop "
" Sadis banget permintaan lo, yaudah nanti deh, "
Rangga itu orang kaya, ayahnya bekerja sebagai jaksa dan ibunya bekerja di DPR. Dan dia anak tunggal jadi sudah dipastikan kemauan Rangga dipenuhi, dan permintaan Reza yang itu tidak terlalu dipusingkan olehnya.
#In cafe
Sudah berjalan 10 menit Zea menunggu Reza di cafe tapi yang ditunggu belum menampakan dirinya. Ingin sekali dia pergi tapi dia tidak mungkin mengecewakan seseorang. Tiba-tiba saja suara pintu menandakan jika seseorang yang Zea tunggu sedari tadi baru saja tiba."Sorry Ze,lo pasti nungguin gue yah, "
" Iya kak, nggak papah kok, "
" Langsung ajah yah, ini tentang Rangga, "
" Iya tahu kok ka, gue akan bantu kak Rangga sama Riska. Sampai mereka jadian. Jadi rencananya Gimana? "
" Ha? Lo bicara apa sih, "kata Reza bingung
" Maksud gue kak, kita buat rencana untuk buat kak Rangga dan Riska jadian. Ok yang pertama Riska itu suka banget sama Hello kitty kalau boleh cara jadiannya jangan terlalu meriah, karena Riska nggak suka sama yang meriah. Pake bunga bentuk love lah, dia itu nggak suka. Dan pastiin kak Rangga nggak bawa bunga Mawar karena dia itu alergi, kalau boleh beliin ajah bunga Kamboja. Emang rada aneh sih bunga yang dia suka tapi itu betul kok kak, Riska sampai mau taroh dikamarnya" kata Zea panjang lebar
" Maksudnya gini lo Ze-"
Bunyi dering hand phone Zea membuat Reza menghentikan perkataannya," Gue angkat dulu yah kak sebentar, "sambil pergi keluar cafe
" Ko jadi salah paham gini sih, " menggaruk kepalanya
Beberapa menit kemudian..
" Aduh maaf kak, kayaknya gue harus pulang deh soalnya papa mau pergi perjalanan dinas. Jadi gue disuruh pulang sama mama. Tapi tenang ajah kok kak, besok kan ada festival ulang tahun sekolah, dan pas banget itu awal bulan Oktober,gampang banget diingat jika mereka jadian. Nah nanti suruh ajah kak Rangga bawa yang aku bilang tadi terus nyatain cintanya sama Riska. Gue duluan yah, kak" sambil memberikan senyum termanis yang penuh dengan kepalsuan
" Aduh kenapa jadi gini, apa yang gue harus bilang sama Rangga nih,"
Diperjalanan Zea ingin sekali menangis tapi dia juga lega telah membantu orang yang selama ini dia cintai. Walaupun pada akhirnya dia juga yang tersakiti
# In school
" Ris sebentar lo pergi kan ke acara sekolah? "
" Iya dong. Pasti lo mau gue jemput, "
" Mmh, boleh. Oh yah lo bentar pake dress yah, atau pake rok mini, yang feminim gitu"
" Ngapain gue pake pakaian gituan kan hanya festival sekolah juga, gue juga bukan berperan penting dalam acara sekolah bentar, "
" Uh, nggak ada salahnya lo pake pakaian itu nanti. Jangan lupa juga pakai lipstick, bedak, pokoknya harus cantik. Ini demi kebaikan lo juga, "
"Kenapa sih lo? Kesambet apa lo? Biasanya lo yang larang gue pake lipstick, sekarang kenapa lo yang jadi nyuruh gue? "
'karena gue mau kalau lo cantik didepan orang yang gue cintai, walaupun bukan gue yang rasain itu semua'batin Zea berharap
" yahhh ng-ngggak papah kan, kalau gue lihat sahabat gue cantik difestival sekolah nanti, "gagap Zea
" Aneh tahu. Ehhmmm, lo maw dibeliin apa?" lanjut Riska dan diikuti dengan batuk yang dibuat-buat
"Nasi goreng deh, "
" What? Lo hanya minta nasi goreng di ulangtahun lo?"
" Ulang tahun? "Dengan setengah berfikir
" Ih, nih orang ulangtahun sendiri nggak ingat, 7 oktober ulang tahun lo tahu! "
" Oh, masih lama, "
"Nggak lama lagi tahu, ini udah tanggal 1, jadi tinggal 6 hari lagi. Karena gue akan sibuk di Sipala beberapa hari nanti, jadi gue harus siapin kado buat lo. Terus lo hanya mau nasgor nih, nggak ada yang lain?"
" Jadi lo nanyain kado buat gue? Gue kira lo mau kekantin terus nanya apa yang pengen gue beli. Kalau gitu gue mau yang lain lah, "
" Emang apa? "
'ka Rangga, gue mau dia Ris, buat dia jadi milik gue bukan lo'batin Zea sedih
"Eh, ditanya. Akhir-akhir ini lo sering ngelamun deh, "
"Sorry kalau gue ngelamun, tapi itu artinya gue lagi mikir," bohong Zea
" Gue bingung, mmh Gimana kalau boneka smurf. Gue lagi suka smurf nih. Tapi yang besar, "sambung Zea
" Yaudah nanti gue beli untuk sahabatku yang gue sayangi, " sambil memeluk Zea
" Tunggu deh, berarti nggak suprise dong. Kenapa lo tanya tentang kado sih, gue mau kalau itu secret, nggak gue ketahui. Supaya gue nanti terharu, lo mah gitu," cemberut Zea
" Iya sih,sorry ihhh,"sambil tertawa kecil pada Zea
"Sebel gue,"
" kalau lo sebel, bonekanya nggak jadi dong,"
" ihhhhs, kenapa harus ada 2 pilihan. Gue makan juga lo,"
" Dari pada makan gue dagingnya ajah kurang lebih baik makan sama mpok lela daging ayamnya itu enak, sehat terus berisi lagi, yuk"
" Tapi akhir-akhir ini gue suka makanan gratis," lirik Zea pada Riska
" Iya, kode lo diterima gue traktir deh, supaya lo nggak ngambek lagi," sedikit berteriak Riska pada Zea
TBC
Please vote and comment. Maafkan jika banyak typo

KAMU SEDANG MEMBACA
Oktober kelabu
Historia CortaJika Cinta mengharuskanku berkorban, aku akan berkoban walaupun perasaanku sendiri yang tersakiti Maafkan aku, aku bukanlah pria yang berani untuk jujur padamu, dan maafkan aku juga jika air matamu yang tak berdosa itu harus keluar karenaku Mengap...