Valen menenggelamkan kepalanya di atas lipatan tangannya.ia sungguh bosan mendengar ocehan buk Mira.dari tadi buk Mira hanya ceramah dan gak berhenti henti.
"Lo capek??"tanya Daffa
"Banget,ngantuk gue dengerin ibuk nih."Valen hanya duduk diam melihat buk Mira secara tak minat.
Daffa mengangkat tangannya "buk permisi buk,valen sakit buk.katanya dia sakit perut karena diare jadi boleh gak buk saya bawa dia ke UKS??"Valen yang mendengar itu melongo.daffa memberi kode kepada Valen dengan mata.valen hanya diam dan pura pura sakit
"Iya nih buk,dari tadi perut saya sakit banget.trus saya pusing lagi.nih buk demam saya tinggi banget"Valen meletakkan tangannya ke jidat.agar buk Mira percaya dangannya
"Oke Valen,kamu lebih baik pulang saja.daffa kamu antarin Valen pulang dan kembali ke sekolah.jangan cabut"perintah buk Mira.valen yang mendengar itu langsung seneng dan susah payah menahan senyum di bibirnya
"Sip buk,yuk len"Daffa mencoba membantu Valen berdiri.dan menyandangkan tas milik Valen ke bahu sebelah kiri nya.
Mereka keluar dari kelas dan menuju parkiran.
"Hebat banget lo yah?wih pintar pintar"Valen menjambak rambut Daffa pelan
"Ya dong,lagian gue juga capek dengar ibuk tu"mereka tertawa riang.
"Eh kita mau kemana?"tanya Valen
"Ke suatu tempat yang gue rasa lo gak akan lupain ini"
"Eh lo mau macam macam ma gue?"Valen melotot ke arah Daffa
"Niatnya sih gak gitu,tapi kalau lo bersedia Abang mah terima dengan ikhlas neng"
"Ih lo awas aja,mending gue pulang sendiri"
"Lo gak mau kan di interogasi nyokap lo kalau lo pulang jam segini?"
"Iya sih, tapi-"ucapan Valen terpotong dengan Daffa yang menarik Valen ke mobil nya.
"Udah ah lo lama"
***
Sudah lebih 3 jam di perjalanan,tapi mereka belum sampai ke tempat yang di maksud Daffa
"Duh daf,ni pantat gue udah mulai tepos nih,kalau duduk berjam-jam"gerutu Valen "ni gue juga udah ngantuk abis"lanjutnya
"Ya udah,lo tidur aja dulu,masih lama kok sampai nya"
"Gak,nanti lo buang gue ke jurang lagi atau lo macam macam lagi ma gue.ngak mau"Valen menatap Daffa horor yang di balas Dengan kekehan kecil
"Gak mungkin lah,prinsip gue itu.
'cewek itu bagaikan mahkota kerajaan yang dijaga,kalau mahkota itu pecah maka gak akan cantik lagi tuh mahkota nya.seberapa keras pun menyambung patahan tersebut gak akan secantik semula kok' gitu len.dan juga kalau gue macam macam ma lo berarti gue juga nyakitin nyokap dan kakak gue di sana.gue gak mau itu"Valen mendengar perkataan Daffa langsung terkesima."Sumpah ini beneran lo daf??gue gak nyangka.lo yang kayak preman tapi masih bisa menjaga perempuan.gue salut sama lo.duhh andai Daffa jadi pacar gue.aghhh apaan sih len,belum tentu dia baik.bisa aja cuma omongan doang.ah semua cowok sama.kecuali papa aja"batin Valen
"Ya udah gue tidur,jangan sampai lo ceburin gue ke sungai atau masukin gue ke karung.masa depan gue masih karung"tatapan Valen ke Daffa seperti ingin membunuh Daffa hidup hidup saat ini.daffa hanya tersenyum ke arah valen lalu melanjutkan perjalanan nya.valen pun sudah terlelap dan Daffa bisa mendengar dengkuran kecil dari mulut Valen.daffa hanya terkekeh mendengar itu.
***
"Wah gilak,lo bawa gue ke sini??ini beneran indah Gilak."sekarang mereka ada di sebuah air terjun di tengah hutan.banyak pohon pohon yang masih asri dan udara yang masih segar dan bener bener indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Cerita Cinta
Novela JuvenilJudul awal "PELANGI" Sabrina sava valencia, gadis berusia 17 tahun yang paling susah untuk ditaklukkan hatinya. masa lalu valen yang membuatnya sangat anti untuk di dekati cowok. Sifat Valen yang blak blakan banget berubah ketika ketemu gino.tapi...