Kenyataan.

1.7K 41 4
                                    

Kini aldi sedang berjalan menuju mobilnya dan saat ia berjalan dengan sangat kebetulan ia bertemu bastian.

"Bas"

"Eh bro kenapa?" Bastian berdiri disamping aldi.

"Kiki masih dikampus?"

"Enggak udah pergi daritadi sama temen lo tella di. Eh gue duluan ya di"

Aldi hanya menggangguk saja tanpa mengeluarkan kata dan aldi pun menghela nafas beratnya.

Ia pun kembali berjalan dan ia menemukan winda didekat parkiran.

Tanpa pikir panjang ia pun mendekati gadis itu yang sedang berbincang-bincang pada temannya.

Dan ia pasti sedang menunggu aldi karena mereka berdua sempat janjain setelah pulang kuliah.

"Hay win"

"Ehh win gue duluan ya" ucap beberapa temannya dan berlalu pergi meninggalkan aldi dan winda yang masih berdiri disekitar parkiran.

"Mukamu kusut banget kenapa?"

Aldi hanya menggelengkan kepala dan tersenyum pahit pada gadis itu.

Ia tidak mengerti kenapa ia malah bersikap dingin pada gadis yg selama ini ia incar hanya gara-gara dia diabaikan oleh tella.

Ia tak mengerti sangat tidak mengerti saat ia diabaikan winda ia masih bisa tersenyum dan bercanda dengan teman-temannya.

Namun mengapa saat diabaikan tella hatinya begitu sangat sakit seperti ada sesuatu yang hilang begitu saja seperti ada barang kesayangannya yang hilang dan entah ia harus menggunakan cara apa untuk mencari barang yang hilang itu.

"Hari ini kita gak jadi jalan ya win maaf banget aku gak enak badan"

Ucap aldi sambil menunduk karena ia merasa bersalah karena dirinyalah yang telah mengajak winda jalan namun ia malah membatalkannya begitu saja.

Winda langsung menampakkan wajah kecewanya dan fake smile pada aldi.

"Yaudah cepet sembuh" winda pun langsung berlalu dari hadapan aldi.

'Apa gue terlalu menyakitinya? ' batin aldi.

Winda sepertinya kecewa bukan sepertinya sangat kecewa.

Aldi hanya memandang winda yang berjalan dikoridor kampus.

Entah apa yang dia pikirkan sekarang sehingga aldi sulit berpikir jernih  serta untuk melangkahkan kakinya dan mengejar winda.

Kini kakinya mengarahkan dia ke mobilnya yang tak jauh dari dia berdiri itu.

--------

Kini tella sedang berada dirumahnya dan berbaring ditempat tidur kesayangannya itu dengan rasa rindu dan rasa kecewa yang masih ia ingat ketika aldi dengan gampangnya lupa akan perjanjian dia sendiri.

Tella mengambil iPhone yang ada diatasnya entah mengapa ia ingin sekali menyapa aldi melalui message ataupun menelponnya.

Atau bahkan tella kini lebih tepatnya mengharapkan aldi mengirimkan pesan singkat atau juga menelponnya karena mereka sudah seminggu lebih tidak bertegur sapa satu sama lain walaupun jarak mereka hanya beberapa cm saat berada dikelas.

"Hahhhhh...." tella menutup matanya dan menghela nafas berat yang sekaligus bercampur dengan rasa rindu.

Tella meletakkan iPhonenya disampingnya sesekali ia melirik iphone tersebut agar sebuah keajaiban terjadi namun nyatanya tidak.

Cinta Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang