Chapter 20

871 30 16
                                    

Just Loving You

Seusai persidangan Siwon pergi tanpa menghiraukan Yuri, Yuri hanya bisa pasrah menunggu nasib akhir pernikahan mereka.

Siwon memberesi buku-bukunya di kantor, tak sengaja dia menemukan gelang padora miliknya di laci meja. Siwon pun mengambil gelang itu dan menatapnya lama.

Gary datang membawa dokumen yang berisi informasi mengenai kasus bunuh diri yang terjadi pada ayah Siwon 20 tahun lalu. Siwon membuka dokumen itu dan menemukan foto ayahnya yang tengah berciuman dengan seorang gadis. Siwon terkejut ternyata yang selama ini berselingkuh adalah ayahnya. Demi nama baik keluarga Jihan sengaja menutupi skandal ini dari publik. Selama ini Siwon telah salah sangka pada ibunya, dia selalu mengira ibunya berselingkuh dengan Jihoon. Sepanjang hidupnya Siwon selalu menyalahkan ibunya atas kematian ayahnya, dia tak pernah lagi menghormati ibunya dan malah selalu menunjukkan kebenciannya. Perasaan bersalah menyeruak di dada Siwon.

"Gary-ah pesankan tiket pesawat untuk keberangkatan besok, aku mendapat undangan seminar ke Amerika", perintah Siwon pada Gary, lalu dia bergegas pergi untuk menenangkan diri.

Gary segera menahannya, "Bos, kau sungguh akan melakukan ini? Yang ku maksud besok, kau dan nyonya..."

"Besok sore jam 3, pesan satu tiket", sahut Siwon memotong ucapan Gary lalu pergi. Sepeninggal Siwon, Gary tersenyum lebar penuh arti.

Sepulangnya dari rumah Yuri, Jihan mendapat kejutan di kantornya. Disana Siwon sudah duduk menunggunya. "Eoh, kau disini? Ada apa?", tanya Jihan heran.

"Aku hanya ingin mengunjungi Universitas ini, aku merasa sangat dekat dengan kampus ini", jawab Siwon.

"Karena Seoul University merupakan bagian dari appamu, karena kampus ini yang selalu mengingatkan kau akan kenangan appamu", ucap Jihan tersenyum.

"Aula kampus yang sekarang tak terawat lagi, setelah ingatanku kembali, aku bahkan tak dapat mengingat mengapa kau melakukan hal itu. Bahkan kau tidak rela kalau aula itu dibongkar, tapi kau tidak pernah merawat aula itu", ucap Siwon menyinggung.

Jihan dapat menebak ada sesuatu yang ingin dikatakan Siwon, dia tak percaya Siwon tak dapat mengingatnya.

"Aku ingat kau dan appa bercerai, aku ingat kalian berdua bertengkar. Aku ingat dia bunuh diri, tapi aku tak pernah tahu siapa yang menyebabkan semua ini terjadi. Ternyata karena appa bukan kau. Mengapa kau tak pernah mengatakannya padaku?", ucap Siwon sambil menyerahkan dokumen beserta foto-foto perselingkuhan ayahnya.

Ayah Siwon berselingkuh dengan salah satu mahasiswi Universitas Seoul. Mereka kerap bertemu di ruang piano Aula Universitas Seoul .Siwon sekarang tahu alasan orang tuanya sering bertengkar dan berakhir dengan perceraian.

Jihan kembali mengingat kenangan pahit itu, saat itu dengan mata kepalanya sendiri dia melihat suaminya tengah berciuman dengan mahasiswi tersebut. Bukannya merasa bersalah, ayah Siwon malah membuat pengakuan bahwa mereka saling mencintai. Jihan mencoba bersikap tegar, dia tak mau Siwon kecil tahu perselingkuhan ayahnya. Jihan tak ingin masa kecil Siwon diisi dengan memori buruk mengenai hal itu.

Siwon menatap ibunya. "Alasan mengapa appa melakukan bunuh diri tak seperti yang aku pikirkan, kau tak memaksanya pergi. Awalnya dia berencana lari dengan gadis itu dan bunuh diri bersama di hotel. Tapi gadis itu berubah pikiran dan meninggalkannya mati sendirian. Kau ingin melindungiku, kan? Demi tak merusak image appa di hatiku, kau lebih suka aku salah paham padamu daripada membiarkan aku tahu appa orang yang seperti ini. Selama bertahun-tahun kau masih belum menutup aula kampus bukan karena aku, tapi karena kau juga tak bisa melupakan appa".

Jihan terdiam sebentar mendengar penjelesan Siwon, "Aniya, kau berpikir terlalu jauh", ucap Jihan mengelak. Lalu Jihan duduk di sofa dan mulai mengungkapkan perasaannya yang selama bertahun-tahun tak pernah diperbincangkan dengan Siwon. "Sebenarnya aku masih marah padanya, aku masih belum bisa memaafkannya. Untuk skandal yang kau katakan, kau terlalu kecil waktu itu. Aku tak tahu bagaimana menjelaskan semuanya padamu, jadi aku tak pernah mengatakan apapun. Mungkin jika aku mengatakan sesuatu, tentu sekarang akan berbeda. Aku mengakui bahwa aku masih memiliki perasaan pada appamu. Ini juga alasan mengapa aula itu masih berdiri sampai sekarang".

Just Loving You (Complete)Where stories live. Discover now