2

810 143 22
                                    

"Halo, dengan Think Coffee di sini. Ada yangㅡ"

"Bohong lo kemarin, udah bilang iya tapi gak dateng."

"Ini ... yang minta saya buat ke rumah kemarin?"

"Iyalah. Siapa lagi."

"Ya, maaf, kemarin tuh saya mau bilang 'ya gak bisa' tapi telponnya tiba-tiba Anda tutup. Dan Think Coffee 'kan gak menyediakan jasa juru masak. Kami hanya menyediakanㅡ"

"Kopi. Kopi. Kopi. Iya gue juga tau. Gue kemarin cuma terlalu laper, jadi kontak yang setau gue nyediain makanan gue telpon gitu aja."

"Tapi Think Coffee...."

"Dan gara-gara lo gak dateng kemarin, perut gue jadi gak tertolong. Magh gue kambuh. Sekarang aja gue lagi diinfus."

"Serius!?"

"Iyalah. Tanggung jawab lo!"

"Tunggu ... ini juga salah lo, lah! Kenapa kemarin malah bergantung ke gue lalu menyalahkan gue sekarang? Gue bahkan gak kenal elo sama sekali!"

"Eh, yang sopan sama customer. Elo-gue gitu, dih."

"Y-ya, habis elo ngeselin, sih!"

"Wah, gawat, nih. Gue bakal lapor ke bos lo atas pelayanan lo yang gak memuaskan terhadap gue!"

"Aduh! Jangㅡ"

Tut tut tut.

Think CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang