11

828 133 63
                                    

"Anda ... dimana?"

"Aku rindu."

"Jangan rindu. Gak akan kuat. Kamu beratㅡeh, gimana sih?"

"Hahaha, kudet amat lu."

"Biarin. Lagian tadi saya nanya serius malah dijawab gitu."

"Perasaan tadi gue udah bilang dah, di pintu utama, Aiiiii."

"Yang mana?"

"Yang cakep."

"Serius yang mana? Soalnya ada segerombol cowok di depan pintu. Dih, ngehalangin jalan aja."

"Pokoknya yang paling cakep."

"Setara kayak siapa cakepnya?"

"Gibran Rahardja."

"Siapa tuh?"

"Bapak gue. Tapi masih cakepan gue dikit, sih. Walau kata Mama cakepan bokap tapi gue yakin masih cakepan gue."

" ... "

" ... "

"Ha ha ha."

"Hi hi hi."

"Hu hu hu."

"He he he."

"Ho ho ho."

"Dih, Gaia mulai gila."

"Gak papa gila, yang penting cakep."

" ... "

"Buset!"

"Kenapa...?"

"Elo ... kenapa elo jadi narsis gini? Ketularan gue? Ya Allah, Ai, padahal belum ada gue semeter dari lo, tapi lo udah kayak gini aja. Hebat!"

"Nggak ngerti."

"Etdah. Susah ngomong sama elo mah."

"Terus kenapa masih ngomong?"

"Suka aja."

"Suka apanya?"

"Ya itu...."

"Gak jelas, dih."

" ... "

" ... "

"Gue suka elo, Ai."

"Hah?"

"Gue suka elo melebihi rasa suka gue terhadap kegantengan gue yang nggak terdefinisikan."

" ... "

"Gue suka elo, Araseli Gaia."


-
.

“  T  H  I  N  K    C  O  F  F  E  E  ”

Starring:
Sehun as Aksa
Irene as Gaia
Wendy as Judy
Started: October 2, 2017
Finished: March 18, 2018
Status: Completed


A/N:
AKHIRNYA TAMAAAAAT!
Ini adalah cerita kedua di Wattpad yang Alhamdulillah bisa gue tamatin (walaupun dengan ending yang cuma gitu doang, hahaha). Niatnya sihㅡNIATNYAㅡbakal ada sequelnya, cuma dengan format yang beda sama Think Coffee gini. Bukan cuma dialog teleponan, ya kayak narasi biasa aja gitu.

Cuma itu baru niatnya sih, karena setelah kerja waktu gue buat nulis malah nggak ada. Bayangin aja dah, kerja dari jam 7 pagi sampe jam 9 malem dengan peraturan NO HANDPHONE, ya sedihlah jari ini gak bisa leluasa ngetik-ngetik di handphone huhu.

Tapi doain aja dah semoga niat baik gue itu terlaksana dengan lancar. Amiin xD

Dan juga, gue penasaran kira-kira ada nggak orang yang mau baca sekuel Think Coffee? (Semoga ada walau satu orang doang, hh).

Biar A/N ini gak melebihi semua kata yang ada di chapter Think Coffee, maka langsung aja MAKASIH YAAA BUAT U, U AND U yang udah mau baca, vote dan comment cerita ini dari awal sampai selesai. U, U AND U TERBAIKLAH POKOKNYA! Moga di cerita-cerita gue yang lain atau selanjutnya, U, U and U tambah dabest lagi hahaha xD

P.s. gue juga penasaran sama “TOP 5 cowok yang kalian anggap “cocok” sama Irene”, boleh dong disebutin???

Think CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang