"Power Of love"

531 27 0
                                    


Gadis ini sedang merenung di kamarnya, sesekali terlihat raut kerinduan pada wajahnya. Gadis ini bernama Salsha, lebih tepatnya Salshabilla Adriani. Ia sedang bersedih karena hampir 2 minggu Kekasih yang ia cintai tidak ditau keberadaannya. Ia seperti menghilang di telan bumi. Tak ada seorangpun yang tau dimana kekasihnya berada. Kekasihnya bernama Alvaro Maldini Siregar yang biasa di panggil aldi. Saat ini Ia hanya bisa menunggu kabar tentang keberadaan kekasihnya itu.

"kamu dimana sebenarnya? Aku kangen banget ama kamu. Kamu tega banget buat aku kawatir kayak gini" ucap salsha sambil menitikkan air matanya

"awas aja kalo kamu pulang, kamu bakal dapet hukuman yang pantas" ucap Salsha sambil berbicara dengan foto Aldi sang kekasih

Tok tok tok

"masuk" ucap Salsha pelan

"gimana Bang? Udah ada kabar tentang Aldi?" Tanya Salsha semangat

"abang punya kabar tentang Aldi, tapi kamu harus terima kenyataan ya" ucap kakak salsha yang bernama Kiki

"muka Bang kiki kok kayak gitu?" Tanya salsha, Ia sudah merasakan firasat yang buruk. Ia yakin pasti kabar yang akan di sampaikan kakaknya adalah kabar buruk

"Kamu harus nerima, Aldi udah meninggal. 2 minggu yang lalu Ia mengalami kecelakaan dan mobilnya masuk jurang. Ia sempat dilarikan dirumah sakit, tapi kemarin nyawanya tidak tertolong" ucap Kiki memeluk Adiknya

"TIDAK...!!!!!! bang kiki pasti bohong. Aldi belum meninggal, dia udah janji bakal nemuin aku di taman. Dia gak bisa pergi gitu aja dan ngelupain janjinya ke aku" ucap salsha histeris

"Salsha, dengerin abang... kamu harus nerima kenyataan ini. Tolong jangan seperti ini. Aldi bakal sedih ngeliat kamu kayak gini" ucap Kiki

"aku pengen ketemu Aldi, aku pengen ketemu dia. Beritahu aku aldi dimana... beritahu aku kak" teriak Salsha histeris, tiba-tiba Salshapun ambruk

Skippp...

Salsha, Kiki, dan Iqbaal berjalan dengan gontai di sebuah rumah sakit, rumah sakit tempat jenasah Aldi berada. Sesekali terdengar isakan Salsha. Kiki pun ikut bersedih melihat adiknya seperti itu, Ia tau salsha pasti merasa kehilangan sosok Aldi, apalagi sebentar lagi mereka akan tunangan.

Salsha melangkahkan kakinya menuju kamar mayat, ketika melihat jenasah Aldi Salsha pun histeris.

"bang... kenapa Aldi ada disini bang... kasian Aldi, dia butuh oksigen... dokter... dokter... cepat tolong Aldi..." histeris Salsha

"Salsha... tolong... relain Aldi" ucap Kiki mencoba menenangkan Salsha

"gak, aldi belum meninggal... aldi, bangun sayang... ini aku... buka mata kamu... kamu gak bisa ninggalin aku kayak gini sayang. Aku janji aku gak akan manja lagi ama kamu, aku akan nurutin semua kata-kata kamu, aku gak akan ngambek-ngambek lagi... tapi aku mohon buka mata kamu.. aku mohon Aldi" ucap salsha mengguncang tubuh Aldi

"Sal... Sal.. Sadar... bukan Cuma kamu yang terpukul, aku dan bang kiki juga terpukul. Aldi sahabat aku, aku sudah bersama dengan dia dari kecil. Aku juga terpukul, tapi kita harus terima kenyataan ini" ucap Iqbaal sambil memegang pipi Salsha

Salsha hanya terduduk lemas, tidak menyangka bahwa Aldi tega meninggalkannya secepat ini. Kenapa Ia harus menelan kepahitan ini

"apa jenasahnya sudah bisa di pulangkan dok" Tanya kiki

"maaf, jenasah masih akan di otopsi, mungkin sekitar 3 hari jenasah sudah bisa di bawa pulang" ucap dokter tersebut

"gak.. gak ada yang boleh menyentuh aldi, otopsi??? Aldi belum mati, jadi anda tidak perlu melakukan otopsi. Cepat pasang kembali infusnya dok... " ucap salsha sambil teriak

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang