Aku perlu ikatan, tak seperti dirimu.

634 23 27
                                    

Keadaan alam dengan banyak partikel yang lalu-lalang tanpa lampu merah, tak menganggu perjalanan Neon keluar dari istana kebanggannya. Bangga, bukan berarti sombong. Meski berasal dari keluarga terpandang dan tokoh publik di seluruh permukaan bumi, ia tak pernah sombong, lalu menghamburkan kekayaannya demi mengejar ketenaran.

Keluarga gas mulia terdiri dari Helium yang terkecil, Neon, Argon, Kripton, Xenon, Radon. Keluarga ini hidup sangat stabil sejak dilahirkan, meski tanpa orangtua. Keluarga tersebut kaya akibat kerendahan hatinya. Ya, hanya Xenon di antara mereka yang masih memerlukan ikatan dengan aton lainnya. Sedangkan Radon yang memiliki massa terberat bertindak bersifat radioaktif, mampu meluruhkan beberapa elektron akibat sinar yang dikeluarkan alpha, betha, gamma, dan lainnya.

Pertemuan dengan Oksigen tak pernah direncanakan. Oksigen memang terkenal dimanapun. Ia sudah bisa menebak siapa atom disebelahnya saat ia mencoba berjejer di toko aksesoris ini. Ia berencana mengapresiasi tokoh Kimia yang telah mewawancari keluarga mereka beberapa pekan yang lalu. Sebenarnya jika ia menggunakan lencana kerajaan yang menunjukkan identitasnya sebagai gas Mulia, ia akan mendapatkannya dengan mudah tanpa mengantri panjang. Akan tetapi, usahanya kabur dari pengawal akan sia-sia jika akhirnya ia membuka kartu.

"Kamu baik saja jika sendiri?"

"Eh?"

"...."

"Ah iya, aku baik. Aku Neon. Salam kenal!"

"Wah, kamu Neon, keluarga Gas Mulia. Tidak percaya akan bertemu dengan salah satu anggota keluarga kerajaan. Salam kenal kembali. Aku oksigen"

"Oksigen? Aku juga turut bangga bertemu dengan sosok terkenal dan paling dicari di muka bumi."

"Ah, tidak seperti itu. Aku juga sering menyebabkan masalah, tapi ku rasa begitulah ---"

Oksigen terlihat lemah, seakan kehilangan kendali untuk berdiri.

"Kau baik?", tanya Neon.

"Aku rasa tidak se--"

Oksigen pingsan di pangkuan Neon.

Oksigen terlihat aneh tanpa kembarannya, mereka tak pernah terpisahkan. Jadi, meski ia berbohong, ia tak tega menutupi identitas aslinya melihat wajah pucat oksigen yang terlihat ceria. Tapi, ia dalam masalah besar saat oksigen pingsan di pangkuannya. Ia tak bisa memberikan apapun, sebab keluarga kerajaan tak boleh mengorbankan diri, memberikan bagian dari dirinya kepada atom lainnya, meski dalam keadaan darurat. Hanya Xenon yang melakukannya. Itupun sebab ia memiliki tubuhnya yang besar diantara yang lainnya sesudah Radon, sedangkan Radon tidak berniat menyibukkan diri dalam sisten kerajaan, maka Xenon dapat memutuskan segala sesuatu tentang dirinya sebagai keistimewaannya.

"apa yang kau lakukan pada Oksigen."
Suara itu mengelegar, mengaduhkan pasar pagi yang begitu ramai.

"Bagus, sekarang semua orang menatapku. Aku benar-benar dalam masalah.", batin Neon sambil menarik topi jeraminya lebih dalam menutupi wajahnya

"Lepaskan dia!" ucap Karbon keras, memisahkannya.

"Kemana Oksigen 2, seharusnya mereka selalu bersama." lanjut Silikon, sang kakak terdekat oksigen.

"Kau menculiknya?"

"Ah, tidak. Aku pun tak tahu apa yang terjadi." Neon tak bisa menyembunyikan kegugupanmya dihakimi secara masal oleh tatapan warga pasar pagi.

"Aku sungguh tak tahu apa-apa. Aku--"
Ucapnya ragu-ragu dan terpotong oleh suara lain.

"Kak Neon? Apa yang kau lakukan disini?" suara atom kecil dia atas kuda gagahnya, dikelilingi beberapa pengawal.

Neon yang terduduk di tanah sendirian setelah oksigen ditarik Karbon tak bisa terus bergeming.

"Aku ingin berbelanja." Neon berdiri, membersihkan pasir dan tanah yang menempel di tubuhnya.

"Yang Mulia" Silikon duduk tersimpuh memberi hormat ketika menyadari anggota kerajaan berada di hadapannya.

"Apa yang terjadi denganmu, kak?"

"Tak ada yang perlu dibesarkan, hanya salah paham." ucapnya berdiri lalu bergabung dengan Helium menaiki kuda adiknya.

"Mari kita pulang!" lanjutnya.

Keluarga kerajaan itu pun berlalu dengan derapan kuda gagah yang berbaris melindungi mereka di tengah-tengah.

Mereka yang menonton pun tak langsung bubar, mereka berbisik-bisik, mencoba memahami kesalahpahaman ini.

"Sebentar lagi pasti akan ada pengadilan besar di alun-alun kota."

"Kasian oksigen, nasibnya tak beruntung bertemu keluarga kerajaan.

Silikon hanya menulikan pendengarannya, sedangkan Karbon telah berhasil menenangkan Oksigen, meski belum terlalu membaik kondisinya. Mereka berlalu, berusaha menyiapkan akibat dari tuduhan tak berdasar pada keluarga kerajaan.

"Hari yang sial" batin Silikon.

~~~Bersambung~~~

Ada Chemistry di Kimia SMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang