Suara gemericik air mancur di taman ini membawa aura dingin, mencoba menenangkan bagi siapapun. Tak berpengaruh banyak bagi Silikon dan Karbon setelah persidangan sebelumnya, maka mereka berbincang dua hingga tiga jam untuk menemukan berbagai jalan buntu lagi, menguraikan permasalahan yang semakin rumit. Terutama bagi Silikon, kehilangan adik kembaran Oksigen, lalu dituduh tak berdasar atas penghinaan keluarga kerajaan. Memang benar jika ia menuduh sembarangan, tapi bukan hanya dia. Ah iya, tentu saja itu salah. Tapi, ia juga takkan salah mengira andai keluarga kerajaan itu memakai atribut yang membedakannya dengan rakyat yang lain.
"Jadi, bagaimana kak?" ucap Karbon, tak kalah gelisah. Persidangannya tentu saja akan menyusul jika hukuman Silikon telah ditetapkan.
Tak ada suara dari Silikon, hanya tatapan datar, gelisah tak berarah.
"Kau boleh pulang sekarang, bersembunyilah kembali ke dalam perut bumi, jadilah batu bara atau bahkan intan. Suhu tinggi dan tekanan tinggi lebih membuat dirimu berharga." sahutnya kemudian tanpa menatap Karbon.
"Bagaimana dengan--" kata-kata terpotong oleh gerakan Silikon yang menjauh.
***
Tanah masih berwarna coklat, belum berniat mengubah warna keemasan atau mulai memutih seperti rambut tetua. Tanah negeri ini tak perlu diragukan kehadirannya, tetap setia menjadi pijakan siapapun, tak terkecuali Xenon dan segerombolan Oksigen di sekitarnya, tentu bukan Oksigen yang bermasalah dengan Neon.
Xenon heran, maka yang lain pun di sekelilingnya ikut heran melihat pasar yang sunyi tak berpenghuni.
"Kemana semua orang?" ucap Xenon heran.
Gerombolan Oksigen itu pun asyik menebak-nebak bergosip ria. Xenon pun terlalu gerah dengan bisik-bisik tetangga tak jelas, ia hanya menatap, lalu keheningan tercipta. Memang hanya tatapan, tapi sumber tatapan itu lebih penting, tatapannya tak tajam, tapi jelas menginginkan kedamaian dan kejelasan berpikir.
Xenon mengedarkan pandangannya ke segala arah, ke gunung dimana mereka baru saja turun, ke depan melihat pasar yang kehilangan nyawa, tapi tak ditemukannya jawaban. Lalu, seorang burung meninggalkan selembaran berita terkini dan heboh.
"Sidang Kerajaan dan Rakyat, siapa yang menang?"
Xenon heran, berkali-kali bertanya kenapa pada dirinya sendiri. Mereka pun segera pergi menuju tempat pengambilan keputusan bersejarah.
~~~
Tatapan dingin Xenon tak peduli. Ia masuk ke ruangan persidangan, seketika membuka pintu kasar. Semua mata tertuju padanya dan orang-orangnya, termasuk gerombolan Oksigen. Neon dan Silikon semulanya tak tertarik, mereka terlalu asyik dengan pemikirannya sendiri.
"Kak Silikon" sebut salah satu dari gerombolan Oksigen itu. Silikon dan Neon teralihkan juga mengedarkan pandangan, mencari sumber suara.
Semua semakin terheran, terlalu terkejut dengan interupsi tanpa izin. Lalu, hakim berujar, " maaf Yang Mulia Xenon, kami sedang menggelar persidangan. Harap yang mulia keluar sebentar.
Xenon hanya berwajah datar, tapi pengawalnya ingin berteriak kembali atas ketidaksopanan Hakim tersebut. Tapi, sebelum ia bersuara, suara tangisan mengelegarkan ruangan ini.
"hiks...hiks, maafkan aku kak. Aku lancang. Maaf kak Silikon."
Tatapan Silikon terkunci pada sosok adik yang dicintainya. Seketika ia membeku antara rasa bahagia dadakan setelah pasrah pada hukuman yang tak seharusnya didapatnya.
***
"Kamu kemana saja selama ini, de?" ucap Silikon lembut pada adiknya itu."Kemana Oksigen 1, kak?" Oksigen 2 menunduk, merasa bersalah.
Seharusnya Silikon protes atas pertanyaan yang dijawab pertanyaan, tapi ia malah menjawabnya sebab melihat adiknya, Oksigen 2 terpuruk oleh kesalahannya sendiri. Tentu saja, Oksigen 2 cukup cerdas, sehingga teliti terhadap kesalahannya. Dirinya sendiri menghukum atas kesalahannya sendiri.
"Dia baik-baik saja...sekarang" Silikon tak bermaksud membohongi, hanya menyampaikannya dengan maksud tertentu. Oksigen 1 memang sudah lebih baik, meski masih harus dirawat di Rumah Sakit. Kenyataannya, keadaan akan semakin baik Oksigen 1 bersama Oksigen 2 membentuk O2 memberikan udara yang menyegarkan dibandingkan bersama Karbon membentuk gas CO2 dan CO yang tak jauh berbahaya. Tak menyejukkan seperti ia bersama Si membentuk Silika.
~~~
Cek..cek..toko sebelah.
Eitss, maksudnya cek sound hehehe
Terima kasih kepada pembaca, sangat senang bisa memberikan ilmu dalam rangkaian cerita ringan.
Terima kasih dukungannya, votenya, kesedian waktunya membaca.
Sampai ketemu lagi.
Maafkan, update nya yang lumayan kendor belakangan, sebab ada satu dua hal yang perlu diselesaikan. Happy word, happy world 😊Btw, ini nih ikatan Xe dan gerombolan Oksigen dalam cerita ini, XeO4
Nah, kalau ini pasir Silika, hasil dari ikatan kovalen Si dan 2 atom O. Keren kan 😱😳😊😅😅😂😂
Nah, kalau ini gambar oksigen seutuhnya 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Chemistry di Kimia SMA
Science Fiction#38 Highest Rank in Science Fiction (15052018) [TAMAT] Mencoba menceritakan pelajaran Kimia dalam bentuk narasi menyenangkan. Semoga bermanfaat. --- "Kamu baik saja jika sendiri?" "Eh?" "...." "Ah iya, aku baik. Aku Neon. Salam kenal!" "Wah, kamu Ne...