Diana11

672 65 5
                                    

Mama:
Diana, abis pulang sekolah kita langsung berangkat ke Makassar ya

Diana:
Kok gitu? Ngapain?

Mama:
Kakek kamu sakit

Kakek? Sakit? Jika sudah menyangkut kakek dan nenek, pasti aku selalu khawatir karena berpikir jika mereka akan meninggalkanku bukan meninggalkanku tapi meninggalkan kami semua.

Diana:
iya, Ma

Jam istirahat pertama sedang berlangsung dan kami semua sedang berada di kantin.

Kantin adalah tempat favorit para siswa siswi SMAKASA.

"Kenapa, Na?" Tanya Rafhi.

Aku mendongak menatap Rafhi lalu beralih ke teman-temanku yang lain.

"Abis pulang sekolah gue harus berangkat ke Makassar."

"Kenapa? Kok tiba-tiba?" Shony bertanya padaku.

"Kakek aku sakit." Aku mengelus puncak kepalanya.

Dan Shony mulai bermanja-manja.

Dia melingkarkan tangannya di lenganku.

"Jangan lama-lama ya." Bisiknya.

"Iya." Aku kembali mengelus puncak kepalanya.

Ia mendongak lalu mencium pipiku.

Omaigat! Sekarang banyak orang yang menatapku dan Shony.

Terlebih lagi suara histeris Lian dan Firli.

Ya ampun, sebentar lagi beritanya akan tersebar keseluruh antero sekolah.

Aku menepuk jidatku.

"Kamu apa-apaan sih main cium aja, gak tau tempat." Aku mengomeli Shony.

Shony hanya senyum tak bersalah.

###


Sekarang menunjukkan pukul 15.02

Berarti bel sudah berbunyi dua menit yang lalu dan aku harus segera pulang.

"Diana!" Panggil Shony, aku menghentikan langkahku.

"Aku anter ya."

Aku mengangguk.

Shony menggenggam tanganku seraya berlari melewati koridor, genggaman tangannya seolah tak ingin melepaskanku. Aku menatapnya yang sekarang berlari satu langkah lebih jauh di depanku.

"Ayo cepat." Suara Shony membuyarkan lamunanku.

Kami sudah sampai dirumah, terlihat jika mama dan papa sedang memasukkan barang-barang ke dalan bagasi mobil.

"Bentar, Ma, aku mau masukin baju ke koper dulu.'" Baru saja aku ingin berlari namun suara Mama menghentikan langkahku.

Shony ikut membantu memasukkan barang ke bagasi.

"Semuanya udah mama urus."

"Kalau gitu aku ganti baju dulu."

"Gak usah, Na, kita harus buru-buru."

Jadi ceritanya gue ke bandara pake baju sekolah gitu? Ya ampun.

"Ayo naik ke mobil." Sahut papa.

"Aku ngikutin dari belakang." Ucap Shony padaku.

DIANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang