Hari-hari yang bahagia ... Hermione masih sangat kecil, masih sangat muda untuk bisa mengerti bahwa tidak semua hal bisa berlangsung hingga selamanya. Draco datang ke dalam hidupnya dan membuat kebahagiaannya berlipat-lipat ganda. Hermione menarik kedua tangannya dan mengajaknya menari bersama dan berpetualang. Waktu itu ia adalah gadis yang bersinar dan penuh keceriaan. Ia berpikir, ah, akhirnya aku punya teman juga. Akhirnya ia mengerti bagaimana rasanya memiliki teman. Akan tetapi, mungkin kebahagiaan itu memiliki konsekuensi. Atau memang meminta bayaran.
Kedua orangtuanya meninggal dan rasa dingin lantas menikam jantungnya. Membekukan seluruh organ dalamnya. Hermione menatap kuburan yang basah tanpa mampu berkedip sementara air matanya masih mengalir deras. Kekosongan itu begitu nyata dan ia tertelan hidup-hidup ke dalamnya. Akan tetapi, Draco ... Draco ada di sisinya. Menggenggam tangannya erat. Hermione perlahan menggulirkan matanya pada tangan yang bersatu itu, lalu naik pada si empunya. Draco tampak menyeka matanya dan berusaha menahan tangis padahal wajahnya sudah merah dan matanya sembab.
Hermione mencoba untuk tersenyum.
Namun, rasa dingin itu tetap ada dan membekukan hatinya.
Hermione Granger waktu itu masih kecil, masih sangat muda dan belum mengerti apa-apa. Ketika masa berkabungnya telah selesai dan ia kembali ke sekolahnya, seseorang berkata dengan nada yang kejam:
"Tidak masuk akal! Kenapa orangtuamu bisa meninggalkanmu sendirian? Hei, Granger, mungkin saja mereka tidak cukup menyayangimu untuk tetap tinggal bersamamu."
(IGNORANT FOOLS! !)
Mungkin suatu hari nanti, ketika anak yang mengatakan hal itu sudah agak besar dan paham, jika ia mengingat perkataan itu ia akan merasa malu dan sangat menyesal. Akan tetapi, Hermione saat itu menatapnya dengan bola mata sekelam malam. Memercayai tiap kata yang terlontar dari mulut yang tidak tahu apa-apa.
-oOo-
.
.
Loved Unloved
[Hermione's thought uncovered]
Rozen91
Harry Potter © J. K. Rowling
Warning : AU—modern universe
.
.
-oOo-
Semenjak kedua orangtuanya meninggal, Hermione Granger yang tidak punya kerabat di Inggris tinggal di Manor Malfoy atas usulan Draco dan persetujuan pasangan Malfoy. Mereka bukanlah keluarga yang biasa-biasa saja. Malfoy adalah keluarga yang harum namanya dan terkenal di seluruh penjuru Inggris. Terlebih, mereka masih termasuk keluarga berdarah biru, alias keturunan bangsawan dan masih punya hubungan dekat dengan keluarga kerajaan. Hermione masih belum mengerti apa-apa tentang hal itu, tetapi ia dengan senang hati tinggal di manor Malfoy karena Draco ada di sana. Dan karena Lucius dan Narcissa sangat baik padanya.
Akan tetapi, seseorang, biar selugu apapun, pasti bisa merasakan perbedaan yang begitu besar. Hermione menyadarinya melalui cara yang keras dan tak punya ampun. Di tahun pertama ia tinggal di sana, ia baru tahu bahwa keluarga Draco mengadakan acara mewah setahun sekali. Draco mengatakan bahwa acara itu hanya dihadiri oleh anggota keluarga dan kerabat-kerabatnya—dan katanya acara itu sangat membosankan. Hermione yang bukan siapa-siapa tidak bisa ikut menghadiri acara itu.
YOU ARE READING
Loved Unloved (completed)
FanficSemoga saja kesalahan itu adalah suatu hal yang mudah dimaafkan. Semoga saja.//'A sequel to 'Not Enough'. Hermione POV// a sequel to 'Not Enough'//