Kehadiran senja mengingatkan aku pada semua hal, tentang awal dan akhir yang berujung indah, namun realitanya tidak pernah seperti itu, lalu hanya kepada senja aku bercerita tentang dia.Kamu tidak pernah memegang erat tanganku, jangankan pernah sekalipun tidak, dan itu sebuah tanda bagaimana rasa yang kau pendam sendiri dalam diammu, tanpa mengizinkan aku untuk sempat mendengar suara hatimu, bahkan aku malah terhempas saat aku berusaha ingin mendekat, perlu kau tau, kau teramat jauh, hingga aku takut untuk medekat, aku tak tau harus bagaimana.
Dalam spam yang kau berikan padaku , bahwasanya kau menyukaiku juga namun nyatanya kau tak kunjung berujar, yah wajar saja aku bisa memaklumi itu, sudah lupakan saja aku tidak akan menyiksamu dengan sebuah rasa yang tinggal dalam jiwaku ,aku tidak akan meminta belaskasihmu, jangan lakukan itu bila kau tidak sanggup karna aku sangat mengerti bahwa semua perlu waktu bukan? namun ada satu yang membuatku berhenti untuk terus berlari.
Cintamu mungkin masih tinggal di masalalu yang biasa kunamai dengan kenangansilam, seperti itukah? andaikan benar maka tidak ada alasan lagi untukku tetap tinggal,karna percuma saja, tinggal dalam bangunan yang sudah sangat rapuh,tak ingin diperbaiki.
Lalu berharap terus kepadamu hanya akan membuatku lebih sakit dari apapun, namun setelah kepastian yang telah kudapati nanti, aku akan tau apa yang seharusnya diperbuat.
Kau cukup tau aku tidak sama dengan mereka yang ada di belakangmu, aku berbeda, aku hanyalah sebuah insan hamba tuhan yang lemah dan hanya mempunyai satu hati dimana telah bertahun lamanya luka telah kupelihara , dan hanya dapat terobati oleh satu orang saja dan itu adalah kamu, tapi nyatanya kau adalah kedua duanya yang tidak pernah aku bayangkan.
Kau telah mampu membuatku jatuh dan cinta tepat di depanmu dengan cara sederhana, beserta atas berkat sang kuasa kita bertemu. Dibawah teriknya matahari kau menemukanku tepat di sebrang jalan itu, tanpa ku ketahui sebelumnya, tiba tiba terdengar suara memanggil namaku, tanpa berfikir panjang aku langsung saja menoleh kearah suara itu berasal, dan aku tidak pernah menyangka ternyata sosok itu adalah kamu, alif syah barlin.
Terimakasih atas pertemuan kita yang sangat singkat dan sangat panjang untuk dilupakan.
Mungkin pada suatu hari nanti kita akan menjadi seseorang yang tidak pernah saling mengenal kembali bahkan jangankan bertemu,,,, bertatap mukapun mungkin kau akan acuh padaku, tapi yang jelas dalam memoryku akan selalu ada namamu, akan kutuliskan semua kisah yang pernah kita lalui menjadikan setumpuk tinta akan perihal kamu, terukir manis pahitnya, kala di pertemuan kita sampai perpisahan itu mendatang.
Kehilanganmu itu menyakitkan bahkan melepaskanmu perlahan saja sudah sangat mengiris kalbu, lalu kehilangan itu?
Ini bukan keinginanku, namun tuhan berkata lain, kau mungkin terlalu sempurna untukku, maka dari itu kita berpisah, akan tetapi bilamana kita bertemu kembali ditempat yang sama, dihari yang sama pula, aku ingin menagih jawaban atas satu pertanyaanku kala dipertemuan kita yang terakhir
"pernahkah kau menguntai hati yang paling indah? Lalu siapakah hati yang masih kau simpan sampai saat ini? "
Pada kamu kekasih imajiku 4 tahun silam kau tidak pernah menjawab pertanyaanku, sampai aku benar benar tenggelam bersama sang waktu. baiklah tak apa lupakan saja, toh nyatanya kini kita hanyalah masalalu yang tak perlu untuk diulang kembali, masa itu akan tetap menjadi silam, selamanya.
Dan masalalu tidak perlu diperdebatkan kembali, ia perlu Ada untuk mengajarkan arti dari sebuah pertemuan. Tidak aku tidak mempermasalah-kanya, hanya saja aku ingin selalu mengingat masa itu, tapi hanya sekali saja tidak akan berulang ulang.
" kepada kamu kekasih imaji, salam rindu dariku"
"dan kepada senja aku pamit"
Tolong coment dan vote yah disini saya butuh komentar dari kalian semua para readder ^^ thanks
#senja
#bandung,130917 1:49Pm
@dyanti98
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tak Bertuan
PuisiPerihal kamu yang ku kenang keabaadianya. Pada setiap sajak yang terukir dalam pena. Ketika cinta tak bertuan. Perjalanan rasaku hening. Dari pertemuan yang menyatukan kita. Sampai akhirnya kamu tidak lagi terjaga olehku. Berlalu dan usai. Hi...