Chapter O4

1.2K 153 8
                                    

Just info, Chapter ini, dan chapter2 sebelumnya banyak yg chaey revisi -v-

...

Happy reading~ ❣

.

.

.

.


Jika takdir berkata kau adalah takdirku. Apa yg harus ku lakukan?

Hatiku melebihi panas matahari.

Apakah ini cinta?

.

.

.

.

Hal konyol..
Dan kadang terasa bodoh.
Memori aneh yg selalu membuatku selalu tersenyum setiap saat.

...

9 month ago..

"Oppa janji akan berada di samping Yoonji"

"Sekarang jangan takut ne?"

Ucap seorang namja jangkung pada gadis didepannya.

"Hweee~ pokoknya Yoonji tak mau! Kata Woojin Oppa, cabut gigi itu sakit!-" Gadis itu bergidik ketakutan.

"Yoonji takut." Lanjut gadis manis itu -Yoonji, gadis kecil berumur 10 tahun, dengan air mata berlinang.

Dengan seketika Guanlin dan Yoonji menjadi pusat perhatian di klinik.

Guanlin bersikap acuh dan lebih memilih membatin pada sepupunya yg sedang tertidur pulas di kamarnya.

'Aishhh, si gingsul hyung bodoh itu masih sempat2nya menakut nakuti adiknya sendiri. Sudah pakai alasan sakit. Bibi juga katanya ada urusan.'

Guanlin mengacak2 rambutnya frustrasi.

"Dasar gingsul hyung pabo!." Umpat Guanlin.

...
...

Disisi lain Woojin..

"Hatchhuu..."

"Jinnie hyung, waeyo?" Tanya Hyungseob yg sedang merawat kekasihnya yg sedang flu, Woojin.

"Entahlah, sepertinya ada yg membicarakanku -Atau karena flu ku semakin parah." Ucap Woojin sambil mengusap hidung merahnya yg penuh oleh lendir.

"Eh?" Bigung Hyungseob.

Dengan spontan dia merentangkan tangannya untuk menyentuh dahi Woojin.

"Memang panas, tapi-"

...
...

Ok, kembali lagi kepada Guanlin..

"Park Yoonji!" Panggil seorang perawat.

"Ah! Nde!" Guanlin bangkit dari kursi tunggu.

my pretty boy  ↷  PanwinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang