3- Tidur lagi?

831 792 11
                                    

"Masih sakit?" tanya Chanyeol setelah selesai mengobati kaki gue yang terluka dan terkilir.

"Lumayan. Yaudah gue mau pulang." kata gue yang langsung berdiri dan meninggalkan Chanyeol.

Gue ngambil motor gue yang ada dihalaman depan rumah Chanyeol. Gue benci hari ini, gue benci bisa liat laki-laki itu.

Dahi gue tiba-tiba berkerut saat gue ingat kalau ban motor gue bocor.

KENAPA KESIALAN SELALU NEMPEL DI HIDUP GUE???!!!!

Nggak lucu kan kalo gue harus ngedorong motor ini lagi.

DAAAN AKHIRNYA gue terpaksa ngedorong motor gue menjauh dari halaman depan rumah Chanyeol dan mulai mendorong motor gue keluar dari gerbang rumah Chanyeol.

Tapi sebelum gue ingin ngedorong motor gue keluar dari gerbang rumah Chanyeol, ada mobil berwarna silver yang berhenti didepan gerbang rumah Chanyeol.
Gue ngeliat sosok perempuan yang keluar dari mobil silver itu.

Setelah gue dan perempuan itu saling tatap, akhirnya perempuan itu berbicara, "Kamu temannya Chanyeol?" tanya perempuan itu dengan sikap yang sangat elegan.

Elegan banget pokoknya, beda sama gue.

"Hm iya, tante." jawab gue berbohong.

Ya jelas lah gue bohong, gue bukan temannya Chanyeol!

"Udah mau pulang? Chanyeolnya mana?" tanya perempuan itu lagi dan mata perempuan itu melihat ke arah ban motor gue yang bocor.

"Ban kamu kempes?" tanya perempuan itu, lagi.

Gue diam dan tak menjawab pertanyaan nyokapnya Chanyeol. Ya, perempuan itu adalah nyokapnya Chanyeol.

Kemudian akhirnya gue jawab, "Chanyeolnya ada didalam, tante."

"Oh, kamu tunggu disini dulu ya?"

Gue ngangguk.
Nyokapnya Chanyeol pergi masuk ke dalam rumahnya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya nyokapnya Chanyeol muncul lagi dan dibelakangnya sudah ada Chanyeol yang mengekor memasang wajah sebal.

"Kamu dianter sama Chanyeol ya. Ban kamu kempes gitu. Nanti motor kamu ditinggal disini aja biar nanti dibawa ke bengkel sama Pak Ijo-supir mamahnya Chanyeol."

"Hm nggak usah, tante. Nggak usah ngerepotin. Saya bisa dorong motor saya kok. Lagipula didepan jalanan situ ada bengkel." jawab gue dengan bohong, lagi.

Padahal didepan jalanan sama sekali nggak ada bengkel, woi!!

Tanpa mengubris ucapan gue, nyokapnya Chanyeol berbicara kepada Chanyeol, "Ceye, kamu anterin teman kamu sampe rumahnya ya. Naik motornya jangan ngebut-ngebut."

Chanyeol menjawabnya dengan anggukan tak niat.
Dan Chanyeol mulai berjalan mengambil motornya.

Gue cuma diam pertanda gue setuju kalau gue bakalan diantar dengan Chanyeol.
Ya sebenarnya gue rada berharap dianterin sih karena gue juga nggak mau ngedorong motor itu lagi.
Tapi kalo yang nganterin Chanyeol kayaknya gue harus mikir seribu kali.

"Oiya nama kamu siapa?" tanya nyokapnya Chanyeol ke gue saat Chanyeol sedang mengambil motornya.

"Yona (Your name), tante."

"Oh, (Your name). Kamu teman sekelasnya Chanyeol?"

"Hm iya, tante."

"Tante boleh minta nomor handphone kamu?"

"Hm boleh, ini tante." tanpa bertanya untuk apa nyokapnya Chanyeol minta nomor hp gue, gue langsung ngasih gitu aja.

Setelah nyokapnya Chanyeol menyimpan nomor gue dihandphonenya, Chanyeol datang dengan wajahnya yang sebal, lagi.

Failure | EXO CASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang