Tok ... tok ... tok ...
"Assalamualaiku"
"Waalaikum salam ... ia Mas sebentar."
Afifah bergegas menuju pintu setelah mendengar salam, yang ia yakini adalah suaminya Hanif.Ceklek
Setelah pintu terbuka, dengan senyum sumringah, Afifah langsung menyalim tangan Hanif seraya mencium tangan dan mengambil alih tas kerja suaminya.
"Mas sudah pulang, gak jadi lembur?"
"Ia sayang Mas gak jadi lembur, tenyata kerjaannya lebih cepat selesai dari perkiraan mas"
"Ya sudah, Mas isrirahat dulu, afifah ambilin teh hangat buat mas sebentar, ya," pamit afifah, hendak pergi ke dapur setelah meletakkan tas suaminya di atas sofa ruang tamu.
"Sayang, sini dulu duduk di samping mas," ucap Hanif, sambil menarik lembut tangan Afifah dan mendudukkannya di sofa yang ia duduki."Ehmmm" Hanif berdehem sebentar untuk membersihkan tenggorokannya, sambil merebahkann kepalanya di atas pangkuan Afifah.
"Sayang"
"Hmm ... ia Mas ada apa," jawab Afifah, sambil mengelus rambut hitam milik suaminya dengan sayang. Sementara matanya memangdang lurus tepat di manik mata Hanif yang berada di pangkuannya.
"Aisya dimana?"
"Aisyah di kamar Mas, baru saja tidur"
"Entah kenapa Mas merasa ... " Hanif menjeda ucapannya lalu menarik nafas dan menghebuskannya dengan sedikit kencang, seperti ada beban berat di dadanya, "... Mas akan merindukan saat-saat seperti ini, seperti sesuatu akan terjadi."
"Mungkin hanya perasaan mas saja, karna terlalu letih bekerja"
"Iya, kamu mungkin benar sayang, hanya perasaan mas saja." Semoga itu hanya sekedar perasaan hanif saja, ya semoga saja."Sayang"
"Hmmm"
"Mas ngantuk, biarkan seperti ini, mas mau tidur di pangkuan kamu."
"Tidurlah mas." Afifah mengecup bibir hanif, niatnya hanya sekedar mengecup sekilas bibir suaminya itu, namun hanif menarik tengkuknya lalu memperdalam ciumam mereka.Hari sudah mulai gelap, sebentar lagi masuk waktu magrib. Hanif dan Afifah masih bertahan dengan posisinya. Hanif yang tidur nyenyak dipangkuan afifah, sementara Afifah masih setia mengelus lembut rambut Hanif, sambil memangdang lekat wajah teduh suaminya itu serta sesekali mengecup bibirnya.
"Mas bangun"
"Hoamm ... uda jam berapa sayang?" tanya hanif dengan suara serak khas bangun tidurnya. Lalu kemudian membetulkan posisi dan duduk disamping Afifah.
"Lima belas menit lagi maghrib Mas, Mas mandi dulu, afifah juga mau lihat Aisyah, uda waktunya dia minum asi Mas."
"Baiklah, Mas mandi dulu, sekalian Mas mau lihat Aisyah. Dari tadi dia anteng, tau mas mau manja-manja sama bundanya," goda hanif, sambil mencolek-colek dagu istinya itu.
"Hmmm ... mas ini, maunya." Afifah mencubit pelan pinggang hanif.
"Mau apa?hmm." Hanif mendekatkan wajahnya ke wajah Afifah, menarik lembut wajah istirinya agar melihat kearahnya.Cup
Hanif mengecup singkat bibir merah istrinya itu, yang menjadi candu baginya. Sememtara Afifah tersenyum malu, pipi cabinya bersemua merah. Selalu saja seperti itu padahal sudah setahun lebih mereka menikah, Afifah masih malu-malu.
"Sudah dong mas, sebentar lagi maghrib, Aisya juga nanti bangun."
"Sayang lihat, tuh. pipi kamu merah, cute banget," goda hanif lagi sambil mencubit pelan pipi cabi istrinya itu.
"Mass ... " rajuk Afifah, pipinya kini sudah semakin merah seperti kepiting rebus saja. Sangat lucu dan menggemaskan.
"Ia sayang, iya."****
Hanif adalah seorang karyawan biasa, pergi bekerja di pagi hari sementara pulang di sore harinya. Sesekali ia pulang malam karena lembur dan pergi keluar kota karena ada tugas dari atasannya. Hidup mereka juga sederhana, tinggal dirumah kontrakan kecil yang hanya memiliki satu kamar. Tapi mereka bahagia, tentu mereka sangat bahagia, karna memiliki cinta yang sempurna.Hanif sangat mencintai Afifah begitupun sebaliknya. Sebenarnya mereka menikah karena perjodohan, namun mereka saling jatuh cinta pada pertemuan pertama. Apalagi setelah Afifah hamil dan melahirkan bayi perempuan mungil yang mereka beri nama Aisyah, cinta mereka semakin kuat, bertumbuh dan bertambah.
Cerita pertamaku
Maaf banyak typo dan kurang bagus.
Masih banyak belajar, nulis sambil momong si baby hafidz.
Semoga banyak yang baca dan banyak yang suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Berembun
RomanceAfifah dan Hanif adalah sepasang suami istri yang terpaksa berpisah karena sebuat tragedi. Afifah dan hanif memiliki seorang putri bernama Aisyah. Setelah 10 tahun berpisah dan mengalami banyak kepedihan akhirnya Afifah bisa kembali pulang. Tetapi h...