Chapter two

12 0 0
                                    

Hint:(menguap) Sudah pagi, ya?

Hint bangun dari tidurnya saat cahaya masuk dari jendela kamarnya.

Hint:Hoaam...waktunya buka toko.

Hint beranjak dari tempat tidurnya dan merapikannya. Setelah itu dia pergi ke ruang tengah untuk mem-
buka tokonya.

Hint:Oh ya, kemarin malam Dagon datang kerumahku.(dalam hati)

[*Flashback*]

{Hint POV:}
Setelah pulang selesai menambang, aku dan Dagon pergi ke rumahku. Aku sempat terjatuh dari tebing & Dagon sempat menolongku saat itu. Aku juga sebenarnya juga tak mengerti kenapa dia menolongku dan membantuku dengan senang hati tapi biarlah.

Kami sampai di desa, tasku sudah penuh terisi berlian. Aku bahkan harus menggendong bobot berat tersebut dengan dua tanganku yang kelelahan mengayunkan beliung milik Dagon. Yah, sedangkan Dagon dia kelihatannya seperti atlit yang turun stamina dan siap terjatuh pingsan.

{Author POV:}
Hint:Hei, kau kelelahan ya?

Dagon:Sangat kelelahan.

Hint:Sebentar lagi kita sampai, tahan sedikit ya.

Dagon:Ya.

Heeii!!! Senpai Dagon!!

Tiga perempuan sedang berlari ke arah Dagon dan Hint. Perempuan pertama berambut merah dengan jaket hitam sambil memakai pita hitam, perempuan kedua berambut coklat dengan dengan baju bergaris putih dan biru, perempuan ketiga berambut pirang dengan warna emerald diujungnya.

Dagon:Eh?

???1:Senpai , hari ini mampir ke rumahku dong!

???2:Iya, kami sangat terhormat jika Senpai mau datang!

???3:Senpai mau datang kan?

Dagon:Eh...ma...maaf, tapi aku tidak bisa datang dan lagipula aku sedang ada janji.

???2:Janji? Dengan siapa Senpai?

Dagon:Dengan dia.(menujuk Hint)

Hint:Ha..hai?

Ketiga perempuan tersebut memasang ekspresi marah pada Hint. Hint langsung berkeringat deras.

Dagon:Aku sudah janji akan mampir ke rumahnya, jadi mungkin lain kali ya.

???1:Tapi Senpai-

???3:Kenapa Senpai mampir ke rumah dia? Dia itukan cuma penempa yang aneh

???2:Lagi pula, kalau senpai kenapa napa olehnya bagaimana?

Dagon:Maaf, permisi. Ayo Hint!
(menarik tangan Hint)

Hint:Eh, iya.

Hint menengok kebelakang, ketiga perempuan tersebut masih menatap Hint dengan penuh kemarahan berapi-api.

Hint:Penggemarmu ya?

Dagon:Yah, begitulah.

Hint:Kenapa kamu menolak pergi ke rumah mereka?

Dagon:Aku kan sedang ada janji dgnmu.

Hint:Oh iya, aku pelupa.

Dagon:Ayo cepatlah hari sudah sore dan aku sudah menderita!!!

Hint:Iya, iya!

Mereka sampai dirumah Hint. Hint menjadikan rumahnya sekaligus tokonya. Dia menutup jendela dgn tirai dan mengemas seluruh daga-
nganya ke gudang dan menaruh meja di tengah.

Dagon:Berapa lama kau memba-
ngun rumah ini?

Hint:Hanya sekitar dua puluh menit aku membangunnya, aku akan gan-
ti baju dulu kau tunggu disini.

Hunter Boy And Weapon Smith GirlWhere stories live. Discover now