(Tiga tahun berlalu)
{Dagon POV:}
Aku sedang bersandar di bawah pohon, sambil meminum botol airku. Aku baru saja memburu beberapa ekor kelinci di padang rumput yang tidak jauh dari desa.Aku sudah pergi dari desa selama tiga tahun demi meningkatkan level dan skill bertarungku. Aku jadi rindu desaku, teman-teman, bahkan....Hint.
Aku rindu masakan buatannya, cara dia mengomeliku dan aku rindu dengan mata violet yang berkilau miliknya. Pokoknya aku rindu padanya....
(Flashback)
Tiga tahun yang lalu.....Hint:Kau yakin ingin pergi?
Aku berada di gerbang desa dengan Hint, aku sudah mengemasi senjataku dan perbekalan selama aku pergi.
Aku:Yah, mau bagaimana lagi? Aku sudah memutuskan akan melakukannya di luar desa.
Hint:Kalau begitu latihan yang benar ya. Aku berharap kau jadi bertambah kuat, yang semangat.
Aku: Ya, aku akan jadi lebih kuat.
Hint: Janji?
Hint sambil mengeluarkan kelingkingnya.
Aku:Janji.
Aku mengikat kelingkingku pada milik nya dan aku pun pergi sambil melambaikan tangan padanya.
(End of Flashback)
Aku tersenyum kecil mengingatnnya. Tiba2 aku merasakan hawa dingin di belakangku, aku pun sudah menggenggam pedang besi di tanganku.
Aku berputar kebelakang, aku melihat sebuah sosok menyeramkan. Seorang pria dengan mata putih sedang menggenggam pedang berlian yang sudah ditingkatkan.
Aku: S-SIAPA KAU?!!
Aku mengangkat suaraku, dia perlahan berjalan kearahku dan aku mundur perlahan.
Aku:A-apa mau mu?!
Aku bertanya padanya dan dia akhirnya membuka mulutnya.
"Herobrine....."
Dia ucapkan dengan lirih, dan dia menghilang begitu saja. Apa itu tadi ya? Apa itu cuma kebetulan atau perasaanku saja? Sudahlah..
Aku mengambil tasku dan pedang kesayanganku, aku beranjak pulang. Saatnya mengakhiri latihanku.....
{Di desa:}
Aku memasuki gerbang desa, rasanya kangen sekali dengan tempat ini. Aku melambaikan tangan pada tetangga-tetanggaku.Aku memasuki rumah, cuma terbuat dari pohon ek dan batu kasar yang agak berlumut. Aku menaruh tasku di meja makan rasanya baru kemarin aku pergi.
Tiba2 Mine Chatku berdering, badai sms dan telpon memenuhi layar krusorku. Semua dari Jinx dan Zack tapi tidak satupun pesan masuk dari Hint.
Aku menelpon Zack menggunakan Video Call dan menunggu dia mengangkatnya.
"Hei, Dag!"
"Yo, Zack. Lama tidak bertemu."
"Bagaimana latihanmu?"
"Bagus-bagus saja."
"Ada apa kau memanggilku?"
"Aku ingin tanya, bagaimana kabar Hint?"
"Baik kok, dia sehat-sehat saja."
"Lalu kenapa dia tidak pernah meng-sms atau menelponku?"
"Dia bilang 'aku tidak akan meng-sms ataupun menelpon Dagon sampai dia berhasil dengan latihannya' begitu katanya."
YOU ARE READING
Hunter Boy And Weapon Smith Girl
De TodoCerita seorang pemburu dan gadis penempa senjata