Chapter three

8 0 0
                                    

{Author POV:}
Hint duduk di batang pohon sambil mengenakan armor terkuat yg ia bawa dari rumah, sambil memerha-
tikan jamnya yang sudah menunju-
kan kalau sekarang sudah pukul 05.30 sore.

Hei, Hint?

Seseorang dibelakang Hint sedang berdiri dengan nada ragu. Dia ada-
lah Dagon.

Hint:Ada apa?(dgn nada biasa)

Dagon:Maaf soal Sky, dia itu me-
mang orang tidak bisa menjaga mulutnya.

Hint:Tidak usah minta maaf, dan juga biasanya aku sudah sering mengalami hal seperti ini setiap hari.(katanya dgn ceria)

Dagon merasa sangat bersalah, dan dia pergi meninggalkan Hint dan pergi menemui teman2nya.

Zack:Hei, Dagon! Mau bergabung dgn kami?

Dagon:Diamlah dulu, Zack! Aku ingin bertanya pd kalian, kenapa kalian lakukan itu?

Toshi:Melakukan apa?

Dagon:Jangan pura2 lupa! Kalian, tahu kalau Hint sangat tersakiti pd kata2 kalian.

Sky:Tersakiti? Tapi yg aku lihat dia terlihat sangat senang seperti tidak ada hal apapun terjadi.(dgn nada santai)

Dagon:Kau tidak mengerti, walau dia menujukan senyum lebar pd kalian tapi ketahuilah kalau dia sangat sebenarnya sangat sedih!

Scarlet:Lalu apa urusannya pd kami? Dia itu cuma penempa senjata.

Sky:Lagi pula apa untungnya dia ikut patroli, paling dia hanya mem-
buat kita kerepotan saja!

Toshi:Aku setuju dgn Sky, buat apa memberi kesempatan pd penempa yg lemah seperti itu?

Dagon:Ka..kalian benar-....!!!

Scarlet:Dagon, jadi kau lebih memi-
lih gadis itu daripada teman2mu sendiri?!

Sky:Sekarang kami beri dua pilihan!
Pilih dia atau kami?

Dagon:A...aku...

Sky:Kami atau dia?!

{Dagon POV:}
Ini pilihan sulit, jika aku memilih te-
tap berteman dgn Hint aku akan di-
jauhi dan dikeluarkan dari grup pat-
roli dan kalau aku tetap berada di grup patroli itu artinya aku harus berhenti berteman dgn Hint dan tidak pernah berhubungan dgnnya lagi.

Aku tidak punya pilihan lain......

{Author POV:}
Sky:Kami atau dia?

Dagon:(menghela nafas)Kalian...

Toshi:Bagus, sekarang suruh pene-
mpa itu pulang,dia cuma jadi beban disini. Dan jangan berpikir untuk menemuinya lagi...

Dagon hanya menuruti kata2 Toshi.
Sedangkan Zack hanya bisa tertun-
duk sedih.

Dagon akhirnya menemui Hint yg masih duduk di batang pohon yg sama.

Hint:Hei, Dagon! Kenapa kau sedih?
Ayo yg ceria biasanya kau-....

Dagon:Jangan sebut2 namaku!

Hint:Eh?

Dagon:Sekarang lebih baik kau pulang!

Hint:Kau kenapa Dagon? Aku kan juga ingin ikut patroli.

Dagon:Jangan berlagak kau ingin ikut patroli! Tempatmu bukanlah disini melainkan di tungku api yg jadi tempatmu memukul-mukul material yg meleleh. Hidupku sangat sempurna sampai kau datang! Harusnya aku tidak menolongmu ditebing waktu itu, harusnya aku membiarkanmu mati!!

Hint terkejut dengan kata2 Dagon, hatinya hancur berantakan mende-
gar hardikan Dagon untuk pertama kalinya dia juga sempat menetes-
kan air mata di pipinya

Hunter Boy And Weapon Smith GirlWhere stories live. Discover now