Ari langsung menancap gas dengan kecepatan maksimum, sesekali ia melirik gadis yang ada disebelahnya itu " Sempurna " gumamnya dan ia merasa beruntung memiliki gadis seperti Aisyah
Hanya memerlukan waktu setengah jam mereka telah sampai ke tempat tujuan. Mobil sport merah itu sudah berada depan rumah megah dengan dekorasi yang mewahn Aisyah dan Ari memasuki rumah tersebut dan dengan banyak kasat mata tertuju pada mereka kagum karena mereka sangatlah cocok
" Ri kenapa ya mereka liatin kita seperti itu ? " Tanya Aisyah dengan sedikit ngumpet di bahu Ari
" Karena kamu malam ini sempurna sayang " Jawab Ari dengan mencubit hidung Aisyah
" Semerdeka kamu aja deh gombal mulu " Jawab Aisyah dan Aripun tersenyum sembari menggenggam erat tangan kekasihnya itu seakan akan ia tak ingin di pisahkan
Mereka berjalan menuju inti pesta tepat Zacky Hilmy dan Mauren berdampingan, Ari menyapa teman nya itu
" Wey bro. Congrats ya. gak nyangka udah tunangan aja lo " Sahut Ari kepada pria yang ada dihadapanya itu
" oke thanks bro. Minta doa yang terbaik aja gue mah " Jawab Zacky
" Pasti gue doain lo " Lanjut Ari
" Kapan dong lo nyusul ?" Ledek Zacky dengan penuh penekanan dari kata nyusul dan menatap jahil Aisyah dengan Ari. Ari dan Aisyah saling berpandangan, tiba tiba Aisyah blushing
" Ciee pipi apa tomat mbak " Ledek Ari sambil mencubit pipi Aisyah
" Ihh kamu mah " Jawab Aisyah malu
" Tenang lah bro. Udah UN gue undang lo " Lanjut Ari menjawab Zacky dengan senyum jahil dan Ari mendapat sikuan dari Aisyah
" Yaudah lah pokoknya gue tunggu undangan dari lo deh. Oh iya lo kan Dj, bisa dong tampil disini buat gue " Pinta Zacky
" Buat solmet gue apa sih yang engga " Jahil Ari
" Thanks bro " Sahut Zacky dan mendapati anggukan dari Ari. Ari menghampiri Aisyah
" Sayang aku ke depan dulu ya. Kamu jangan kemana mana " Ucap Ari dan Aisyah membalas dengan anggukan
Akhirnya Aripun segera memainkan alat Dj nya itu, Ia memainkannya dengan sangat telaten dan khidmat, tak lama akhirnya Ari pun selesai mengalunkan musik Dj nya itu dan turun dari panggung untuk kembali ke kekasihnya itu
Tapi, dari kejauhan ia melihat gadisnya itu sedang asyik bercanda gurau dengan seorang pria asing dan sepertinya mereka sangat asyik, hatinya teriris dan kakinya sangat gemetaran dengan sisa tenaga yang ia punya ia menghampiri gadisnya dan pria itu
" Hey " sapa Ari kepada keduanya itu dan akhirnya Aisyah dan pria itu memalingkan pandanganya keasal suara tersebut
" Eh hay Ri. Udah tampilnya ? Dari kapan kamu disini ? " Sapa balik Aisyah dengan menghampirinya
" Udah kok dari tadi, kamu ke asyikan ngobrol sih sampe gatau aku kesini " Ucap Ari sembari datar
" Ohiya aku sampe lupa, kenalin ini Ikbal dia temen aku waktu di Jakarta dan ternyata dia itu sepupunya Zacky loh Ri " Jelas Aisyah
" Ohya, kenalin gue Ari " Sapa Ari dengan mengulurkan tangan kepada Ikbal
" Gue Ikbal " Sapa balik Ikbal dengan membalas uluran tangan Ari dan Aripun tersenyum hambar dengan menahan rasa nyeri di dalam hatinya tapi ia sebisa mungkin menetralkan hatinya agar tidak terlihat oleh Aisyah
Waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB dan Aripun mengajak Aisyah untuk pulang. Aripun berpamitan kepada Zacky dan tak disangka Aisyah juga malah berpamitan kepada Ikbal, Ari ingin sekali marah akan tetapi ia tak ingin di katakan terlalu berlebihan dan seakan akan tak mempercayai Aisyah
Hening, itulah suasana di dalam mobil, Ari terlihat gelisah dan akhirnya Ari membuka pembicaraan terlebih dahulu
" Aku ga suka liat kamu akrab seperti itu sama dia " Ucap Ari dengan terus menatap lurus ke jalanan
Aisyah pun menengok ke arah Ari dan mengerutkan dahi nya " dia siapa ? maksud kamu Ikbal ? " Tanya Aisyah
" Siapa lagi kalo bukan dia " Jawab Ari singkat
" Apa salahnya sih dia kan temen aku ? " Tanya Aisyah lagi
" Lebih tepatnya dia itu mantan kamu " Jawab Ari dengan sangat singkat . Ini pertama kalinya Ari bersikap dingin terhadap Aisyah dan Aisyah sangat terpukul dengan sikap Ari yang dingin seperti ini
" Aku udah gak ada rasa sama dia. Dia itu udah aku anggap teman aku bukan mantan. Lagian itu emang udah masa lalu, yang lalu biar aja berlalu lagian sekarang aku kan udah punya kamu, buat apa aku mikirin dia " Jelas Aisyah dengan nada penuh penekanan
" Iya tetep aja aku gasuka. sekali ga suka ya ga suka " Ucap Ari singkat lagi
" Kamu kok jadi over gini sih ? kamu ga percaya sama aku ? Buat apa menjalin hubungan tapi ga ada rasa percaya sama sekali " Ucap Aisyah dengan menggunakan intonasi agak tinggi
" Menurut kamu enak gitu liat pacar sendiri becanda sama teman cowok lebih tepatnya dia itu mantan pacar kamu ? Aku pengen kamu hargain aku sedikit aja. aku tuh pacar kamu tapi kamu malah becanda gitu dengan mantanmu sendiri " Jelas Ari penuh dengan penekanan
Tangis Aisyah pecah, ia berpikir bahwa ia adalah wanita yang paling jahat di muka bumi ini karena telah membuat Arinya itu kecewa seperti ini sehingga membuatnya menjadi pria yang bersifat dingin dan kasar
Setelah sadar ternyata Gadisnya itu menangis Ari segera menghentikan mobilnya ke pinggir
" Hey sayang kenapa kamu malah nangis ? Maafin aku udah bentak kamu. Aku ga tau kenapa rasanya ga rela liat kamu seakrab itu sama dia secara kan dia itu mantan kamu, seseorang yang pernah kamu sa.." Ucapan Ari terhenti karena tiba tiba jari Aisyah menutupi bibirnya seakan akan Aisyah tak ingin ia melanjutkan perkataanya itu
" Iya maaf Ri kalo aku egois. Aku ga pernah ngerti sama kamu, tapi kamu percaya sama aku, aku itu sayang banget sama kamu. ga bakalan ada yang bisa gantiin posisi kamu di hati aku " Jelas Aisyah dengan tulus dan Aripun memeluk Aisyah erat " Aku percaya sama kamu sayang. Maafin aku ya" bisik Ari, Aisyah mengangguk dan membalas pelukan hangat dari kekasihnya itu
***********
Maaf dengan sikap ku yang berlebihan
kadang cemburu tak melihat situasi, ia datang kapan saja dan tak melihat siapapun
Maaf, Aku tau kamu risih. tapi aku begini karena aku takut kehilanganmu-IrhamNuranHarir
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionPerpisahan bukan akhir pertemuan. Perpisahan hanyalah beberapa saat dan mungkin suatu saat kita akan di pertemukan kembali