Possessive

1.6K 70 2
                                    

Ga selamanya orang yang selalu bikin senyum terus saja bikin senyum.
Mungkin suatu saat akan membuat kamu menangis

-AisyahAqillahAzhar

************

    Ari sedang duduk di Rooftop  sembari    memetik gitar . Tiba - tiba Ari ingat akan Aisyah, " Mengapa hati ku tak tenang ya " Batin nya dan iapun segera bersiap siap akan pergi kerumah Aisyah

     Tak membutuhkan waktu lama Ari langsung menancapkan gas untuk pergi ke kediaman kekasihnya itu. Membutuhkan waktu setengah jam ia sudah sampai di depan rumah Aisyah dan ternyata Ari ber paspasan dengan Aisyah di gerbang rumah Aisyah lebih tepatnya Aisyah baru sampai kerumah Aisyah dari mall

Aisyah Pov

    Ketika aku baru saja sampai gerbang rumah, Aku melihat seorang laki laki yang sudah tak asing lagi di depan rumah ku dan itu adalah Ari. Aku takut dia marah karena seharian ini aku tak mengabari nya karena tadi handphone ku lowbat, karena menurutnya komunikasi adalah penting bagi suatu pasangan

    Aku mencoba menetralkan degup jantungku yang tak karuan karena takut akan kemarahan Ari. Aku harus menyiapkan jawaban pertanyaan yang akan dilontarkan olehnya

    Aku melangkah dan coba mendekati Ari, Aku harus bisa menjelaskan semuanya terlebih dahulu karena aku tak mau ia marah

Author Pov

Aisyah menghampiri Ari dengan wajah yang sangat pucat karena takut jika Ari marah padanya

" Loh Syah kamu dari mana " Yap pertanyaan pertama yang Ari lontarkan

" Emm ini aku tadi dari mall  sama Rasyifa karena bete dirumah, Maafin aku ga ngabarin kamu tadi handphone aku lowbat Ri " Jelas Aisyah dengan gelagapan

" Kamu tau kan buatku komunikasi itu sangat penting. Aku udah jelasin sama kamu kalo aku itu ga suka kalo kamu bersikap seperti ini " Ucap Ari dengan penuh penekanan

" Iya maafin aku Ri. Tadi aku udah bilang kan kalo handphone aku lowbat " Jawab Aisyah menundukan kepalanya

" Bisa kan ikut ngabarin aku ke handphone Rasyifa ? " Tanya Ari

Skak mat Aisyah benar benar dibuat bumkam dengab pertanyaan yang Ari lontarkan itu. Dan benar mengapa tadi Aisyah tak ada pikiran kesana ketika handphonenya lowbat

" Emmm iya maaf aku lupa Ri " Jawab Aisyah dengan terbata bata

" Kamu bilang lupa ? Sebegitu seru nya kamu di mall sampe lupa kabarin aku Syah

" Tanya Ari lagi dengan menggunakan intonasi yang lebih dari rata rata

" Iya maafin aku " Aisyah dengan menundukan kepalanya" Selalu maaf. percuma minta maaf tapi kamu terus aja ngelakuin kesalahan yang sama terus " Jawab Ari dengan ketus

Aisyah tau jika memang ia salah tapi menurut Aisyah Ari terlalu possessive, hari hari ini Ari selalu saja marah marah tak jelas yang membuat Aisyah merasa risih

Tak begitu lama cairan bening yang sedari tadi Aisyah bendung meluncur dengan bebasnya, Ia sebenarnya tak ingin menangis akan tetapi sikap Ari yang seperti ini dan selalu marah tak jelas membuat nya kecewa

" Sikap kamu berubah Ri. Kamu bukan kamu yang dulu aku kenal yang lembut dan penuh kasih sayang. Sekarang kamu kasar dan marah marah terus . Aku butuh kamu yang dulu. Aku kecewa sama kamu" Jelas Aisyah dengan berlari menuju rumahnya

" Syah syah tunggu. Maafin aku " Ucap Ari sembari mengejar Aisyah tapi nihil ia tak dapat mengejarnya karena Aisyah berlari sangat kencang

Aripun mengacak rambutnya kasar

" Padahal aku begini karena aku takut kehilangan mu syah. Aku tak ingin kehilanganmu untuk yang kedua kalinya " Ucap Ari parau

Aripun pulang dan melajukan mobilnya dengan keadaan suasana hati yang tidak stabil

" Sikap kamu berubah Ri. Kamu bukan kamu yang dulu aku kenal yang lembut dan penuh kasih sayang. Sekarang kamu kasar dan marah marah terus . Aku butuh kamu yang dulu. Aku kecewa sama kamu" perkataan Aisyah tadi terdengar terus ditelinga Ari

Ari mengacak rambutnya kasar dengan membaringkan tubuhnya di ranjang. Sudah 63 pesan  yang dikirim olehnya dan 156 kali ia memanggil nomor Aisyah tetapi nihil Aisyah tak sekalipun membalas pesan nya dan tak menjawab sama sekali telepon Ari

" Aku masih Ari yang dulu syah yang sayang sama kamu. Aku begini karena takut kehilanganmu syah. Setelah kejadian di pesta itu melihat kamu sama Ikbal, entah kenapa Aku menjadi posesive seperti ini. Aku harap kamu mengerti syah" Ucapnya Parau

*********

Berbeda di tempat lain, Aisyah sedang menangis di atas ranjangnya dan dari sore tadi ia tak ingin keluar kamar. Bundanya merasa cemas dengan keadaan Aisyah yang seperti ini yang sejak tadi tak menyahuti perkataan Bundanya dari luar kamar

Mata Aisyah sudah sembab, tapi ia tetap saja mengeluarkan cairan dari bola matanya

" Kenapa kamu berubah Ri . Aku pengen kamu yang dulu" Ucapnya parau dengan terus saja meneteskan air mata

" Sayang kamu kenapa nak ? Ayo cerita sama Bunda. ini bunda bawain makanan kesukaan kamu, kamu makan dulu ya dari tadi kamu belum makan " Ucap sang Bunda dari luar kamarnya

" Iya bun nanti aku keluar aku gapapa kok, makananya taro dulu aja di meja makan nanti aku makan " Jawab Aisyah

Bunda nyamengerti memang sepertinya Aisyah membutuhkan waktu untuk diajak bicara

Aisyah melihat handphonenya dan melihat notif pesan 63 dan panggilan tak terjawab 156, itu semua dari Ari, sebenarnya ia ingin sekali membalasnya tapi untuk saat ini ia membutuhkan waktu untuk sendiri dan ia tak ingin lagi berdebat lebih panjang dengan Ari

" Aku butuh waktu untuk sendiri. Aku harap kamu ngerti " Aisyah mengetikan pesan untuk Ari dan segera menekan tombol send sehingga pesan itu sudah terkirim kepada Ari

Ari Irham Pov

Aku sedang berbaring dan memikirkan tentang Aisyah. Sejak tadi aku khawatir jika Aisyah kenapa napa . Aku merasa bersalah telah membuatnya sekecewa ini. Aku menyesal telah membentak Aisyah dan memang Aisyah tidak suka jika aku ini membentak apalagi kasar padanya

Tiba tiba ada notif pesan dari handphone ku dan aku harap itu adalah Aisyah, senyumku mengembang karena yaa memang benar itu adalah pesan dari Aisyah

Aku segera membuka pesan tersebut dan isi pesan tersebut ternyata

" Aku butuh waktu untuk sendiri. Aku harap kamu ngerti "

Walaupun hanya seperti itu setidaknya aku sedikit lega jika Aisyah memang baik baik saja dan aku pun segera membalas pesanya

" Aku mengerti, Maaf aku udah bikin kamu kecewa. tapi perlu kamu tahu aku seperti ini karena aku sangat sayang dan takut kehilanganmu " Pesan yang aku ketik telah aku kirim kepada Aisyah

" Aku harap kamu juga ngerti syah " Gumamku dengan menatap langit


***********


Jangan lupa Vote&Comments yaa Readers😊

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang