Permintaan

1.9K 93 1
                                    

     Lelaki ini sedang duduk di Rooftop  dan menatap langit. Ia masih dipenuhi dengan pikiran tentang gadis itu ia akan menjelaskan semuanya

" Aisyah hanya salah paham " ucapnya dengan masih menatap langit
Tiba tiba Azka datang dan membuyarkan lamunan Ari

" Woy Ri. Lo ngelamun aja sih gaseru lo" Tanya Azka

" Gue kepikiran terus tentang Aisyah Zka, dia tetep aja gamau bicara banyak sama gue " Jawabnya dengan sendu

" Mungkin emang dia butuh waktu Ri buat ngomong sama lo. Positive thinking lah bro " Sahut Azka dan Ari hanya berdehem

" Daripada lo galau mulu mending kita maen ke mall " ajak Azka kepada Ari

" males ah Zka, kayak cewek aja maen ke mall " tolak Ari

" lo tuh yang kayak cewe, gara gara cewek aja udah menciut gini. Ga gentle lo mah " ledek Azka

    Mendengar perkataan sepupunya itu Ari tidak terima dan akhirnya dia pun menerima ajakan Azka " seenaknya aja lo ngomong. Yaudah gue ikut " Jawab Ari

" Nah gitu dong. Itu namanya laki laki gentle haha " Ledek Azka kepada Ari dan Azka hanya mendapatkan satu pukulan bantal dari Ari.  Setelah itu mereka jalan menuju mall memakai motornya masing - masing

Skip Mall

    Ari sedang berjalan dengan Azka dan akhirnya Azka mengajak Ari untuk makan ke cafe

" Ri gue laper nih. Cafe dulu yu " Ajak Azka dengan memegang perutnya karena lapar

" Ah lu mah kayak perut gentong aja. Tadi udah makan " Jawab Ari

" gue laper Ri sumpah. Yayayayayaa cafe dulu napah " Ucap Azka dengan memasang puppy eyes nya

" iye deh gausah digituin tuh muka lu jelek terus alay lagi " Jawab Ari dengan meledek.
Ketika mereka sampai di cafe mereka melihat dua gadis yang sedang asyik mengobrol

" Eh zka itu kayak Aisyah sama Rasyifa deh " Ucap Ari sambil menunjuk dua gadis yang sedang duduk dibangku seberang

" Ehiya itu Cipakuuh, samperin yuk Ri " Ajak Azka

" Gue sih mau. Tapi gue takut Aisyah ga bisa nerima gue " ucap Ari dengan melas

" Ah ayolah lo tuh jangan negatife thinking gini " Ledek Azka

" Oke deh " jawab Ari pasrah.

    Mereka mendekati dua gadis itu dan memastikan apakah itu benar Rasyifa dan Aisyah apa bukan, dan ternyata benar itu adalah mereka

" Hay Cipaaku " Sapa Azka kepada Rasyifa

" Eh Azka, sini zka gabung " Ajak Rasyifa

" yaudah deh kalo maksa " cengir Azka sambil duduk dekat Rasyifa

" Eh Ri sini dong gabung. Lo duduk deket sama Aisyah " Ucap Rasyifa

" eh engga engga enak aja duduk deket gue " tolak Aisyah

" Lo jangan gitu dong, dia itu sepupunya doi gue " Ucap Rasiyfa

" Oke deh. Ini demi lo ya " Pasrah Aisyah

" Ehiya syah lo kemaja aja? Lo ngilang aja kayak hantu" Tanya Azka

" emm gue pindah ke Jakarta Zka, karena tuntutan pekerjaan Bokap gue " jelas Aisyah dan semua jawaban Aisyah adalah bohong

" Ohh gituh. Lo ga kangen sama Ari ? " tanya Azka dengan sedikit meledek. Aisyah hanya diam

" Eh ke timezone yuuk " Ajak Aisyah dan itu semua hanya menghindar saja dari pertanyaan yang tadi Azka lontarkan kepadanya

" kuuy ah gue udah lama nih ga main " jawab Azka dan Rasyifa. Ari dari tadi hanya mematung dan hanya sibuk dengan gadgetnya yang entah sedang apa

" eh Ri lo sibuk sendiri sih dari tadi. Katanya lo kangen sama Aisyah " ledek Azka

" apaan sih lo . Ehiya gue mau pinjem dulu Aisyah sebentar ya "  jawab Ari

Azka dan Rayifa hanya mengangguk pertanda mengizinkan

" apaan sih lo gue gamau " tolak Aisyah dengan sinis

" Plis syah, sebentar aja kok " Sahut Ari dengan memohon. Aisyah hanya pasrah dan mengikuti Ari entah kemana akan membawanya. Dan setibanya ditempat tujuan, ternyata Ari membawa ke taman dimana taman itu adalah saksi kebahagiaan mereka

" Ngapain lo bawa gue kesini ? Lo mau gue inget lagi kejadian pahit dalam hidup gue hah? " tanya Aisyah dengan mata yang berkaca - kaca

" Ini tempat jadi saksi antara kita syah. Dan sekarang aku juga mau tempat ini menjadi saksi buat kembali nya kita " Jelas Ari dengan memegang tangan Aisyah

" apa lo bilang? Tempat ini mau lo jadiin saksi kembalinya kita? Lo sama gue udah gabakalan lagi menjadi kita ngerti ?! Gue udah kecewa sama lo " ucap Aisyah dengan parau dan tiba tiba Jari Ari menyentuh bibir Aisyah

" jangan pernah bilang gitu syah. Aku sangat menyayangimu " Jawab Ari dan langsung memeluk Aisyah

" lepasin pelukan lo ini Ri. Gue udah ga sayang sama lo " Ringis Aisyah dan air mata yang sejak tadi ia bendung akhirnya mengalir juga

" Aku boleh minta satu permintaan Syah ? " tanya Ari dan Aisyah menjawab dengan anggukan

" Aku minta untuk saat ini aja jangan lepasin pelukan ini. Setelah sekian lama aku tidak merasakan kenyamanan seperti ini dan aku sangat Rindu moment seperti ini Syah. Aku akan menjelaskan semuanya Syah " jelas Ari

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang