Ternyata

2K 108 28
                                    

Saat ini malam semakin larut, Aisyah sudah tak tahan lagi untuk berlari. Untung saja tadi ia menemukan ojek, sekarang ia tepat berada dekat komplek perumahannya. Dengan sekuat tenaga ia menuju rumahnya

Sekarang ia sedang berada didepan rumahnya, dengan dada yang sesak dan tangis yang masih saja pecah tanpa aba aba ia bergegas masuk

Hening.. suasana rumahnya sangat hening juga gelap. Ia langsung menyalakan lampu

" Bun.. Bun.. Bunda dimana ? Ini Aisyah bun, Aisyah udah pulang " Ucapnya parau. Ia sangat cemas dan takut akan keadaan sang Bunda. Ia langsung menuju kamar bundanya, tapi tak ada disana

" Mungkin bunda dikamar aku ya gara gara bunda takut sendirian jadi nunggu aku pulang dikamar aku " Ucapnya dengan menenangkan hatinya. Akan tetapi sama saja, sang Bunda tidak ada dikamarnya. Tangis Aisyah semakin menjadi

" Bun.. Bunda dimana ? Bunda denger Aisyah kan ? " Ucapnya lagi dengan nada yang sangat tinggi berharap Bundanya dapat mendengarnya

Ia bergegas menuju ruang tengah, ruang TV, ruang tamu, Rooftop, Kamar mandi akan tetapi hasilnya nol. Bahkan ia sampai mencari ke tempat yang tidak mungkin bundanya disana seperti lemari, laci, guci, pot bunga, hingga mesin cuci

Ia sangat kewalahan, ia benar benar khawatir dengan keadaan bundanya. Berpuluh puluh kali ia mencoba menghubungi nomornya, tapi nihil sang bunda tetap tidak bisa dihubungi

Ia mencoba mencari kedapur, didapur sangat gelap sekali. Ia menyalakan lampu dan betapa terkejutnya ia mendapati dapur yang amat sangat berantakan dan juga bercak bercak yang berwarna merah itu, yang tak lain mungkin darah. Aisyah dibuat bungkam, bibirnya kelu dan tubuhnya sangat gemetaran

" Mungkin ini darah Bunda lagi iris bawang ya " Ucapnya dengan menenangkan dirinya sendiri

Bercak merah itu terus saja ia ikuti, ternyata itu merupakan jalan kearah taman belakang. Sebenarnya ia sangat takut, namun demi bundanya apapun akan ia lakukan

Ia terus saja mengikuti arah bercak darah itu, dan sekarang sesampainya ia di taman belakang. Suasana disana sangat gelap, dan mencekam

Ia melangkah demi langkah dengan menyebut terus nama bundanya. Tiba tiba ia menginjak sesuatu dan ..
















Taa...daaaa.....















Happy Birthday To You... Happy Birthday To You... Happy Birthday... Happy Birthday... Happy Birthday Aisyah...

Ah, Aisyah sangat terkejut dengan ini semua. Ia dibuat bungkam seketika ketika melihat Bunda, Ayahnya, Rasyifa juga Yoriko. Ia dibuat haru dan kesal juga sih. Karena daritadi ia sangat cemas dan sangat khawatir kepada bundanya. Ia  terkejut dengan semua dekorasi bernuansa pink kesukaanya. Dan juga lilin yang menyala dengan kalimat Happy Birthday Aisyah diatas kolam

Dengan keadaan hati yang kurang baik belakangan ini, ia sampai lupa akan tanggal dimana ia dilahirkan ke dunia oleh bundanya. Sebab Ari yang tak kunjung mengabarinya, Aisyah sampai lupa akan hari penting untuknya. Omong omong bicara soal Ari, Ah Aisyah sampai saat ini tidak mau dulu memikirkan perihalnya

Saat ini ia hanya ingin menikmati kebahagiaanya bersama orang orang yang menyayanginya. Tunggu, memang Ari tidak menyayanginya ? Ah entahlah. Sampai saat ini juga ia tak pernah ingat akan Aisyah

" Ah Bunda, Ayah.. makasih banyak. Aisyah sempet lupa kalo hari ini ulangtahun Aisyah " Ucapnya sembari memeluk kedua orang tuanya

" Ayah kapan kesini? Kok gabilang bilang Aisyah sih " Tanyanya kepada sang Ayah. Ayahnya hanya tersenyum

" Ayah udah lama dijakarta. Tapi Ayah ada urusan dulu " Jawab sang Ayah sembari memeluk putri bungsunya itu

Aisyah hanya mengangguk. Dan sesaat ia ingat

" Oh iya. Kenapa bunda bikin Aisyah takut sih. Aisyah khawatir tahu takut bunda kenapa napa " Ucapnya dengan menghentakan kakinya kesal

" Maafin bunda ya sayang. Bunda juga ga mau sebenarnya. Tapi tuh Rasyifa sama Yoriko yang memaksa Bunda buat nelpon gitu sama kamu " Jelas sang Bunda

Aisyah langsung mengalihkan pandangannya menuju sahabatnya, ia memandangnya dengan tatapan tajam. Sahabatnya itu hanya nyengir tanpa merasa berdosa

" Udah udah. Bunda gapapa kan sayang. Sekarang kamu tiup dulu lilinnya " Ucap sang Bunda sembari menyodorkan Kue yang dibawanya
Aisyah mengangguk patuh, dan ia mengucapkan dulu harapan terus ia langsung meniup lilinnya

" Happy Birthday ya sayang. Anak Ayah sudah besar. sudah 17 tahun, Ayah baru inget kalo kamu kemaren baru saja belajar jalan sama belajar naik sepeda, Sekarang udah dewasa aja " Ucap sang Ayah dengan haru melihat Putri bungsunya sudah tumbuh menjadi dewasa

" iya Ayah makasih banyak ya" balas Aisyah langsung memeluk sang Ayah

Semuanya kembali kepada suasana yang menyenangkan. Rasyifa beserta Yoriko juga mulai memberikan selamat kepada Aisyah, dan menceritakan awal strategi mereka. Aisyah pun sangat kesal, bisa bisanya sahabatnya itu setega itu kepadanya

" Aisyah. Sini dulu nak " Ucap sang Ayah

Aisyah pun mengangguk dan menuju sang Ayah

" Kamu udah punya pacar belum ? " Goda sang Ayah

Deg. Hatinya saat teriris mendengar pertanyaan yang dilontarkan sang Ayah, masih pantaskah Ari disebut sebagai pacar ? Jika saja sudah hampir sebulan ia tak pernah mengabarinya.
Suasana hati Aisyah langsung berubah seketika, sendu.

" Putri Bungsu bunda udah gede ya. Udah ngerasain gimana rasanya rumitnya cinta cintaan " Goda sang bunda juga dengan mengelus puncak kepalanya

Aisyah hanya tersenyum miris. Ia tak ingin moodnya berubah gara gara satu nama itu

" Nak. Kami mempunyai kado untuk kamu " Ucap Bunda juga Ayah bersamaan

" Tapi kamu harus tutup mata kamu terlebih dahulu " syaratnya

Aisyah pun menuruti syarat yang dilontarkan oleh kedua orang tuanya

" kamu bisa buka mata kamu sekarang " Aisyah langsung membuka mata dan betapa terkejutnya ia mendapati sesorang yang sangat ia rindukan sudah lama, orang yang sangat ia nanti nantikan. Tapi ia tak akan pernah lupa akan rasa kecewanya terhadap orang itu.

" A..Ari " Ucapnya parau

Ya orang yang ada di hadapannya itu adalah Ari. Seseorang yang ia tunggu tunggu sekitar satu bulan kurang ini. Tapi rasa rindunya terkalahkan dengan rasa kecewanya
Ari hanya tersenyum kepadanya, ia juga tak mengerti akan arti senyuman itu

**********
Pasti udah pada nething ya?😋 tunggu aku terus ya💕 dan jangan lupa follow akun aku MilaChintya . Mari berteman, karena menjaga silaturahmi itu sangat dianjurkan agar mendapatkan kebaikan guys😊

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang