Chapter EIGHT

5 0 0
                                    

Tetapi setelah aku pikir pikir Baek dan Luhan tidak perlu menjadi sepasang kekasih, karena kalau aku perhatikan Baek sangat dekat dengan Kai pada saat mereka satu kelompok saja mereka berdua tampak sangat senang, dan Nayla juga pernah bercerita kepada ku pada saat kerja kelompok bahasa sunda Kai dan Baek duduk berdampingan dan mereka juga terlihat sangat senang saat duduk berdampingan dari pada ketika mereka duduk terpisah atau bersebrangan

》》》                      SKIP                  》》》

Pada saat hari Rabu aku harus masuk ruang uks karena kepala ku sangat nyeri dan pening. Di saat aku seperti itu hanya Luhan saja yang ingin menemaniku di UKS (HUNHAN moments in real life)

"Han gua ingin tidur tetapi nanti kalau gua tidur tidak ada yang menemani lu"

"Ya sudah tidur saja Sehun nanti kepala lu malah tambah pusing. Lagi pula gua kan ke UKS buat menemani lu kan bukan lu yang harus menemani gua." Ya itulah percakapan singkat kami di uks.

Tidak kusangka Luhan itu orangnya sangat baik sekali, padahal aku tidak terlalu dekat dengannya (tapi semenjak ada EXO karena kita couple kita berdua menjadi dekat). Tetapi kalau di pikir pikir dia sangat mirip denganku, karena bila terjadi sesuatu pada orang lain maka aku adalah orang pertama yang merasakan cemas walaupun hanya sekedar teman.

Pada saat aku sudah kembali ke kelas aku lihat Kai duduk di bangku milik Baek yaitu di paling belakang dan paling pojok kiri. Kai duduk di pojok sedangkan Baek duduk di pinggir.

Aku rasa ada sesuatu di antara mereka tidak mungkin sekali tidak ada apa apa di antara mereka. Dan aku pikir aku tidak perlu memikirkan bagaimana Luhan dan Baek bisa menjadi sepasang. Pada saat aku itu saja aku sudah bilang kepada Baek kalau dia dan Luhan tidak perlu menjadi sepasang kekasih karena kalau dia tetap dekat dekat dengan Kai sama saja itu menyakiti perasaan Luhan, dan dia jawab dengan sangat enteng sekali "memang aku tidak ingin menjadi kekasihnya Luhan." Di situ aku berfikir apakah secepat itu rasa cinta dan rasa kasih sayang Baek kepada Luhan hilang begitu saja dengan sangat cepat dan hanya karena satu perempuan lain.

Sebenarnya Arsya (Luhan) dan Echa (Kai) bila dibandingkan tentu sangat jauh. Memang Echa lebih cantik dari Arsya, tetapi Arsya lebih pintar dan lebih baik. Dalam arti baik tutur katanya lebih lembut dari pada Echa, memang sih Echa lebih bersahabat lebih mudah akrab dengan semua orang maupun itu lelaki sekali pun. Walaupun kita membicarakan seseorang di depan Echa, Echa hanya mendengarkan saja dan tidak akan bilang kepada orang yang kita bicarakan.

Aku sebenarnya juga bingung maunya Baek itu apa sih waktu pertama kali kita memberi tahu bahwa Arsya suka kepadanya dia mau mau saja memiliki Arsya tapi sekarang... hah ya sudahlah.

You know guys this is his business not my business so i don't care of his business.

Padahal kami bertiga sudah memikirkan bagaimana Baek danLuhan menjadi  sepasang kekasih tetapi semenjak ada si Jongin Baek dan Luhan agak menjauh.

Ya sudah lah lagi pula aku sedang menaksir seseorang yang bernama Mouzha Chesa dia itu dibilang jelek tidak di bilang tampan mau (A/N bercanda). Aku naksir dia pada saat kita bertiga ingin ke masjid dan kita bertemu Chesa di tengah lapangan (karena bila kita ingin pergi ke masjid di sekolah ku, kita harus melewati/menyebrangi lapangan terlebih dahulu) lalu saat berpas pasan Chesa memanggil Nayla dan Sarah tetapi mereka berdua tidak menoleh ke arah Chesa, lalu Chesa bilang sesuatu yang tampaknya menyindir Nayla dan Sarah tetapi aku tidak mendengarnya.

Dan mereka berduapun sontak langsung menoleh ke arah Chesa (mungkin karena mendengar sindiran yang di lontarkan Chesa) dan akhirnya mereka bercakap cakap sebentar dan aku memilih menjauhi mereka. Untuk apa juga aku menguping pembicaraan orang lain sangat tidak penting sekali. Dan intinya sih pada akhirnya aku menyukai Chesa.

Dan mulai dari situ juga aku menanyalan segala hal tentang Chesa yang di ketahui Nayla dan Sarah aku pernah bertanya tentang sikapnya Chesa dan ternyata Chesa adalah anak yang baik, juga mempunyai selera humor yang bagus. Tetapi sekarang aku juga sedang bingung aku harus memilih siapa sekarang ini karena aku juga sedang menaksir kakak kelas ku yang bernama kak Harist dia baik, tutur katanya lembut, suaranya pun tidak sama seperti suara lelaki pada umumnya, suaranya kak Harist itu sangat lembut tetapi juga jantan. Tapi kak Harist mengikuti ekstrakulikuler yang sama ya itu PMR. Konon katanya kalau satu ekstrakulikuler tidak boleh berpacarn, karena katanya rasa kekeluargaan itu lebih besar dari rasa cinta. Hah ya sudahlah

~~~

Don't forget to like, comment, and follow.

And sorry for the typos






My Diary BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang