Chapter SEVEN

5 0 0
                                    

Intinya sih setelah aku dan Harti bertengkar kita berbaikan.

Flashback on

Saat itu pelajaran bahasa inggris sedang berlangsung dan Harti pun bertanya. Karena pada saat itu aku sudah tidak duduk di sebelahnya lagi, aku duduk di belakang untuk mencegah kejadian seperti kemarin.

"Jas artinya not bad apaan sih?"

"Tidak tahu" jawabku dengan jutek sambil menaikan bahu ku.

"Lu marah sama gua?"

"Menurut lu?"

"Menurut gua iya"

"Menurut lu" sambil mengulang kata kataku.

"Lu marah hanya gara gara penggaris saja. Kan gua sudah bilang maaf waktu itu".

'Kapan dia bilang maaf kepada ku padahal belum' batinku.

"Bukan masalah penggarisnya Ti, masalahnya kata katamu itu sudah menyangkut harga diriku" jawabku membela.

"Ya sudah gua minta maaf" dia menjulurkan tangannya kepada ku, tapi aku diamkan saja.

"Lu mau maafin gua apa tidak, yang penting gua sudah minta maaf ke lu" ya sudah karena aku tidak mau dosa aku maafkan saja dia

Flashback off

Tapi setelah berbaikan dengan Harti aku langsung pergi jalan jalan ke puncak. Yaaaa lumayan juga untuk menghilangkan stress ku.

Setelah aku pulang dari puncak aku langsung membagikan cenderamata yang aku beli disana. Dan juga aku membuat EXO versi EXO-L ini sesuai bias kita. Personilnya aku (SEHUN), Arsya (LUHAN), Echa (KAI), Arbayna (D.O), Bagus (BAEKHYUN), Nayla (CHANYEOL), Marsa (CHEN), Eka (XIUMIN), Tasya (KRIS), Arbi (TAO), Andriana (SUHO), Sarah (LAY).

》》》 SKIP 》》》

Sekolahku besok akan mengadakan pendidikan karakter tetapi aku tidakboleh ikut karena mamahku tidak mengijinkan ku dan pada saat hari itu akan di hitung murid yang akan ikut. Tetapi Harti dengan keras meneriakkan dari barisan yang paling depan.

"Eh kan Jasmine tidak ikut." Secara berkali kali tetapi tetap saja orang yang ada di sekitar nya tidak merespon apa yang dia ucapkan, kan kalau aku diteriakkan seperti itu aku malu. Memangnya mengapa sih kalau aku tidak ikut? Memangnya masalah apa kalau aku tidak ikut atau jangan jangan dia ingin pamer kalau dia ikut. Norak banget sih.

Sampai saat ke kelas aku langsung bilang saja saa Nayla dan Sarah. Singkat cerita aku menyuruh Nayla dan Sarah mencueki Harti (bilanglah klo A/N jahat). Lagian sih Harti setiap hati membuat masalah terus setiap hari denganku dan dengan mudahnya dia mengucapkan maaf setiap dia membuat masalah, tetapu walaupun dia sudah minta maaf tetap saja dia mengulangi kesalahan yang sama. Aku kan menjadi kesal.

Pada saat guru kami sedang memberikan nomer telpon yang bisa dihubungi oleh orang tua siswa saat siswa sedang melakukan kegiatan pendidikan karakter. Dan Harti pun bertanya kepada Nayla dengan memanggil namanya berkali kali tetapi Nayla tidak meresponnya, dan pada akhirnya Harti menyerah untuk memanggil Nayla dan memutuskan untuk memanggil Sarah. Sarah juga sempat tidak meresponnya tetapi karrna Sarah sudah mulai kesal karena Harti memanggil namanya terus menerus akhirnya sarah pun menoleh ke belakang.

"APA SIH?" Ucap sarah dengan kesal dengan tatapan mata yang menyiratkan kebencian.

" tadi nomer telponnya bu... apa sih?" Tanyanya dengan polos dan dengan muka yang tidak berdosa sama sekali.

"TIDAK TAHU." Jawab Sarah dengan sedikit membentak sambil mengedikkan bahunya. Akhirnya Harti bertanya kepada Nayna.

Kebetulan karena gurunya sedang rapat kita pun free class, dan tiba tiba teman SD ku Nadia datang ke kelas ku dan langsung menghampiriku dan menarik tangan ku untuk keluar dari kelas.

"Memangnya si Harti bicara apa tadi?" Tanyanya dengan tiba tiba.

"Maksudnya?" Tanyaku dengan ambigu dan dengan raut muka yang innocent.

"Memangnya tadi si Harti bicara apa di lapangan?" Tanyanya lagi

"Maksudnya apaan sih Nad? Gua tidak mengerti apa yang lu bicarakan." Jawabku lagi dengan muka yang kebingungan.

'Memangnya tadi aku berbicara apa kepada Harti di lapangan?' Tanya ku sendiri pada gadis di dalam hati ku.

"Memangnya Harti bicara apa sampai dia dicuekin seperti itu?" Jelasnya. Mendengar itu aku langsung malas sekali untuk membahasnya kembali.

"Lagian tadi Harti meneriakkan 'EH KAN JASMINE TIDAK IKUT' di depan banyak orang Nad. Kan jadinya gua malu Nad" ucapku dengan emosi yang menggebu gebu.

"Tapi kan bisa tidak di cuekin" katanya lemah lembut sambil mengenggam kedua tanganku lembut sambil sesekali mengusapnya.

"Tapi Nad kalau gua tidak ikut memangnya itu menjadi masalah apa buat dia, malah enak bukan kalau tidak ada aku. Kan kemampuan setiap orang berbeda beda Nad, memang dia unggul dalam hak keuangan tapi aku unggul dalam hal otak Nad. Memangnya dia mau dipermalukan di depan banyak orang, bisa saj gua mempermalukan dia di depan banya orang Nad, dengan berbicara bahasa inggris di depannya sampai dia terlihat seperti orang bodoh nan idiot yang sedang berbicara bahasa inggris Nad." Jelasku panjang lebar, sambil menarik tanganku dari genggamannya dan berusah pergi menjauh darinya.

Tetapi tetap saja Nadia menasehatiku sambil mencegahku untuk pergi. Akhirnya dia pun bisa memakluminya

Ya intinya sih PK berlangsung tanpa kehadiran ku disana. Tapi setelah teman teman ku pergi dari sana banyak sekali cerita mereka aku jadi ingin pergi ke sana
Tak berapa lama setelah PK aku dapat kabar lagi kalau Baekhyun suka sama Alya. Sebenarnya maunya dia itu apa sih? Aku tidak mengerti? Baekhyun itu seperti susu beruang tahu iklannya naga, susunya sapi, namanya beruang.

Tetapi kalau versi Baek dia suka sama Kai, dia juga suka sama Luhan, lalu suka sama Alya. Akhirnya aku putuskan aku duduk berdua dengan Luhan untuk mengetahui kebenarannya yang sebenarnya.

"Eh Sehun lu tahu tidak?" Tanya nya.

"Ya tidaklah lu saja belum memberi tahu kenapa" jawabku

"Ya sudah sini gua kasih tahu"

"Hmm" jawabku singkat

"Gua tuh benci banget tahu sama Baek"

"Mengapa memangnya?"

"Lagian dia itu maunya apa sih pada saat gua tidak suka sama Baek, Baeknya yang suka sama gua, giliran gua tdak suka sama Baek, Baeknya suka sama gua, eh giliran gua suka lagi sama Baek, Baeknya suka sama Alya" ucapnya dengan emosional.

"Tau tuh lagi pula apa sih yang harus di sukai dari Alya dia kan jablay, alay, banyak omong, jutek lagi" balasku.

"Eh Sehun nanti tolong tanyainnya sama Baek sebenarnya dia itu suka sama siapa sih, gua sampai ingin menangis tahu saat mengetahuinya. Please tolongin ya."
Ucapnya sambil mengatupkan kedua tangannya di depan ku dan mengeluarkan jurus andalannya yaitu puppy eyes. Kalau sudah melihat orang seperti itu aku sudah tidak tega lagi.

"Santai apa sih yang tidak buat Luhan hyung" ucapku. Sebenarnya aku pada saat itu agak sakit juga karena aku ada saat itu juga suka Baek. Tapi ingin bagaimana lagi hanya tiga orang saja sudah rumit apa lagi tambah aku. Lagi pula aku tidak mau menjadi sahabat yang suka menikung.

Ya sudah akhirnya aku pikirkan bagaimana Luhan dan Baek bisa berpacaran. Tapi katanya Baek Luhan maunya di tembak di tempat yang sepi di mana tidak ada seorang teman sekelas ku yang sedang melihat kalau Luhan dan Baek jadian. Akhirnya aku berfikir keras bagaiman Luhan dan Baek bisa menjadi sepasang kekasih.

~~~

Don't forget to like, comment, and follow

And sorry for the typos





My Diary BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang