+7

422 73 5
                                    

Kayanya part ini banyakan sesi Chanyeol sama Seojung nya deh. Biarin ya? Enjoy aja deh, masih sepi juga~

____________________

"Im Seojin, otak gue isinya lo terus daritadi!"

Seojin berhenti seketika, membeku ditempatnya tanpa menggerakkan badannya sedikitpun. Apa maksud kata-kata Sehun? Apa tandanya Sehun memikirkannya selama ini?

Sehun masih berdiri ditempatnya semula, meringis sedikit sambil memukul kepalanya sendiri. Kenapa ia harus sebegitu jujurnya kepada Seojin? Kenapa ia ingin sekali mendapat perhatian dari Seojin?

Tanpa diduga Seojin memutar tubuhnya lalu berjalan kembali sampai dihadapan Sehun. Sehun sendiri terkejut melihat Seojin didepannya.

"A-a-anu... I-itu... Maksud gue...."

"Maksud sunbae apa?" tanya Seojin langsung tanpa basa basi.

"I-itu maksudnya gue...." Sehun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung harus menjawab apa pertanyaan dari Seojin.

Seojin masih tetap diam menunggu Sehun menyelesaikan kalimatnya. Sehun terlihat aneh, kenapa dia jadi salah tingkah seperti itu?

"Ah, bisa gila gue" Sehun mengacak rambutnya frustasi, lalu menegakkan badannya dan menatap Seojin dengan lurus. "Oke, gue jujur. Gue emang mikirin lo terus seharian ini. Jangan tanya kenapa, gue sendiri gak tau alasannya."

Alis Seojin terangkat keduanya, tak percaya kalau Sehun benar-benar jujur kalau dia memikirkan Seojin seharian ini. Dia kira Sehun tipe orang yang gengsi untuk soal seperti itu.

Seojin sendiri bingung harus merespon apa, jadi dia hanya diam menunggu apa yang selanjutnya akan dilakukan oleh Sehun.

"Kok lo diem aja sih?!" sahut Sehun.

"Emangnya aku harus jawab apa?" tanya Seojin balik.

"Ah, udahlah. Lupain aja." Sehun mengibaskan tangannya lalu berbalik, berjalan kembali ke arah motornya diparkir sebelumnya.

Sehun mengira Seojin akan mengikutinya, tapi prediksinya salah. Saat ia sampai di motornya, Seojin ternyata tak membuntutinya.

"Wah kayanya aneh beneran itu cewe" celetuk Sehun lalu ia langsung memakai helmnya, menaiki dan menyalakan motornya tapi belum beranjak juga dari tempat itu. Matanya masih menatap jalan kecil tadi.

Beberapa detik kemudian, Seojin keluar dari jalan kecil itu lalu berbelok menuju halte bus. Wajahnya terlihat aneh. Entah apa yang merasuki Sehun malam ini, dia mulai menancap gas dan berhenti tepat didepan halte yang Seojin tempati.

Seojin mengangkat kepalanya mendengar suara motor berhenti tepat dihadapannya, melihat Sehun yang wajahnya hampir tertutup helm fullface-nya.

"Ayo gue anter lo balik." kata Sehun tanpa sedikitpun menatap Seojin.

Alis Seojin terangkat keduanya. "Apa?"

Sehun menoleh, matanya bertemu dengan mata Seojin. "Ayo naik. Gue anterin pulang."

"Gausah. Bisa naik bus." jawab Seojin singkat.

"Naik aja udah buruan,"

"Gak. Makasih."

Sehun memicingkan matanya. "Dih, gak tau terima kasih banget sih lo. Udah ditawarin pulang gratis tinggal duduk doang pake gaya gayaan. Yaudah kalo gak mau." Sehun langsung menutup kaca helmnya dan menancap gas, meninggalkan Seojin yang terdiam disana.

'Bodo amat deh, mau lo naik bus atau naik taksi atau naik bajay sekalipun gue gak mau peduli. Sadar, Oh Sehun. Hapus dia dari pikiran lo!' batin Sehun.

Bittersweet - OshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang