"Im Seojin!!!"
Seojin berhenti melangkah lalu menoleh. "Ya?"
Sehun menghampirinya lalu mengeluarkan ponselnya. "Minta nomor lo."
"Nomor handphone?" tanya Seojin dan Sehun mengangguk.
"Untuk apa?"
"Minta aja pokoknya." Sehun menyodorkan ponselnya agar Seojin langsung menginput nomor handphonenya disana.
"Buruan," kata Sehun tidak sabaran dan akhirnya Seojin pun menurutinya.
"Udah. Saya permisi duluan ya," kata Seojin namun Sehun lagi-lagi menahannya.
"Tunggu dulu. Gue mau ngecek. Siapa tau aja lo masukin nomor asal-asalan." Sehun mengotak atik ponselnya lalu mencoba menghubungi nomor yang dimasukkan Seojin tadi.
Tak lama kemudian terdengar deringan ponsel yang berasal dari tas kecil Seojin. "Udah percaya?" tanya Seojin dan Sehun hanya mengangguk-angguk.
"Kalo gitu saya per--"
"Lo mau kemana sih buru-buru amat?" tanya Sehun asal.
"Apa jangan-jangan lo sengaja gamau lama-lama dideket gue?"
"Saya ada kelas selanjutnya. Permisi." Seojin sedikit menunduk lalu berlalu begitu saja, membuat Sehun tak bisa berkata apa-apa.
******
Jam kuliahnya sudah selesai. Sehun sudah tak ada kegiatan lagi di kampus, tapi entah kenapa dia tak kunjung pergi dari tempat itu. Sebenarnya dia menunggu Seojin, siapa tahu dia belum pulang.
"Sehun Sunbae!!!"
Sehun menoleh kaget, lalu seketika menghela napas karena bukan Bora yang memanggilnya melainkan Rachel.
Rachel menghampiri Sehun dengan senyum ceria khasnya. "Sehun sunbae mau kemana?"
"Eh, mau ke.... ke...." Sehun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dia sendiri bingung mau kemana.
"Ikut aku yuk!!!" Rachel menarik tangan Sehun dan mengajaknya ke cafe yang tak jauh dari kampus mereka.
"Kita ngapain ke sini Ra?" tanya Sehun saat mereka antri untuk membeli minuman.
"Aku mau traktir sunbae, sunbae mau apa?"
"Traktir dalam rangka apa?"
"Ngga dalam rangka apa-apa"
"Tapi gue lagi ga pengen ngopi,"
"Disini kan menunya ga cuma kopi. Ada coklat, jus, kue juga ada..."
"Lagi ga pengen juga,"
"Yaudah kalo gitu temenin aku ngopi aja. Oke?"
"Tapi Ra--"
"Mba, ice amerikano satu, sama red velvet cake nya satu juga ya, atas nama Rachel.
"Satu ice amerikano dan satu red velvet cake atas nama Rachel. Ada tambahan lain?"
"Sunbae serius ga mau pesen apa-apa?"
"Ngga. Makasih."
"Itu aja mba. Gak pake lama ya. Thanks" kata Rachel lalu setelah selesai membayar ia mengajak Sehun duduk di kursi tinggi yang menghadap ke jalan.
"Ra, serius... Lo mau ngapain ngajak gue kesini?"
"Aku bilang aku cuma mau traktir aja, tapi..." Rachel tersenyum kecil. "Kayanya sunbae udah berubah ya?"
Alis Sehun mengerut. "Berubah apanya?"
"Dulu, dari pertama kali aku kenal sunbae, aku ga pernah denger sunbae nyebut diri sendiri dengan sebutan 'gue'. Dan pasti kalo sunbae ngomong sama aku tuh pake 'aku-kamu'. Kayanya sekarang udah beda, ya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bittersweet - Osh
FanfictionKini giliran kisah pait manisnya Oh Sehun, sepupu ganteng tapi kadang ngeselin.