Prolog

285 24 15
                                    

Gadis itu tersenyum saat melewati gerbang yang bertuliskan 'SMA Sakti' moodnya hari ini sedang dalam kondisi baik meski ada sedikit masalah, lupa jika ada tugas sekolah. Bukan masalah sih ya sebenernya, Eh.

Gadis itu melangkah cepat menuju kelasnya, dia terpaksa harus datang lebih pagi karena lupa mengerjakan tugas sejarahnya dan rekornya lagi yang dimaksud 'datang pagi' adalah 15 menit sebelum bel masuk.

Bagi anak normal mungkin itu sudah termasuk dalam daftar hampir terlambat tapi tidak bagi gadis berbola mata coklat itu menurutnya itu adalah waktu terpagi untuk datang kesekolah.

Tak jarang dia ditinggalkan kedua abangnya. Seperti pagi ini, dia terpaksa naik angkutan umum untuk mencapai sekolah, karna abangnya sudah sendari tadi pergi kesekolah sebab ada urusan mendadak. Entah urusan apa, mencontek mungkin.

Dia adalah Velia Anggelin Pouran.

Velia mendudukan bokongnya sambil meletakkan tas diatas meja "Akhirnya sampai juga" gumamnya kemudian melirik arloji navy yang melilit manis ditangan kirinya.

Velia terbelalak ketika arlojinya sudah menunjukkan pukul 06.55 "Mampus bentar lagi masuk, tamat riwayat gue, padahal kan udah dateng awal gini."

Velia menyisir habis ruang kelasnya, menemukan Biya yang sedang berkumpul dipojok kelas. "Biya lo udah belum?"

"Apaan yang udah?" Tanya Biya bingung.

Velia dengan gesit mengeluarkan buku tugasnya dari dalam tas. "Tugas Sejarah lah! apa lagi."

"Duhh Vel, ini juga gue lagi ngerjain, lo kira kita ngumpul gini arisan?" jawab Biya sedikit kesal sambil terus memindahkan kata demi kata kedalam kertas putih sucinya itu.

Velia terkekeh sambil berlari kearah Biya untuk ikut dalam kegiatan mencontek masal yang sudah menjadi tradisi anak sekolah dan sebenarnya tak patut dilestarikan. "Ya kali kalian lagi goncang arisan?"

Tak bisa dipungkiri bahwa mencontek merupakan sebagian dari diri para pelajar. Tak terkecuali Velia yang sekarang bergabung dengan kumpulan orang yang seolah sangat sibuk, padahal yang mereka kerjakan hanya menyalin jawaban dari kertas ke kertas lainnya. Please jangan ditiru, dicontek aja, Eh.

Velia kembali kebangkunya sambil mengelap keringat seolah dirinya habis keliling lapangan futsal 15 kali. "Nyontek juga nyita banyak tenaga ya."

"Yaelah lebay" ucap Biya yang sendari tadi telah menyelesaikan contekkannya "lagian tumben bener lo gak ngerjain tugas, biasanya kan lo udah mulu dan datang sekolah paling akhir supaya gak dicontek yang lain" lanjut Biya kesal melihat sahabatnya yang sedang mengeluh.

Velia hanya terkekeh dengan jawaban sahabatnya yang terdengar kesal atas keluhannya. Belum sempat Velia menggoda sahabatnya, wanita dengan tatapan mata tajam diwajahnya masuk sehingga membuat kelas yang sebelumnya seperti pasar ikan menjadi hening bak kuburan.

"Selamat pagi anak-anak" ucap wanita dengan bola mata yang kecil nan hitam yang membuat tatapannya menjadi lebih tajam daripada pisau yang habis diasah.

"Selamat pagi buk Ani" jawab serempak murid bergema diruang XI IPS2.

"Mohon perhatiannya, sebelum memulai pelajaran, ibu ingin memperkenalkan teman baru kalian dikelas ini" Ucap Ani dengan senyum khasnya.

"Cewek apa cowok buk?" Ucap Adit dari sudut kelas sembari mengacak rambutnya yang sudah acak-acakan.

"Yah biar cewek juga dia gak kan mau sama lo kali dit," timpal Biya sambil terkekeh.

Adit dengan mengembangkan senyum menatap Biya. "Ya gak papa lah yang penting lo mau sama gue."

"Ih najis banget" jawab Biya langsung dengan tatapan menjijikannya kepada Adit.

"Sudah Biya Adit jangan bertengkar terus nanti kalian jodoh kan susah!" Tengah Ani disela perdebatan Biya dan Adit.

Seketika kelas kembali menjadi pasar ikan, sautan demi sautan bergema didalam ruangan ini membuat atmosfer ruangan menjadi berbanding terbalik dari berapa detik lalu. Buk Ani adalah guru sejarah yang killer dan bisa berubah dalam waktu sekejap menjadi funny sesuai moodnya.

"Sudah cukup semua!" Ucap Ani sambil memukul penggaris besinya kemeja guru.

Sontak teriakan itu membuat para murid membekap mulutnya agar diam, tak terkecuali Velia yang dari tadi tak berhenti tertawa ketika melihat sahabatnya lagi-lagi jadi sasaran Bu Ani.

Sampai dia sadar bahwa sebentar lagi seseorang yang ingin sekali dia lupakan datang kembali.

Lalu wanita tersebut menoleh keluar pintu dan memberi kode kepada seseorang dengan senyum khasnya.

"Masya allah" pekik tertahan para cewek dikelas terdengar ketika melihat pria beralis tebal itu mulai memasuki kelas.

"Perkenalkan diri silahkan" ucap Ani.

Cowok itu tersenyum paham.

"Pagi semuanya! Nama gue______"

*****

Haeeeeee!! Gimana ceritanya??😂 cerita pertama ini😂

Semoga kalian suka ya😍 selamat membaca😊

MY EX BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang