Selesai, semua pintu sudah ku masuki dan semuanya sudah berubah menjadi biru. Aku benar-benar tidak menyangka akan melihat khayalan ku secara nyata. Banyak sekali hal-hal menakjubkan yang ku lihat di dalam pintu itu. Seperti melihat King Arthur sendang mencabut Excalibur dari batu tempat nya tertanam atau melihat Harry Potter sedang berkelahi dengan Voldemort. Atau bahkan mengunjungi Rivendel dan bertemu raja Elf disana. Bukankah itu pengalaman yang sangat menakjubkan.
"Sudah saat nya kau kembali" aku bisa melihat ada raut kesedihan saat dia mengatakannya.
Saat ini kami sedang berada di depan sebuah pintu berwarna putih. Pintu ini terpisah jauh dari pintu-pintu lainnya.
"Saat kau memasuki pintu ini kau akan menemukan dirimu. Ku pikir saat ini keluarga mu sedang khawatir. Kau mungkin sudah tertidur cukup lama. Jadi kembali lah. Dan terima kasih kau sudah menyelesaikan semua khayalan – khayalan mu itu. Aku tidak perlu merasa kesepian lagi". Wanita biru itu tersenyum. kali ini senyumnnya tidak seaneh sebelumnya
Aku berjalan mendekatinya dan memeluknya dengan erat.
"Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau apa yang ku lakukan membuat mu begitu kesepian. Selama ini aku hanya meyelesaikan khayalan tentang mu. Seharusnya kau memberi tahu ku sejak lama. Aku benar-benar minta maaf". Aku mengatakannya dengan sangat menyesal.
"TIdak apa. Kembali ke tempat seharusnya kau berada. Sahrusnya aku yang meminta maaf kepada mu. Karena memaksa mu untuk ke tempat ini". Wanita biru itu melepaskan pelukan ku dan membukakan pintu putih itu,
"Pergilah, kau bisa kembali kapan pun kau mau" ia pergi menjauh dari pintu itu mendatangi teman-teman khayalan ku lainya
"Tentu saja aku bisa kembali kapan pun aku mau. Bukankah kau bilang dimesi ini adalah milikku. Tidak bukan milik kita bersama. Tempat ini adalah milik kita semua" aku mengatakannya sambil berteriak.
"Ya! Tentu saja" aku bisa mendengar mereka semua berteriak
"Yah. Kalau begitu sampai jumpa lagi teman-teman. Aku akan kembali secapatnya" aku melambaikan tanga sebelum munutup pintu putih ini.
Sungguh ini benar-benar mimpi yang sangat menyenangkan. Tidak ini bukan hanya sebuah mimpi. Tapi ini adalah sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. Lagi pula tidak ada salahnya kan bermimpi.
Lorong putih panjang. Sepertinya aku mengenali tempat ini. Aku berjalan terus sampai di ujung lorong ini dan menemukan sebuah pintu lagi. Aku membukanya dan sebuah cahaya terang menyambut ku.
Aku terbangun dan mendapati diriku sedang berada di rumah sakit. Yah ini sangat jelas. Aku bisa melihat selang infus terpasang di tangan kiri ku. Dan kamar ini sama persis dengan kamar yang ku lihat menemani kakaku menjenguk temanya. Sepertinya aku benar-benar tertidur cukup lama.
SELESAI
