2. First Day

66 4 1
                                    

"maaaa, Tata nanti sarapannya di sekolah aja ya..."

Padahal ini masih jam 5 pagi, namun tata sudah teriak teriak dengan suara khasnya dari dalam kamar mandi. Suaranya agak tidak jelas sebab ia berteriak sambil menggosok gigi.

"Awas odolnya ketelen Ta.. " balas mamanya dari dapur.

Hari ini, hari pertama Tata masuk SMA. Liburan selama kurang lebih 3 minggu sudah cukup membuat Tata rindu mengenakan seragam.

Di meja makan sudah ada mama, Keyla, dan pastinya Tata. Ini lagi satu hal yang dirindukan Tata, sarapan bersama mama dan adiknya. Namun pagi ini ada yang beda dengan Keyla, wajahnya murung sekali. Ia tidak menyentuh sedikitpun sarapannya.

"Key, kalok nasinya nggak cepet cepet dihabisin nanti dimakan setan loh" cecar Tata kepada adiknya dengan mulutnya yang penuh dengan nasi.

"Keyla kenapa sih nak, Keyla nggak enak badan?  Masa sih hari pertama sekolah Keyla nggak bahagia? " tanya mamanya sambil mengusap usap rambut Keyla dengan lembut.

Tiba tiba Keyla menangis, dan hal itu membuat Tata dan mamanya kebingungan.

"Keyla rindu ayah..biasanya ayah yang anterin Keyla kalok hari pertama sekolah" sambil menangis dengan wajah polosnya Keyla mengungkapkan hal itu

Bekerja sebagai manager permesinan di pertambangan minyak bumi membuat Ayah Tata tidak pernah pulang, sudah 3 tahun ini Tata tidak pernah bertemu Ayahnya, vidio call pun tidak bisa lama lama, hanya 20 menit dalam sehari. Wajar saja jika Tata dan Keyla begitu merindukannya.
Dulu, sebelum lokasi ayahnya bekerja dipindahkan, saat hari pertama sekolah ayah mereka selalu mengantarkan mereka pergi ke sekolah. Namun, hari pertama masuk sekolah 3 tahun terakhir ini selalu menyisakan kerinduan kerinduan pada ayahnya.

"Keyla.. Keyla kan sekarang sudah SMP, sudah besar.. Kan Keyla juga sudah janji sama ayah kalok nggak bakal sedih lagi, Keyla nggak mau kan buat ayah sedih gara gara Keyla nangisin ayah terus? " jelas mama kepada Keyla untuk menenangkannya.
Tiba tiba keyla menatap mamanya lalu langsung mengusap air matanya dengan kasar.

"Keyla loh nggak nangis ma..tadi Keyla cuma kelilipan kok" sambil mengusap usap wajahnya.

"Dasar bocah, kamu kira cuma kamu aja yang rindu sama ayah, kak Tata juga rindu Key" tambah Tata dengan mata yang mulai berkaca kaca.

"uhhh anak mama, sini peluk sini.. Kasiann rindu sama ayahnya.. "

Damn!!
Jadilah pagi itu diawal tahun ajaran baru terjadi acara yang sangat dramatis dari keuarga Tata.
Untungnya masih pagi, jadi mereka masih ada waktu untuk mencuci muka mereka karena habis menangis.

"sudah sana berangkat, jangan nagisan lagi, dasar cengeng" goda mama kepada kedua anaknya.

"mamaaaa... " teriak Tata dan Keyla

Karena SMA tata letaknya tidak terlalu jauh dari rumah, Tata lebih memilih untuk naik sepeda kayuhnya saja daripada membawa motor. Sedangkan Keyla, ada bus sekolah yang setia mengantar jemputnya.

"maa Tata berangakat dulu ya.. "
"iyaa hati hati, jangan ngebut, kalok liat cowok kedip"
"ihhh mama ah norak.. "

                           ☔☔☔

"Taaa... Gila lo ah masih setia naikin sepeda ke sekolah" sapa Arya sahabatnya tiba tiba.

"ehh suka suka aku dong, mau aku naik sepeda ginian kek, mau aku naik roket kek, bukan urusan kamu" sambil menjulurkan lidahnya mengejek Arya.

"ehh sumpah, jelek muka lo Ta" mengacak acak rambut Tata.

"sumpah, moodku jadi ancur liat mukamu, liat kan berantakan rambutku" mengomel ngomel kepada Arya sambil membenahi rambutnya.

Hujan Akhir Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang