Setelah aku, Dizzy dan Nomura menjemput David akhirnya kami langsung saja berangkat ke sekolah dan memang saat itu aku melongo histeris ketika kejadian di sekolah yang katanya rusak itu ternyata HOAX , aku melihat kelasnya masih bagus dan rapi tidak ada pembetulan ataupun renovasi pada bagian dinding.
"Hari ini anak-anak lumayan banyak yang datang" kata Nomura sambil tersenyum tipis
"Kamu lihat kan sekarang jam berapa" kata Dizzy sambil menunjukkan jam tangannya
"Jam enam lebih dua puluh menit, memangnya apa yang aneh?" Kataku menambahi omongan Nomura
"Ya entahlah bukankah biasanya sekarang sepi ya?" Tanya balik Dizzy
"Sudahlah cepat masuk aku ada jadwal piket hari ini!" Kata David sambil menerobos melewati Dizzy yang berada di depan sendiri
Di kelas justru sangat sepi,gelap, dan sunyi aku harap kali ini bakalan jam kosong , sebab apa?
Aku ingin bermalas-malasan hari ini bosan rasanya setiap hari begini. Sebelumnya memang tersedia banyak buku di sudut baca yang awalnya masih kosong , tapi entahlah mengapa bisa Muffy menemukan kardus yang berisi banyak buku bawaan kakak kelas dulu yang sengaja disimpan atau mungkin lupa tidak dibawa."Pagi-pagi udah bersih-bersih aja" sahut seseorang yang aku kenal dan sangat familiar kedengarannya
"Ah Kaito kau datang juga" kata David sambil senyum
"Cepatlah piket hari ini kita yang bersih-bersih kelas" tambah David"Ya, yang tenang dong" sahut Kaito balik yang membuat David diam
Semua memang berjalan tenang dan lancar karena sangat sepi dan sunyi , tentu saja juga gelap. Sebenarnya sih aku ingin membaca buku , tapi apa daya menyalakan lampu saja tidak boleh. Akhirnya aku membulatkan tekad dan langsung mengambil buku dari sudut baca dan membaca di meja Muffy yang terkena sinar matahari.
30 Menit kemudian
"Yap selesai" kata ku sambil menutup buku yang kubaca
"Wih sudah selesai cepat amat bacanya , aku baca buku itu paling butuh seminggu buat nyelesein itu buku" kata Kaito yang kebetulan juga membaca buku
"Nami, kamu diem aja ngapain?" Sahutku pada Nami yang dari tadi kulihat hanya diam saja
"Aku lagi malas Matsu" jawab Nami pelan
"Habis aku belum sarapan sih gara-gara lihat acara konser di Narada Square aku jadi terlambat bangun deh" tambah Nami"Salah sendiri sih" kata Nomura mengejek Nami
"Iya aku memang salah , tapi kebetulan waktu itu aku tidak membawa jam tangan , aku mempunyai firasat kalau aku kira sekarang sudah tengah malam dan benar saja ketika aku tidak sengaja melihat jam tangan orang lain yang menunjukkan angka ke sepuluh yang berarti jam sepuluh malam lebih tiga puluh lima menit."
"Kamu sih oon" timpal Kaito pada Nami
"Ehehehe maaf ya!" Sahut Nami sambil mengaruk kepalanya
Tak terasa bel sudah berbunyi dan langsung saja Yumi Sensei datang dan menyapa.
"Halo anak-anak silahkan kembali ke tempat duduknya masing-masing"
"Oh iya, saya punya beberapa informasi kalau pelajaran akan dimulai besok" kata Yumi Sensei"Hore" jawab serempak anak 7H
"Baiklah saya akan menemani kalian sampai jam ke 3 dan kalian silahkan lakukan kegiatan apapun itu termasuk tidur , bermain , tapi ingat jangan ramai , Sensei akan mengerjakan presentasi ini" kata Yumi Sensei
"Oke Sensei" jawab serempak anak 7H yang kedua kali
Suara gaduh mulai terdengar di telingaku entah itu suara anak tertawa kah , entah itu suara anak sedang berteriak kah , semuanya jadi mencampur seperti pasar
"Kaito enaknya ngapain nih" kataku pada Kaito
"Mainan....."
"Bzzzz Bzzzz , permisi panggilan kepada seluruh ketua kelas 7,8 dan 9 diharapkan menuju ke perpustakaan membawa buku dan alat tulis terima kasih" suara sound speaker yang terdengar sangat keras dibanding hari biasanya
"Itu saja" kata Muffy sambil mengangkat kepalanya seperti mengejek speaker
"Muffy kamu yang keluar nanti kan?" Kata Kaito dengan wajah sedikit cemas
"Yoi, tenang saja aku yang urus kok" kata Muffy yang membuat Kaito lega
"Mainan SOS saja" sambung Kaito
"Ayo biar aku yang bikin papannya ya!" Kata ku sambil mengambil buku di tas
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Choice 1 Answer [END]
Teen FictionGenre: (Teen fiction, Romance) Status: COMPLETED ✔ Majunya pendidikan di Jepang membuat Matsu pergi dari Vietnam dan meninggalkan semua teman lamanya, namun ia lakukan ini demi masa depannya, keseharian Matsu diisi oleh peristiwa-peristiwa baru yang...