Chapter 19

147 58 17
                                    

Yap hari ini memang sangat begitu ramai , suara ramai anak-anak sekelas membuat seisi kelas seakan menjadi pasar setan. Kebetulan kami memainkan permainan yang tidak asing lagi bagi siapapun, yap SOS. Permainan yang mengasah strategi dan skill menjebak lawan ini sangat banyak digemari oleh kalangan kami.

Aku sengaja membuat papan SOS-nya dengan ukuran sebesar setengah kertas karton karena yang main tidak dua orang melainkan 5 anak yaitu:

>Aku
>Nami
>Narice
>Nomura
>Kaito

Ivy tidak ikut karena ia sedang membaca buku.

"Baiklah mari kita mulai" sambut Kaito dengan nada siap melawan

"Ayo siapa takut" balas Narice

Permainan masih berjalan mulus , kali ini Nami yang memimpin nilai paling banyak yaitu 5. Setelah 10 menit berlalu aku yang memimpin dan 5 menit kemudian Kaito yang memimpin karena dia menyiapkan ultimate yang disembunyikan nya.
Nomura dan Narice kewalahan dan kami anggap ia kalah.

Selesai akhirnya yang memenangkannya aku. Tiba-tiba saja Muffy datang.

Kami diberikan secarik kertas berisikan jadwal pelajaran yang tidak terlalu tebal. Jangan dilihat tebal atau tidaknya ya! Kalian tahu sehari aku bisa membawa sekitar 8 mata pelajaran. Dan lagi bel juga sudah berbunyi pertanda kami istirahat.

"Siapa ke kantin?" Ajak Dizzy pada semua anak

"Aku, tunggu sebentar Diz" kata Nomura sambil berjalan ke arah Dizzy

"Aku juga" kata Kaito

"Akupun" sahut David dan Patrice bersamaan

"Kau tidak ikut Matsu?" Tanya Dizzy

"Ah tidak aku bawa bekal kok" jawabku

"Oke, aku pergi dulu ya!" Kata Dizzy

Saat makan..........

"Kalian tahu tidak aku kemarin di chat sama Kak Andrea lho" kata Ivy sambil melahap sosis

"Sungguh, benarkah?" Tanya Narice

"Iya beneran uh bahagianya aku" kata Ivy sambil menengok ke atas

"Memangnya dia ngomong apa?" Tanyaku

"Dia cuma ngomong kalau dia cuma mau tambah teman aja jadi dia chat aku dan add sebagai teman" kata Ivy

"Guyon kamu" kataku kesal

"Sama aja di chat kan" kata Ivy sambil menoleh ke Nami dengan wajah yang tidak bisa diceritakan

"Ya aku ya-in aja lah" kata Nami sambil meminum teh hitam yang dibawa

"Eh ngomong-ngomong kamu dideketin 3 cowok tampan sekaligus ya" kata Ivy yang membuatku shock

"Ah iya kenapa memangnya?" Tanyaku sambil gemetar

"Kamu mau pilih yang mana? Semuanya kelihatan tampan dan gagah" sahut Nami

"Ah sudahlah lupakan" kataku sambil memegang kepalaku

"Aku yakin Matsu memilih Takeshi" kata Nami nyeleneh

"Enak aja pasti Seon-yuk lah" kata Ivy

"Nggak lah pasti Wilson si kutu buku tertampan di sekolah ini" kata Narice

Semuanya bertengkar mengenai jodoh semuanya tampak berperang mendidih.
Aku hanya makan sambil mendengarkan sedangkan mereka melahap makanannya lalu mengoceh lagi , dasar anak aneh.

"Sudah sudah kalian ini gila ya" kataku melerai

"Kenapa nggak dari tadi lerainya" kata Felica sambil tersenyum sedikit

"Ehe, aku sangat menikmati pertikaian ini" kataku membela

"Aneh tapi Mitos" kata Felica sambil menaikkan kacamatanya

Akhirnya Ivy,Narice dan Nami diam sejenak , mungkin karena mereka lagi capek.

"Kringgggg" bel bunyi masuk

"Hore masuk" kata Nomura yang sedari tadi di taman sambil menikmati suasana rindang

"Dasar bodoh masuk kok tambah suka" kata Muffy

"Benar tuh Muffy , Nomura memang agak oon" tambah Watson yang sekarang baru memunculkan suaranya

"Aku dengar looo" kata Nomura

Seperti tadi pagi kami tidak ada pelajaran dan anggaplah saja Jamkos atau jam kosong.

Skip scene

"Aku lupa bukankah Nomura tadi memberikan aku kado warna hitam dan pink ya" kataku saat di parkir sepeda

"Entahlah mungkin ada di tasmu lagian ukurannya kan kecil" kata Dizzy

Semuanya mencari di tasku dan akhirnya Gotcha ketemu! Terselip di buku mengarang ku

"Buka saja sekarang dan langsung pakai isinya" kata Nomura yang bisa ditebak kalau isinya adalah Cincin

"Pasti isinya cincin" kata David mendahului ku

"Sok tau" sahut Nomura

Aku langsung saja membuka hadiahnya ternyata isinya yaitu sebuah buku tentang dunia lain yang judulnya 'In Other World'.

"Makasih Nomura, tapi sayangnya aku gak suka sama buku horror jadi aku berikan ke kakakku saja" kataku

"Ah Gomen Matsu, mama ku bilang kelihatannya kamu suka horror jadi aku rasa kamu kuhadiahkan  buku horror pantas" kata Nomura

"Tapi isinya gak tipis loh" kata Dizzy

"Mungkin sekitar 300 lembar lah" kata David

"Sok tau" kata Nomura

Langsung saja aku pergi naik sepeda dan mereka mengikutiku.

Seperti biasanya kami harus terpisah di perempatan sampai pada akhirnya aku sendiri lagi dan ditemani angin untuk kedua kalinya

"Huff sangat tenang dan damai sekali" kataku pelan

Tunggu kenapa suasananya beda ya? Ada rasa hangat dan lembut di udaranya

Mengendus-endus dan dikagetkan oleh Takeshi yang disebelahku
"Ke-kenapa kau tiba-tiba disini?" Kataku spontan karena kaget pada Takeshi

"Oh kamu kaget ya maaf kalau begitu"

"Kakak habis ekskul basket kah?"

"Ah tidak aku tidak ekskul basket hari ini"

"Kakak sangat tampan memakai baju itu"

"Terima kasih tapi kenapa kau sendiri kemana perginya semua temanmu"

"Dia sudah pulang semua kak"

"Biar aku temanin saja pulang sekolah ini

"Baiklah kalau begitu" kataku pelan

Hari ini hari istimewa dan sangat menyerukan aku tidak menyangka kak Takeshi mau mengantarkan aku pulang dengan badan yang penuh keringat itu.

Sesampai dirumah ia langsung saja pergi dan melambaikan tangannya dan berkata "selamat tinggal kelinci surga"
Aku jadi teringat Seon-yuk yang berkata kalau aku merpati putih. Aku hewan kah? Dasar lugu kamu Matsu.

Jika kalian merasa cerita ini makin pendek kalian bisa comment ya!
No malu no malu!
Author selalu menjawab kok

3 Choice 1 Answer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang