Chapter 31

83 40 4
                                    

Lalu Takeshi mengusap bibirku seraya berkata "kau sangat cantik sekali". Aku hanya menatap ke bawah lalu ia memegang pipiku

"Kenapa, ada yang aneh denganku?" Tanyanya

"Ehm, tidak, aku sedikit ingat dengan teman lamaku" jawabku

"Siapa dia?" Tanyanya lagi

"Nomura, dia sangat dermawan dan juga polos" jawabku sambil menatapnya

Takeshi menarik tanganku dan memelukku hangat, aku menangis dan memeluk Takeshi erat, "kau harus kuat, semua ini adalah cobaan dari Tuhan" katanya

"Terima kasih, namun aku masih saja ingat semua kenangan bersamanya" kataku

Takeshi melepaskan pelukan, "dia juga merindukanmu nantinya, di setiap detik, menit, jam dan hari"

"Aku tau itu, tapi tidak semudah ini melepaskan teman, apalagi kita sudah jadi teman dekat" kataku lalu aku mengusap air mataku

"Sudahlah, jangan menangis, aku disini bersamamu, pegang tanganku" suruhnya

Aku memegang tangannya, tangannya sangat halus dan hangat, senyumnya begitu membuatku sangat nyaman. Kami berpegangan tangan sambil menikmati sore hari yang indah, aku menyandarkan kepalaku ke bahunya, lalu ia mengelus kepalaku. Tanpa aku sadari, aku mulai mengantuk dan akhirnya aku tertidur di bahunya. Rasanya sangat nyaman

Takeshi POV

"Kau sudah berhenti menangis?" Tanyaku pada Matsu yang sedang bersandar di bahuku, tidak ada jawaban lalu aku melihatnya. Astaga! Dia tertidur rupanya, kenapa harus sekarang tidurnya

"Jika saja aku membangunkannya, aku tidak bisa melihat wajah manisnya lagi, dia harus selalu tidur" gumamku pelan

Aku mengangkat dan menggendongnya ala bride dan mulai berjalan di sore hari yang sangat dingin ini.

Banyak sekali yang menatap kami, mungkin mereka mengira aku penculik wanita, tapi biarkan sajalah, mana ada seorang pria tampan yang mencuri gadis seperti ini, pastinya akan merepotkan.

Saat aku sudah tiba di rumahnya, Miku kakaknya Matsu sedang menunggu di luar rumahnya, sebelumnya aku memang memberi pesan padanya di Line

LINE

Takeshi: kak Miku, tolong kau tunggu di luar rumah ya, Matsu sedang tertidur

MiZed: apa!? Sedang tertidur, kau apakan dia?

Takeshi: dia tadi menangis menceritakan tentang temannya yang pindah, lalu ia tertidur begitu saja di bahuku

MiZed: okelah, aku tunggu sekarang

Takeshi: cepat ya! 🙄

MiZed: iya, iya cuma 2 langkah aja kok
.
.
.
.
.

"Dia kalau tidur manis ya!" Kataku pada Miku yang sedang menggendong Matsu

"Iya, tapi jangan kau siksa dia!" Katanya sambil menatapku tajam

"Tenang saja, dia tidak ku siksa, hanya saja tadi aku sedikit membully-nya" kataku sambil menggaruk kepalaku

"Hehh, terserah kau saja lah, sekarang kau sedang apa disini?" Tanyanya lalu menggerakkan tangannya seperti mengusir

"Kejam sekali, aku tidak sudi punya kakak sepertinya" gumamku lalu aku pergi

Di perjalanan, aku selalu memikirkan wajah manis Matsu, di jalan saja waktu dia tidur aku terus menatapnya sampai tak sengaja menabrak seseorang. Wajah manis nya membuatku ketagihan, tapi tunggu aku menerima pesan

LINE

*Boow*: ketemuan yuk! Bosen di rumah_-

Takeshi: ayo, kemana enaknya?

*Boow*: ketemuan di cafe aja ya, di deket sekolah aja, disana murah ada Wi-fi nya juga (^.^)

Takeshi: kenapa tiba-tiba akun mu ganti nama?

*Boow*: gak apa kan namanya juga penyamaran

Aneh banget ini orang pakai ganti nama juga, katanya penyamaran. Aku langsung mempercepat langkah lalu menuju ke sebuah supermarket. Disana aku ingin membeli wortel dan apel

Banyak yang tidak suka wortel padahal rasanya sangat enak, khasiatnya juga bermanfaat, dan aku tidak mengapa jika aku duduk di belakang sendiri saat sekolah. Supermarket ini selalu memberikan diskon 10% untuk buah dan sayur seminggu sekali. Yap nampaknya karena aku pelanggan setia, diskon yang kudapatkan jadi 30%, dengan begini uangku tidak segera habis.

"Wortelnya yang paling segar mana ya?" Tanyaku pada kasir yang namanya Luyas

"Aku taruh di belakang sendiri, aku simpan buatmu, karena kami tau kau akan membelinya hari ini" jawabnya

"Kau tidak ada niat untuk mentraktirku?" Tanyaku

"Enak saja, kami sudah berikan kau diskon tinggi, sekarang kau masih minta untuk aku yang bayar, menyebalkan" katanya lalu mengemas wortel dan apelku

"Selamat tinggal Luyas, semoga umurmu panjang" kataku lalu aku berlari

"Semoga saja" Jawabnya

●○●○●

Matsu POV

"Dimana aku? Kenapa aku di kamar, bukannya aku bersama Takeshi tadi" gumamku pelan

"Kau tadi ketiduran Matsu" kata Miku yang sedang membaca buku di halaman belakang, "tepat di bahunya, luar biasa" imbuhnya

"Apa?" Tanyaku kaget

"Tidak apa lupakan saja" jawabnya

"Sudah malam ya sekarang?" Tanyaku lagi

"Masih jam enam sore, cepatlah mandi sebelum kau kedinginan" suruhnya lalu aku mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi

15 menit kemudian...

"Kau tahu aku tadi diajak jalan-jalan oleh Zedd" kata Miku pelan saat aku sedang masuk kamar dengan kondisi memakai handuk saja, aku berusaha menguping.

"Iya, kau tahu dia mengecupku astaga!"

Mengecup? Jadi tadi siang Miku dicium oleh Zedd?

"Dan kau tahu, aku tadi dibelikan baju baru, lalu aku dibelikan buku baru, walaupun aku sudah membacanya tapi tetap saja, itu buku yang berharga"

Buku berharga? Omong kosong, tapi biarkan saja dia berimajinasi namanya saja juga Miku, semuanya jadi tidak mustahil :v

"Setelah sekian lama, aku memegang tangannya lho, tangannya hangat dan lembut sekali, aku jadi terbayang-bayang"

Masih lembut tangannya Takeshi dan Seon-yuk, eh aku kenapa ngomongin mereka ah sudah-sudah hentikan menguping, ini tidak baik

Aku mengeser pintu dengan keras agar Miku tahu aku sudah datang.

"Eh, sudah dulu ya!"

Hey ho..... \(^o^)/

Kalian tahu siapa nama akun Line yang bernama *Boow*? Kalau ada yang benar jawabanya, ceritanya bakalan aku boomvote >^_^<

Jawab ya! (SATU KALI JAWAB)

3 Choice 1 Answer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang