11

12.8K 710 35
                                    

Gue berjalan masuk ke bilik toilet

"Iya, katanya dia di pake sama si boss"

"Masa sih?"

"Iya beneran. Waktu itu kan gue mau beli sesuatu di supermarket gue liat dia masuk ke apartemen pak Xiumin"

"Duh, jalang banget si Salsa"

Gue mematung, dengerin gosip mereka

KALO BUKAN PAKSAAN MANA GUE MAU ANJIR

Gak sadar, air mata gue jatuh

Dih cengeng amat lu, Sal

Gue mengusap air mata gue dan membuka pintu dengan keras

"ANJIR"

Gue menatap dua orang yang sedari tadi gosipin gue. Mereka kaget

Segera gue berjalan cepat ke arah taman

---

Gue berjalan kembali ke ruangan gue dengan langkah gontai

"Kamu dari-- Kamu nangis?" Gue lihat pak Xiumin yang berdiri dengan dasi yang kendur dan lengan baju yang dilipat

Gue menggelengkan kepala gue, terus duduk dan lanjutin pekerjaan gue

"Saya sudah pernah bilang, jauhkan urusan pribadi dengan urusan kantor" ucap pak Xiumin mendeka

INI MASALAH PRIBADI DI KANTOR, GIMANA DONG?

Dia menangkat dagu gue dan natap gue

"Jangan nangis, jelek"

RUNTUH DEH INI BENTENG LAMA-LAMA

Gue melepaskan pegangan dia

Dia mundur dan memasukkan tangannya ke saku celana

"Jadwal saya?"

Gue membuka tablet bewarna silver

"Besok ada rapat dan family gathering di Lombok"

Dia mengangguk, "jangan lupa beresin baju saya kaya biasa"

Saya itu calon istri bapak, bukan pembantu bapak :')

Gue mengangguk dan melanjutkan pekerjaan gue

Tepat pukul empat gue selesai, gue segera membereskan kertas dan berjalan keluar mencari taksi menuju apartemen pak Xiumin

Setelah tiga puluh menit perjalanan, akhirnya gue sampe

Gue segera memasukkan empat digit nomor yang gue hapal diluar kepala

Setelah masuk, gue mencari koper warna hitam bertuliskan 'Xiumin Kim' di atasnya

Gue menyeret koper itu ke walk in closet dia

Segera gue memasukkan tiga buah kemeja putih, dua jas bewarna hitam dengan motif yang berbeda dan satu jas bewarna navy

Setelah selesai dengan baju, gue mencari celana yang sesuai dengan warna

My Pervert BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang