Chapter 16 : Road Side

7.5K 398 3
                                    

"Saling hina aja teh kalian cocok. Apalagi saling bina."

***

"Oke! Gue pilih lagunya! Yang enggak hapal, auto traktir."

Sheilla mulai mencari lagu barat yang ia ingin. Kali ini, ia akan membuat Adrian kalah taruhan.

Gadis itu menjentikkan jari gembira. Ia menemukannya.

Musik dari intro lagu terputar. Adrian kenal jelas lagu itu. Lagu rombongan Harry Styles.

And if you like having secret little rendezvous
If you like to do the things you know that we shouldn't do
Baby i'm perfect
Baby i'm perfect for you

Sheilla selesai menyanyikan bait itu. Kini giliran Adrian. Masih fokus pada jalanan kota malam itu, ia mulai bersenandung.

And if you like midnight driving with the window down
And if you like going places we can't even pronounce
If you like to do whatever you've been dreaming about
Baby you're perfect

Adrian diam. Ia mencuri pandang pada penumpang di sampingnya itu.

Ia melewatkan kalimat akhir lagu. Membuat Sheilla sontak mengalihkan pandangan. Langsung menatap Adrian berniat ingin menyorakki cowok itu karena tak hapal.

"Lo kal--ah."

Manik keduanya terkunci satu sama lain. Walau hanya sedetik. Mampu membuat Adrian gelagapan karena kepergok.

Buru-buru Sheilla menenangkan perasaannya. "Lo kalah! Fix lo enggak hapal, kan? Traktir gue, Yan!" serunya menuntut.

"Gue bukan enggak hapal! Tadi lagi mikirin tugas bu Reska." elak cowok itu.

Sheilla mendelik, "Tugas lo kata? Buku aja lo ilerin! Emang bisa tugasnya ada di buku lo gitu aja kalo iler lo nempel di buku? Ck, ck! Enggak pinter akting lo."

"Tajem amat anjir kata-kata lo!"

Gadis itu menyunggingkan senyum tipis. Membuang pandangan pada jendela disampingnya.

Sheilla kembali menoleh pada Adrian. "Makan di mana nih?"

Adrian menunjuk sebuah tempat dengan jari telunjuknya.
"Di depan ada bakso enak." Sheilla mengangguk paham.

Setelah 15 menit perjalanan, mobil hitam Adrian terpakir rapi di depan gerobak bakso pinggir jalan.

"Mang, pesen bakso yang komplit 2 mangkok sama es tehnya juga dua, ya!" ucap Adrian dari bangkunya.

"Lo enggak nanya dulu gue mau pesan apa? Kok main 2 mangkok aje lo? Kalo gue mau pesan mie ayam gimana?"

Adrian menoleh ke kiri, pada Sheilla yang sedang menatapnya. "Orang disini cuma ada bakso. Terus buat es teh ya itu kan pasangannya bakso. Apapun makanannya, es teh minumnya."

"Sok gayaan lo, mah! Eh, by the way lo kenapa milih nih tempat, Yan?"

"Lo enggak suka?"

"Ya-yaa bukan gitu. Biasanya orang modelan kayak lo tuh makan aja di tempat mehong."

"Gue sih masih sadar diri aja. Duit masih dari orang tua, mana mau gue foya-foya yang bukan milik gue." jawab Adrian seadanya.

Bendahara Vs Bad Boy [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang