Sewoon hanya terdiam. Tidak ikut berkomentar pada obrolan Jaehwan dan Daniel sama sekali.
Smoothie di depannya hanya ia aduk-aduk, tanpa berminat untuk meminumnya.
Melihat orang yang pernah ia cintai dan orang yang tengah ia sukai memiliki hubungan seakrab ini membuat hatinya bingung.
Mengapa takdir memainkannya seperti ini?
Mengapa ketika ia pikir ia telah melupakan masa lalunya, dan siap untuk masa sekarangnya, masa lalu tersebut justru datang?
Nafas Sewoon selalu tercekat ketika melihat Daniel dan Jaehwan tertawa bersama. Ah, sial. Kenapa ia harus dihadapkan dengan situasi seperti ini?
"Woonㅡ?"
Tangan Jaehwan yang mengibas di depan wajahnya membuat Sewoon tersadar dari lamunannya. Sejak kapan ia melamun?
"H-hah? Kenapa, Kak?"
Dahi Jaehwan berkerut, "Kamu sakit?"
"E-enggak." Sewoon menggeleng.
"Kok kamu diem aja?" Tanya Jaehwan lagi.
Sewoon menggigit bibir bawahnya. Mengapa ia merasa seperti tengah tertangkap selingkuh?
"A-akuㅡ" Kaki Sewoon bergerak-gerak; berusaha menghilangkan kegugupannya, "Aku kenapa, ya? Aku juga gak tau aku kenapaㅡ mungkin aku laper?"
Jawaban tidak jelas Sewoon ini justru terdengar jenaka di telinga Jaehwan dan Daniel.
"Yaudah pesen makan aja, Woon. Tenang, gue yang bayar."
Sewoon kembali menahan nafas ketika Daniel berbicara padanya.
Sungguh, jika saja Daniel datang ketika dia tidak mengenal Jaehwan ㅡdan tidak sedang berada dalam sesuatu dengan Jaehwanㅡ, Sewoon akan memeluknya erat-erat. Menunjukan pada Daniel secara terang-terangan bahwa ia merindukan Daniel.
▀ ▀ ▀
"Kak, besok anterin aku, yuk?"
"Kemana?"
"Nonton DAY6!"
Jaehwan melirik Sewoon dengan malas, "Nonton aku juga sama aja, kok."
"Enggak!" Sewoon menyangga dagunya menggunakan sebelah tangan, "Disana ada Kak Jae yang jago main gitarㅡ"
"Aku juga Jae–yang–jago–main–gitar."
"Ada Kak Sungjin yang suaranya bagus bangetㅡ"
"Suaraku juga bagus."
"Ada Kak Wonpil yang jago pianoㅡ"
"Aku juga, kok."
"Ada Kak Dowoon yang walopun cuma diem duduk di belakang sambil ngedrum, tapi kerenㅡ"
"Aku bisa main drum. Aku gak kalah keren juga."
"Terus favoritku, ada Kak Brian yang bisa ngelakuin semua." Sewoon tersenyum lebar.
Tanpa aba-aba, Jaehwan mencium pipi Sewoon kemudian berkata, "Bisa ngelakuin semua tapi dia gak bisa nyium kamu kayak gini, kan?"
Wajah Sewoon memerah, "A-apasih, Kak!"
Jaehwan tertawa pelan, "Btw, wangi banget sih, Woon?"
"Ih, Kak!"
Sewoon memukul bahu Jaehwan untuk melampiaskan rasa malunya. Ia semakin kesal ketika tawa Jaehwan semakin keras. Beberapa orang yang tanpa sengaja melewati mereka pun menyempatkan diri untuk melirik mereka. Mungkin sebaiknya, Sewoon tidak lagi membuat Jaehwan tertawa hingga seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phytagor Us +howons
Fanfiction"Siapa tuh, Dek? Kok mirip masa depan gue?" ㅡKim Jaehwan. "Gak usah didengerin, ya. Kakakku emang kadang suka setengahan." ㅡKim Dahyun. ;--also been uploaded on fanfiction(dot)net--;