25 Minutes

1.5K 59 4
                                    

25 Minutes

“Sampai kapan kamu mau berdiri disini, Kal?” Tanya seorang gadis yang diketahui bernama Hanny kepada sahabatnya.

“Sampai kak Greyson pulang lah, Han!” gadis itu bersikukuh pada posisinya.

“Kalyssa, apa sih yang bikin kamu tergila gila sama kak Greyson?” Hanny berseru kesal dengan kedua tangan terlipat didepan dada. Ia tidak terlalu suka dengan sikap sahabatnya yang begitu menggilai sosok Greyson Michael Chance atau biasa disapa Greyson. ‘Kalyssa’. Ya, gadis itu bernama Kalyssa. Atau lengkapnya, Kalyssa Adrienne Aurelia Cloris.

He is a talented boy, Hanny! Look, walaupun dia masih kelas 3 SMP tapi dia udah bisa menggelar pameran foto hasil karya dia sendiri! Ditambah lagi dengan wajah cute-nya dia. Beeuuhh!!! Makin cinta deh aku sama dia!” Kalyssa menopang dagunya, tersenyum-senyum sendiri sambil memandangi wajah sang idola yang tengah bermain gitar dengan teman-temannya di pendopo. Dia memandangi Greyson dari koridor lantai atas yang berhadapan langsung dengan pendopo tempat Greyson biasa berkumpul dengan teman-temannya sepulang sekolah.

“Ya, ya, ya, terserah kamu deh!” Hanny sudah muak dengan tingkah sahabatnya ini. Namun Kalyssa tidak memperhatikan atau menggubrisnya sama sekali. ‘Menyebalkan’, batin Hanny.

“Han..Han.. liat deh dia kayaknya mau balik!” Kalyssa menepuk-nepuk pundak Hanny tanpa memalingkan tatapannya dari Greyson.

“Ya, terus?” Hanny acuh tak acuh.

“Kita ikutin lah! Ayo!” Kalyssa memalingkan wajahnya ke Hanny sambil menggenggam erat tali tas yang menggantung dipundaknya.

“Tapi apa urusannya denganku?” Hanny memiringkan wajahnya dengan tatapan malas kearah Kalyssa.

“Kamu temani aku, Hanny-ku tercuyung!” Kalyssa mendekatkan wajahnya kewajah Hanny sekilas lalu langsung menarik tangan Hanny untuk menemaninya mengikuti Greyson. Mereka menuruni tangga untuk menghampiri Greyson. Setibanya di depan gerbang keluar sekolah, Kalyssa menahan tangan Hanny agar berhenti berjalan. “Ntar dulu. Tunggu dia agak jauh biar kita gak ketauan,” katanya. Hanny menurutinya sambil memasang muka malas.

“Ayo jalan!” Kalyssa menarik tangan Hanny sambil berlari kecil. Hanny mengikutinya. Sementara itu, feeling Greyson berkata kalau ada orang yang mengikuti dia dari belakang. Untungnya Kalyssa juga merasa Greyson akan menengok, jadi mereka berdua langsung bersembunyi dibalik semak-semak yang besar dan lebat yang berada disebelahnya. Benar saja, tak lama setelah mereka bersembunyi Greyson memalingkan wajahnya kebelakang.

‘ah, perasaanku saja mungkin?’ batin Greyson lagi setelah melihat tidak ada siapapun dibelakangnya. Dia kembali melanjutkan perjalanan pulangnya. Setelah merasa aman, Kalyssa dan Hanny keluar dari persembunyian mereka dan kembali mengikuti langkah Greyson. Setelah cukup lama berjalan, akhirnya Greyson memasuki rumah besar berpagar putih.  Kalyssa dan Hanny ikut berhenti.

“Oh ternyata disini rumah dia! Keren banget!” ucap Kalyssa sambil memegang puncak pagar rumah Greyson. Tiba-tiba…

CKREK!

Terdengar seperti suara kamera, tapi darimana asalnya? Seperti itulah kira kira yang sedang dipikirkan Kalyssa.

“Han..han.. kamu dengar suara kamera gak?” Kalyssa menghampiri Hanny yang sedang mengikat tali sepatunya yang lepas beberapa langkah disampingnya.

“Nggak, tuh! Udah, ayo pulang!” Hanny bangkit dari posisinya lalu beranjak pergi sambil menarik tangan Kalyssa.

***

Saat jam istirahat, Kalyssa dan Hanny pergi ke kantin untuk membeli beberapa jajanan. Kalyssa melihat Greyson yang sedang duduk disalah satu kursi bersama teman-temannya. Saat mereka berdua sedang mengantri untuk membeli minuman, tiba-tiba salah satu teman Greyson berdiri diatas kursi seperti ingin memberi pengumuman.

In Your Atmosphere (Mini Novel 4th Greyson World Day) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang