Waktu itu aku berpikir bahwa dunia itu indah, tertawa, menangis, saling mengejek satu sama lain, itu bagiku sangat menyenangkan.
Tentu saja, apa yang terpikirkan tentang dunia dari anak yang paling banter berusia 13 tahun selain tentang bermain, belajar dan berteman. Sungguh menyenangkan bukan, tapi pada kenyataannya dunia itu kejam, dunia senang memutar balikkan fakta, seakan dunia mempermainkan kita.
Waktu itu, ketika pertama kali aku menginjakkan kaki di Sekolah baruku, aku bertemu dengan nya, yang kemudian menjadi temanku atau lebih baik di panggil sahabat?.
I dont know, karna selanjutnya aku berteman baik dengan nya.
Kita berkenalan seperti pada umumnya. Menanyakan Nama, Sekolah dulu dan alamat, dan tanpa terduga dengan waktu yang tak terkira aku dan dia memutuskan bersahabat.Selalu bersama dan dengan beriringan, menyanyi dengan keras tanpa malu, saling menertawakan satu sama lain, menertawai hal hal yang menurut orang lain sepele.
Waktu itu aku berpikir bahwa mungkin aku dan dia bisa bersahabat sampai nanti, saat dimana ketika aku atau dia menikah, salah satu diantara kami akan datang memakai pakaian istimewa dan kemudian memberi pelukan selamat dan menangis bersama.
Saat dimana aku akan membawa anakku dan akan memanggilnya dengan sebutan tante, atau mungkin aku berharap anakku dan anaknya bisa bersahabat seperti aku dan ibunya.Tapi waktu memang tak tertebak bukan ??. Tak kan ada yang bisa menebak apapun yang akan terjadi di masa depan nanti. Begitu pula aku dan dia.
Waktu memang istimewa, terkadang aku berharap ingin menjadi waktu, karna bagiku waktu adalah hal yang mampu menatap ke depan tanpa sekalipun menoleh kebelakang.
Tapi aku bertanya tanya mampukah aku seperti waktu?.
Di sisi lain aku ingin menjadi seperti waktu yang hanya menatap lurus ke depan tanpa sekalipun menoleh kebelakang, tapi bukankah depan dan belakang adalah dua sisi yang menemani kehidupan?Lalu bisakah aku seperti waktu yang hanya menatap kedepan tanpa menoleh ke belakang.
Ku rasa tidak, karna aku bukan waktu. Aku adalah aku.Karna kenangan seperti boomerang kan?.
Fch.
Salam kenal dari saya :)
Semarang, 03 Oktober 2017
15.40
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu di Tengah Hujan
General FictionAku kira persahabatanku dengan nya akan menjadi cerita yang nantinya akan ku ceritakan pada putra putriku. Aku mengira persahabatanku dengannya akan seperti pelangi diatas awan. Berbagai warna dengan langit yang menghias. Aku mengira persahabatanku...