#6

204 20 6
                                    

Sebelum aku membalas pesannya aku mencari-cari cafe yang tidak terlalu jauh dari rumah ku akhirnya ku putuskan untuk ketemuan di Never been better cafe.

Kemudian aku membalas pesannya sambil senyum-senyum sendiri,

di Naver been better Cafe yah di kemang

selang beberapa menit ada balasan darinya

oke, saya tunggu jam 4 sore, bisa?

Masih dengan senyum-senyum cengengesan aku membalasnya cepat.

bisa, sampai ketemu jam 4 😊

Seharian aku sangat gelisah,karena aku memikirkan apa yang harus ku bicarakan nanti jika sudah bertemu dengannya, aku takut pertemuan hari ini akan menjadi canggung.

Namun juga aku merasa senang karena akhirnya aku bisa bertemu dengan dia lagi.

Jam 2 aku pulang dari kampus,padahal masih ada waktu 2 jam lagi namun aku sudah sibuk bersiap-siap memilih baju apa yang harus aku kenakan maklum ini pertama kalinya aku bertemu laki-laki yang aku sukai di Cafe.

Biasanya aku tidak berani menatap laki-laki yang ku sukai dan akhirnya laki-laki yang ku sukai diambil orang lain. oleh karenanya kali ini aku memberanikan diri untuk bertemu dia agar nantinya aku tidak memiliki nasib seperti sebelumnya.

Saat aku Sedang sibuk memilih baju kaka ku masuk kekamar ku

“ zai--- ya allah ini ngapain baju dikeluarrin semua mau minggat kamu zain?”

“engga ko, sini deh ka” menyuruh kaka ku mendekat

“kenapa?”

“nih, kan aku... eh tapi kak zul jangan bilang-bilang mamah yah”

“okeh”

“jadi gini aku kan suka sama laki-laki jadi hari ini aku mau ketemuan sama dia, aku harus pake baju apah yaah biar keliatannya cantik, kaka kan laki-laki jadi aku minta pendapat kaka nih”

“mah....zain suk------“ teriak ka zul

“ishh.. dibilangin jangan bilang-bilang ini malah teriak “ sambil menutup mulut kak zul

“oh jadi selama ini cengengesan ajah bukan karena menang arisan, tapi karna lagi demen sama cowo oke...oke tapi jaket denim yang dibeliin tante dari jepang buat ka zul yah”

“ya allah nyesel aku cerita-cerita sama ka zul" sesal ku

“oh yaudah kalo ga mau mahh”

“ish.. iya iya,lagian emang muat apah? “

“muat ko kemaren udah ka zul coba pake ke kampus”

“resehh nih ka zul” sambil memukul ka zul

“ bentar yah ka zul cariin baju yang cocok” sambil mencari-cari baju

“nah ini dia” sambil menyodorkan kebaya

“astagfirullah ka zull, emangnya aku mau jadi pager ayu apahh. Yang bener kenapa sih ka” kesal ku

Hujan malam ituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang