namun dia sedang duduk menantikan hujan redah.
Dengan rasa gugup aku menghampirinya dan bertanya
"mas nunggu hujan redah yah?"lalu dia menjawab dengan suara yang lembut dan pelan "iyah, dari tadi hujannya ga redah-redah"
dengan tangan yang gemetar aku berikan payung ku kepadanya "ini mas pake payung saya ajah dari pada pulangnya kemalaman"
lalu dia tersenyum namun senyumnya bukan hanya ada dibibirnya namun senyumnya terlihat juga dimatanya, saat dia tersenyum bukan hanya tangan ku saja yang gemetar namun sepertinya seluruh tubuh ku terasa gemetar.
Sambil tersenyum dia berkata "ahhh...terima kasih, bagaimana saya mengembalikannya?"
dengan wajah yang sedikit malu aku menjawabnya "rumah saya di gang itu tapi kalau mas ga sempat mengembalikkan payungnya, mas simpan saja payungnya"
kemudian dia tersenyum untuk kedua kalinya "kalau begitu terima kasih tapi kelihatannya kamu kedinginan yah sampai gemetar seperti itu, Sebaiknya kamu cepat pulang"
dia tidak tahu sebab sebenarnya aku gemetar, aku gemetar karena gugup di depannya bukan karena kedinginan saat hujan. Kemudian aku kembali pulang dengan hati yang berbunga-bunga.
Malam itu aku tak bisa tidur dengan nyenyak, masih saja ku terbayang wajahnya dan masih terngiyang suaranya yang lembut ditelinga ku.
baru terfikirkan oleh ku kenapa tadi tak ku berikan saja nomor ponsel ku
"tapiii...masa aku duluan sih yang ngasih nonor ponsel, pasti terlalu jelas kalau aku suka dengannya,aishh aku lupa tadi tidak menyebutkan nomor rumah ku kalau begitu bagaimana dia bisa tahu yang mana rumah ku ahhh...dasar bodoh" lalu aku tidur dengan rasa penyesalan.
![](https://img.wattpad.com/cover/123655906-288-k495135.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan malam itu
Romantizmsebuah pertemuan di bawah derasnya hujan malam itu,y ang membuat seorang gadis jatuh hati pada sosok laki-laki dingin, sedingin malam itu Zafran si laki-laki tampan yang dingin tiba-tiba merasa dirinya sudah jatuh hati kepada seorang perempuan berna...