Siapa Dia?

28 0 0
                                    

Happy reading!! 😉

***

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.45 siang.

Siang itu seperti biasa aku menunggu jemputan kak Ega didepan kelasku yang sudah sepi. Semenjak kak Ega mulai kuliah, aku menang selalu di antar dan di jemput oleh kak Ega. Entah hanya sekedar menjemput dan mengantarkan aku sampai rumah saja, atau memang semua kegiatan kuliahnya sudah selesai.

Sambil menunggu kak Ega. Aku teringat dengan nama yang disebutkan pak Jalal tadi pagi.

Altair Garing Laksmono...
Hmm, Siapa dia sebenarnya?
kenapa aku merasa tidak asing dengan nama itu?
Apa aku mengenalnya?
Ahh, that's impossible..
Kalau memang aku mengenalnya, kenapa aku tidak ingat apa-apa tentangnya?

"Mikirin apa kau?" Seseorang tiba-tiba duduk dan berkata kepada ku.

"Kamcagiya.. Ahh. Kebiasaan, ngagetin mulu." Umpat ku saat mengetahui siapa yang dengan sengaja mengagetkan ku itu.

"Hahaha.. Yaa kamu kakak panggilin dari tadi gak nyaut." Dengan gelak tawa iya membalas umpatan ku

"Uhhh... Ahh kak." Seketika aku teringat apa yang ingin aku tanyakan padanya.

"Iya dek, ada apa?" Seakan tau aku ingin menanyainya sesuatu, ia bertanya.

"Hmm.. Kakak kenal sama seseorang bernama Altair Garing Laksmono?" Ujar ku langsung menanyai kak Egi.

"Hmm.. Kamu kenal nama itu dari mana?" Dahi nya mengkerut saat mendengar nama itu keluar dari mulut ku. Entah ada apa sebenarnya dengan nama itu, sehingga membuat ekspresi kak Egi berubah saat aku menyebutnya.

"Tadi kan pas Ega masuk lorong mau masuk kelas Ega gak sengaja nabrak pak Jalal. Trus pak Jalal bilang kalo besok itu akan ada siswa baru pindahan dari luar negeri yang mau masuk sini. Trus pak Jalal minta Ega buat bantu dia mengenal sekolah deh." Dengan lancarnya aku menceritakan apa yang terjadi tadi pagi saat aku tidak sengaja menabrak pak Jalal.

"Ehmm. Trus nama anak pindahan itu Altair Garing Laksmono?"

"Yupp.. Namanya Altair Garing Laksmono. Kakak kenal sama dia?" Lagi aku bertanya pada kak Ega dengan kerlingan ke kepoan ku.

"Hmmm... Kebiasaan. Keponya keluar deh." Sambil memutarkan bola mata nya ia menanggapi ke kepoan ku. Sedang yang di singgung hanya nyengir dengan menampakan deretan gigi yang berjajar rapi.

"Ihhh tapi beneran deh kak, dia itu siapa? Kakak kenal sama dia? Kok Ega ngerasa gak asing yaa sama namanya." Pertanyaan beruntun aku tujukan pada kak Egi.

"Hmm.. Kamu beneran gak tau siapa dia?"

"Memangnya siapa dia?" Tanya ku lagi menadakan bahwa aku benar benar tidak mengetahui siapa dia sebenarnya.

Tanpa menjawab pertanyaan ku, kak Egi berjalan menuju parkiran dan meninggalkan aku.

"Iihhhh kak Egi.. Ini adek nya lagi nanya malah ditinggal pergi." aku lantas mengikuti kemana arah kak Egi pergi.

"Kak.."

Tak ada sahutan.

"Kak.."

Masih tidak ada sahutan.

"Kak Egi Prasetya."

Kali ini dia pun menoleh. Tapi hanya menoleh sebentar lantas ia melanjutkan langkahnya lagi.

"Iihhhhh kak Egi bikin kesel." Kali ini aku berjalan dengan langkah yang lebar mendahului kak Egi.

Semakin dekat aku dengan mobil yang terparkir di parkiran, kak Egi membuka kunci pintu mobil dengan remote kontrol yang ia pegang. Dan aku pun langsung masuk ke dalam mobil dengan muka masam.

Cinta Miss KepoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang