***
Siswa-siswi SMA Angkasa yang mengikuti MOS sudah turun dari Bus mereka berjalan ke arah tempat kemah.
Ava dan Bella kini berjalan beriringan dengan murid-murid lain. Namun karena masih tahap mengumpulkan nyawa kaki Ava tersandung batu.
Ia hampir saja terjatuh kalo Bella tidak menahannya agar tetap seimbang.
Sial kesialan Ava kali ini berlipat ganda.
"Hati-hati Va,"ujar Bella.
"Ayo lanjut jalan, kumpulin nyawa lo,"lanjut Bella.
Dan kami pun melanjutkan jalan dan akhirnya kami sampai di tempat kemah.
Ava menghembuskan nafasnya lega.
"SEMUA AYO KUMPUL DISINI BARIS YANG RAPIH!"ucap Rangga salah satu anggota OSIS.
"DENGER BAIK-BAIK! SAYA AKAN KASIH NAMA KELOMPOK KALIAN SELAMA KITA BERKEMAH DISINI JADI INGATIN TEMANNYA NANTI,"jelas Rangga.
"Jaga sikap dan ucapan kalian disini,"Ucap Rangga lagi.
Sebelum memulai kegiatan mereka melakukan doa bersama dahulu. Setelah itu OSIS kembal ketugasnya membagi kelompok.
Satu persatu kelompok pun sudah tersusun dan sekarang Ava tinggal menunggu namanya di panggil.
"KELOMPOK LIMA YANG AKAN DI PIMPIN KAKAK PEMBINA KETUA OSIS SELAMA KEGIATAN BERLANGSUNG SAYA AKAN MENYEBUTKAN NAMA ANGGOTA KELOMPOKNYA"
"AVA ANATHA JAYA,
BELLA ZAHRA, NADIA NURZIZA, REZA RAMADHAN, ALVIN CAHYO
DAN SIGIT DERWA,"Ava merasa bahagia sekaligus dongkol di hati.Ava menahan nafasnya saat tau namanya tercantum di kelompok itu bahagia karena sekelompok dengan Bella tapi kesal saat mengetahui Ikshan pembina kelompok mereka.
Mengapa lagi-lagi selalu ada Ikshan, kakak kelas dingin nya itu? Si Batu es!
"Dan sekarang dirikan tenda kalian masing-masing,"perintah Angga.
Kami pun menjalankan perintah. Ava, Bella dan Nadia satu tenda sedangkan laki-laki beda tenda ya kali di gabungin.
Saat sedang fokus-fokusnya mendirikan tenda Bella bersuara.
"Lo nggak risih atau nggak sadar gitu Va?"ucap Bella
"Naon?"jawab Ava.
"Dari tadi Kak Ikshan merhatiin lo,"ucap Bella.
"Ngaco,"ucap Ava tak percaya.
"Liat kebelakang,"perintah Bella.
Ava yang penasaran pun melihat kebelakang dan tatapan mata itu kembali bertemu dengan Ava.
Matanya menatap Ava tajam dan datar sambil duduk tenang menyender di salah satu pohon terdekat tenda Ava.
Cukup lama hingga akhirnya Ava merasakan pipinya memanas dan buru-buru mengalihkan pandangannya.
"Hareudang,"guman Ava.
"Baru di liatin mukanya udah kaya kepiting rebus bro,"ucap Bella terbahak.
Ava hanya diam menunduk malu.
🐾🐾🐾
Nyanyian lagu There for you- Martin Garrix berbunyi nyaring di ponsel milik Ikshan yang tandanya ada yang menelfon.
Mama.
Calling..
Ikshan menekan tombol hijau untuk menerima panggilan.
"Ikshan,"panggil Risa. Ikshan diam tidak menjawab.
"Mama mau minta tolong boleh ya,"pinta Risa.
"Hm,"jawab Ikshan.
"Kamu kenal Ava Anatha Jaya kan? Tolong jagain dia selama MOS dan kemah ya orang tuanya nitip ke kita."
Ikshan diam, acuh tak acuh ingin menolak permintaan ibu nya.
"Mama sama Tante Ana mamanya Ava udah sahabatan dari lama Bang, Ava anak tunggal orang tuanya lagi dinas ke luar kota. Tolong jagain ya,"
Ikshan menghembuskan nafasnya kesal dengan berat hati ia menerima.
"Ya,"jawab Ikshan.
"Makasih banyak abang, kamu juga jaga diri ya, Mama sayang abang assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam."
Tut..
Sambungan terputus.
Mulai dari hari ini hidup Ikshan berubah, sangat merepotkan karena menjaga gadis ceroboh itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COLD BAD BOY [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction• Follow dulu baru baca❤ ∆∆∆ "Kita, dua insan yang sangat amat bahagia hanya dengan hal sederhana." - MY COLD BAD BOY Hati yang beku kembali mencair membuat rasa nyaman dan cinta hadir. Masa lalu yang di jadikan pelajaran dan tulusnya cinta yang me...