.
.
SMA BINA GARUDA. Sekolah yang menampung seluruh prestasi dari seluruh siswa. Sekolah yang cukup terkenal akan prestasi para muridnya. Sekolah yang rindang. Memiliki banyak tumbuhan, entah itu tumbuhan hijau atau macam jenis bunga.
Sekolah itulah yang akan dimasuki oleh Alexan Deandro Bramanta. Alex merupakan murid pindahan dari Jerman. Dia memiliki postur tubuh yang tinggi dan menarik. Itu semua cukup untuk menarik seluruh perhatian wanita. Apalagi wajahnya yang tampan nan cool itu, membuat dirinya sempurna di depan seluruh wanita. Tapi ada sesuatu dibalik itu semua. Satu kekurangan tapi ia mensyukuri kekurangan itu.
Alex bukanlah seorang cowok yang playboy atau yang tak memiliki sopan santun. Dia laki-laki yang baik. Dia tak pernah menyakiti temannya ataupun orang itu seorang perempuan. Kalau pun iya, dia melakukannya secara tak sengaja.
Dia memanglah rendah hati dan baik, tapi Alex tetaplah seorang laki-laki. Seorang laki-laki yang memiliki kekuatan dalam hal fisik. Laki-laki yang memiliki amarah besar. Dia memilikinya dan semua itu muncul jika seseorang yang disayanginya tersakiti. Pernah satu kali amarah itu keluar, tapi itu sangatlah sudah lama. Dan, Alex tak ingin mengingatnya sama sekali.
*.*.*
Alex berjalan menuju kelasnya berada, dengan seorang guru di depannya. Alex melangkah dengan tegap dengan gaya khas laki-laki. Dia sedikit gugup sangat memasuki kelas itu karena sudah lama ia tidak bersekolah di Indonesia. Terakhir dia sekolah di Indonesia sewatku SD saja, lalu pindah ke Jerman.
Kini, ia berada di depan kelas. Sebentar lagi, ia bakalan masuk ke dalam kelas itu. Di dalam kelas, guru itu, Pak Reno, memberitahukan pada semua muridnya, jika ada salah seorang murid bari disini. Semua murid yang ada di sana antusias sekali. Apalagi anak baru itu adalah seorang laki-laki. Secara otomatis, seluruh cewek yang berada di kelas itu segera berdandan ria berusaha menarik perhatian Alex.
Pak Reno memanggil Alex untuk masuk ke dalam. Seketika, semua cewek yang berada di kelas itu berteriak histeris karena ketampanannya sampai-sampai semua cowok di kelas itu merasa risih dengan kumpulan suara bajaj butut itu.
"Perkenalkan. Dia Alexan Deandro Bramanta. Dia pindahan dari Jerman. Saya harap, kalian dapat berteman baik dengannya. Alex, silakan duduk," pak Reno memersilahkan Alex duduk di bangku yang kosong. Dan bangku yang kosong itu tepat di sebelah salah satu cewek yang sibuk membaca novel. Alex pun duduk di sana. Cewek yang berada di sebelahnya, masih belum menyadari keberadaan Alex.
"Loh, pak, kenapa dia tidak perkenalin dirinya sendiri sih? Saya kan, mau denger suaranya, pak," keluh salah seorang cewek disana. Biasa, cewek cabe gitu loh.
"Diam! Dia memiliki disabilitas, saya harap kalian mengerti dirinya seperti kalian mengerti diri kalian sendiri. Sudah, sudah, kita mulai pelajarannya!" seketika semuanya tertawa. Membuat pak Reno geram. Begitu juga cewek yang berada di sebelah Alex dan cewek yang ada di depan cewek itu.
"Apa? Dia bisu? Gak salah denger nih? Berarti gak bisa ngomong dong. Hahahahaha..." sahut salah seorang cowok. Seketika, kelas menjadi ramai. Sedangkan Alex, dia hanya diam menahan emosinya. Dia sudah sering diolok-olok oleh temannya sendiri, bahkan ada yang menikungnya. Alex sudah terbiasa, walaupun terasa sakit di dada.
Cewek yang berada di sebelah Alex, Adera Ageha Permata. Karena tak kuasa menahan amarahnya, dia pun meletakkan novelnya di atas meja dengan keras, membuat seisi kelas menjadi diam seketika. Karena suara buku itu sangat mengintimidasi mereka.
"Pak, mari dimulai pelajarannya," ucap Adera, datar. Alex menoleh ke arah Adera. Disana, Adera memangku dagunya dengan tangannya. Adera pun menoleh ke arah Alex, lalu tersenyum. Bagaimana tidak terkejut, pertama melihatnya saja, dia seperti dingin dan galak, tapi setelah didalami lagi, dia tidak seperti itu. Memang benar, jangan melihat orang dari covernya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Silent Love
Roman pour AdolescentsCover by #pinterest "Kekuranganmu melengkapi Kekuranganku, Kekuranganku melengkapi Kekuranganmu" Untuk memenuhi syarat dalam cinta, fisik tak harus sempurna. Kekurangan dan perbedaan adalah aspek dalam cinta. Dua orang yang saling mencintai, yang s...