A Silent Love

SILENT #04

.
.
.
.
.

Hari semakin hari, Adera semakin dekat dengan Alex. Dirinya semakin terbuka saat bersama Alex, bagitu juga Alex. Adera perlahan merasa nyaman di sisi Alex, yang selalu melindunginya dari Bella. Dan, Adera semakin merasa tidak enak kepada Alex yang selalu melindunginya. Sebenarnya, dia bisa melawan Bella, tetapi setiap kali ia melawan pasti teman-teman Bella mengeroyoknya.

Alex selalu menemukan dirinya yang sedang dirundung oleh sekumpulan anak eksis itu. Yah, tentu Alex seketika marah. Adera merasa merinding saat Alex berubah menjadi singa di waktu tertentu.

Alex tak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Ia semakin ketat menjaga Adera dari segerombolan geng gak jelas di sekolah.

Alex perlahan berubah sikapnya semenjak ia semakin terbuka dengan Adera. Alex menumpahkan segala keluh kesah kehidupannya ke Adera, tetapi ia melewatkan satu masalah di hidupnya, yang membuatnya benci dengan seorang perempuan yang mencintainya dengan hati yang sudah busuk. Jujur saja, saat dirinya semakin dekat dengan Adera ia takut Adera akan mengkhiatinya seperti perempuan di masa lalunya. Dan, ia juga takut...jatuh cinta pada Adera yang belum tentu juga mencintainya.

But, it's late. Alex sudah terlanjur mencintai...Adera. Dalam waktu sebulan lebih, ia dapat merasakan cinta yang mulai merembah di dalam hatinya. Ia mulai merasakan cintanya saat ia hampir ditonjok oleh salah satu laki-laki. David.

David tidak terima kalau dirinya dekat dengan Adera. Dan, tepat David ingin memukul wajahnya, Adera datang tepat di depannya. Wajah Adera hampir saja terkena pukulan maut dari seorang David. Terkejutnya lagi, Adera berkata seperti ini,"jika kau memukulnya maka kau juga akan memukulku setelahnya."

So, itu membuat Alex membuka hati untuk Adera, dan sampai sekarang ia malah jatuh cinta dengannya. Alex tak mengerti dia bisa berubah hanya karena satu perempuan. Merubah semua sisi negatifnya tentang perempuan. Adera berbeda dengan perempuan lain. Adera memiliki sisi tegar dan beraninya. But, Alex tidak tahu tentang perasaan Adera padanya. Ia selalu berpikir negatif, kalau Adera pasti tidak menyukainya, pasti Adera hanya merasa kasihan padanya. Dan, selalu begitu. Tapi, disaat itu juga, Alex berpikir positif tentang perasaan Adera padanya.

Karena semakin dekat dengan Alex, Adera kadang salting sendiri saat memandang wajah Alex yang sedang tersenyum padanya. Kadang juga saltingnya itu bisa ia kendalikan. Adera selalu berpikir begini, apakah Alex memiliki perasaan yang sama sepertiku? Apakah Alex juga menyukaiku

Pertanyaan itu selalu terlintas di otaknya saat memandangi wajah Alex. Dia hanya takut kejadian David terulang lagi di hidupnya. Sejak kejadian itu, Adera tak ingin membuka hatinya untuk siapa pun. Dan, sekarang pintu hatinya terbuka secara otomatis dengan semakin dekat dirinya dengan Alex.

Adera memilih pasrah dengan perasaannya.

Alex memilih bungkam akan perasaannya.

***

"Der, lo tau gak kak David rumornya sih sekarang pacaran sama Bella. Lo gak cemburu gitu?" tanya Reta tiba-tiba. Adera hanya mengangkat alisnya atas pertanyaan yang diajukan oleh Reta.

"Biarin aja deh, Ret. Itu udah bukan urusan gue. Itu haknya untuk berpacaran dengan siapa pun. Lagian mereka berdua udah ciuman waktu itu," acuhnya. Reta memandang aneh Adera.

"Itu bukan kak David yang memulainya, tapi si Bella itu. Dia mau ancurin hubungan lo sama kak David. Lo kok gak ngerti-ngerti juga sih? Kak David itu cinta sama lo," ujar Reta dengan sedikit rasa sebal atas sikap Adera yang acuh.

"Gue ngerti, Reta. Yang nggak ngerti itu lo sendiri. Lo Cuma tau dari omongan kak orang, kan? Gua yang ngelihat kejadian itu sendiri, Ret. Gue ngelihat dengan mata kepala gue sendiri, kalau kak David bales ciuman si anabelle itu. Sakit, Ret. Ditikung seperti itu. Coba bayangin aja, pacar lo kayak gitu. Lo gak sakit? Lo gak merasa kecewa gitu?" balas Adera. Kini, Reta memilih bungkam. Pasti itu sangat mengecewakan dan sakit. Reta tak ingin hal itu terjadi. Kalau bisa selamanya jangan sampai kejadian.