TIGA

355 21 6
                                    


Leta baru saja ingin masuk ke dalam kelas nya. Tiba-tiba perut Leta berbunyi minta di isi, karna emang dari semalam Leta belum makan. Akhir nya Leta berjalan menuju kantin sekolah nya.

Setelah sampai di kantin, Leta membeli dua roti yang berisi Cokelat dan membeli Air Mineral. Setelah membeli sarapan di kantin Leta kembali ke kelas nya. Setiba di kelas tubuh Leta hampir ke tambrak saat membuka pintu kelas nya.

"Astagfirullah"sontak Leta memundurkan tubuh nya ke belakang,dan mengusap-ngusap dada nya meredakan rasa kaget nya.

Bukan nya minta maaf atau apa Akbar mala tertawa. Ngeselin emang.

"Kalo mau buka pintu itu hati-hati. Untung ke tabrak gue coba kalo orang lain." entah Akbar ngomong apa.

"Apaan sih. Minggir ah gue mau masuk." Leta menyingkirkan tubuh Akbar dengan tangan sebelah kanan nya. Tapi nihil tenanga Akbar lebih kuat.

"Itu apa?" Akbar melihat makanan yang berada di tangan Leta.

"Roti lo nggak liat!"

"Pagi-pagi udah marah-marah aja"

"Abis nya lo ngeselin sih"

Akbar menatap Leta dengan serius. Leta yang di tatap oleh Akbar seperti itu sedikit agak risih.

"Ta ikut gue yuk?"

"Ha? Kemana?"

"Udah ikut aja"

Akbar menarik tangan Leta. Leta yang mengikuti langkah Akbar sedikit kualahan dengan langkah nya yang lebar.

Akbar membawa Leta ketaman belakang sekolah. Leta yang tau Akbar membawa kesini Leta hanya mengikuti kemauan Akbar saja.

Akbar dan Leta duduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut. Leta mengatur nafas nya setelah mengikuti Akbar. Setelah beberapa menit Leta mengatur nafas nya. Leta merasakan canggung berada di dekat Akbar. Akhirnya Leta memberanikan diri untuk bertanya apa maksud Akbar membawa nya kemari.

"Kita ngapain sih,Bar kesini? Lo mau ngajak gue bolos?"

"Iya! Nggak lah. gue cuma lagi pengen berdua-an sama lo"

Akbar menolehkan ke arah Leta saat berbicara seperti itu. Sedangkan Leta tampak bingung tumben-tumbenan Akbar pengen berdua-an sama Leta.

"Dih. Emang pacar lo kemana?"

"Emang gue punya pacar?" kata Akbar "Gue jomblo kali. Oh jangan-jangan lo suka ya sama gue?"

Leta membulatkan mata nya mendengar ucapan Akbar. Apa gaya coba.

"Dih... tolong ya Bar, tingkat ke pedean nya di kurangin"

Akbar melihat Leta yang sedang memandang yang ada di depan nya. Akbar terkekeh mendengar ucapan Leta.

"Nggak bisa, kalo lagi sama lo gue selalu pede."

Leta tidak merespon, Leta memandang kendaraan lewat yang berada di luar taman. Leta yang tiba-tiba melamun, kebiasaan Leta kalo di ajak ngobrol suka tiba-tiba melamun.
Akbar yang melihat Leta hanya diam saja. Akbar juga kadang bingung kalo tiba-tiba Leta jadi melamun,Mending sebentar terkadang hampir dua puluh menit.

"Ta? Jangan bengong mulu..."

Leta beberapa detik tersetak kaget.

"Ha? Apaan?"

Akbar menghela nafas nya dengan sabar "kita ke kelas aja yuk kalo gitu. Gue ngeri lo kesambet."

Mendengar ucapan Akbar Leta melebarkan mata nya. Leta memukul pelan tangan Akbar.

Tanpa KepastianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang