Chapter 1

48 7 0
                                    

Aussie, August 2018

Begitu tulis Sofia saat pertama kali mendarat di airport sembari menunggu airport pick up for international student at University of Wollongong (UOW), Australia. Ia mencoba menumpahkan kekesalannya seperti biasa karena kepulangannya pertama kali ke Indonesia setelah hampir 4 tahun menempuh studi di negeri orang, tidak disambut hangat oleh ibunya sendiri. Ibu Arini masih sama cuek dan dinginnya seperti pertama kali saat kepergiannya yang amat mendadak dari rumah kala ia mendapatkan full scholarship di negeri kangguru pada tahun 2014 lalu. Tepat setelah ia lulus dari sebuah International High School kenamaan yang ada di ibukota. Ia memang sengaja tidak memberitahukan kalau ia tengah applied beasiswa untuk studi lebih lanjut di luar negeri. Sejauh yang Ibu Arini tau, putri semata wayangnya itu tengah menunggu pengumuman tes SBMPTN di salah satu universitas terbaik di Indonesia.

Kekesalan Sofi menjadi-jadi ketika ia baru menyadari jika ibunya hidup dengan seorang pria yang sangat muda. Usia pemuda itu tidak jauh berbeda dengan dirinya. Sofi tau lelaki itu bernama Adit ketika Bi Ima, PRT di rumahnya memberitahunya. Selama dua hari kepulangannya untuk mengurus beberapa surat yang ia perlukan untuk melamar pekerjaan di Singapura, ia hanya makan berdua bersama Bi Ima. Sofi juga menyempatkan membantu Bi Ima memasak di dapur setelah selesai melakukan aktivitas jogging paginya di sekitar komplek.

Puncak kekesalan Sofi terjadi semalam ketika Sofi benar-benar merasa tidak dianggap saat berada dalam satu meja untuk menikmati makan malam terakhirnya di tempat yang tidak bisa ia sebut sebagai rumah itu. Sofi sengaja tidak mengajak ibunya berdebat ketika ia mengajak untuk makan malam bersama. Karna Sofi tau, setelah ia diterima bekerja di Singapura, ia mungkin akan jarang untuk bisa menjenguk ibunya di rumah.

Sore itu, Ibu Arini mengiyakan ajakan putrinya untuk makan malam bersama namun dengan satu syarat. "Ibu mau makan malam bersama kamu jika Adit juga ikut makan malam dengan kita" begitu kata Ibu Arini tegas. "Ibu, Adit kan hanya orang luar." Kata Sofi memohon namun Ibu Arini malah mengoreksi panggilannya untuk Adit. "Kamu ini, tinggal diluar negeri malah ga ada sopan-sopannya. Adit itu lebih tua dari kamu. Kamu seharusnya manggil Mas Adit. Ibu tidak mau dibantah ya. Ibu sudah cukup malu punya anak yang tidak mengerti sopan santun seperti ini!" Ibu Arini mulai mengeluarkan isi kepalanya dan mulai berbicara menggebu-gebu.

Sofi hanya mendengus kesal namun mencoba tenang dan tidak membalas ucapan ibunya. Sofi berjalan menuju kamar Adit. Sofi mengetuk pintu kamar itu beberapa kali. Tak lama kemudian, Adit membuka pintu dengan wajah kebingungan. "Ada apa ya?" tanya Adit singkat. Sofi sadar Adit pasti mendengar ocehan Ibunya padanya namun pura-pura tidak mengerti apa-apa. Sofi mengatur nafasnya kemudian berkata, "Begini Mas Adit, bisa bergabung untuk makan malam bersama saya dan Ibu?" Adit masih menatap Sofi dengan wajah kebingungan namun mengangguk dan berjalan mengekori Sofi menuju ruang makan.

"Ini tadi Mbak Sofi yang memasak semua loh Bu." kata Bi Ima mencoba memamerkan keahlian memasakku. "Iya Bi, bukannya kemarin juga Sofi yang masak? Terus Bibi mau nyari pekerjaan lain kalo di rumah ini Sofi yang masak?" jawab ibu sarkas. Terlihat jelas jika Ibu merasa apa yang aku lakukan bukan apa-apa. "Ya ndak begitu Bu, saya merasa Mbak Sofi sudah berubah dewasa. Maaf ya Bu, saya ndak bermaksud apa-apa. Saya permisi ke belakang dulu kalau begitu ya Bu. Silahkan dinikmati makanannya mbak, mas." Bi Ima langsung menuju dapur, meninggalkanku bersama dengan dua manusia yang terlihat sangat akrab.
-----------------------------------------------------------
Chapter 1 nya aku bikin segini dulu ya sahabat Sofi.. Feel free buat kasih masukan, saran, maupun kritik juga ide cerita yang membangun.. karena itu sangat membantu aku buat ngembangin cerita ini.. ide-ide kalian juga akan aku pertimbangin buat aku masukkin ke dalam cerita :)

BEFORE WE FEEL [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang